PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA

Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu.  Etanol umumnya digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran untuk minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Tri Yuni Hendrawati, Anwar Ilmar Ramadhan, Agung Siswahyu
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Jakarta 2019-01-01
Series:Jurnal Teknologi
Subjects:
AHP
HPP
Online Access:https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/3108
id doaj-4260ed9089f14f489476954dc1f4d8af
record_format Article
spelling doaj-4260ed9089f14f489476954dc1f4d8af2020-11-25T00:56:40ZindUniversitas Muhammadiyah JakartaJurnal Teknologi2085-16692460-02882019-01-01111374610.24853/jurtek.11.1.37-462684PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIATri Yuni Hendrawati0Anwar Ilmar Ramadhan1Agung Siswahyu2Universitas Muhammadiyah JakartaUniversitas Muhammadiyah JakartaInstitut Sains dan Teknologi Al KamalBioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu.  Etanol umumnya digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran untuk minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika.  Berdasarkan kadar alkoholnya, etanol terbagi menjadi tiga grade yaitu grade industri dengan kadar alkohol 90-94 %, netral dengan kadar alkohol 96-99,5 %, umumnya digunakan untuk minuman keras atau bahan baku farmasi, dan grade bahan bakar dengan kadar alkohol diatas 99,5 – 100 %. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan bahan baku dan analisis teknoekonomi produksi bioetanol dari singkong.. Metode penelitian yang digunakan untuk pemetaan bahan baku dengan pengolahan data kuantitatif dari data sekunder dan pemilihan protitasnya dengan AHP. Berdasarkan analisis AHP dan kondisi obyektif maka hasil  pemilihan bahan baku bioetanol yang potensial berdasarkan prioritas terbaik di tingkat Nasional  adalah  Singkong, Tebu, Jagung, Nira, Sagu. Dari hasil analisis teknoekonomi aspek teknis teknologis, pasar pemasaran dan finansial menunjukkan hasil layak. Dari sisi kelayakan finansial pada Kapasitas produksi bioetanol singkong sebesar 30.000 kiloliter/tahun atau 100 kiloliter/hari.  Dengan tingkat konversi 6,5 kg singkong/liter bioetanol, jumlah singkong yang dibutuhkan oleh pabrik bioetanol ini adalah sebanyak 195.000 ton/tahun atau 650 ton/hari.  Kebutuhan singkong sebesar itu disuplai dari kebun singkong dengan luasan 5.571 ha.  Kriteria kelayakan investasi pabrik bioetanol singkong dengan kapasitas 30.000 kilo liter/tahun adalah Net B/C (Benefit/Cost) 1,55; IRR (Internal Rate of Return) lebih besar dari 12% yaitu 23,77%; NPV (Net Present Value) positif Rp 84.451.334.345,-;  Pay Back Period (PBP) pada tahun ke 6,45 tahun dan HPP (Harga Pokok Produksi) bioetanol sebesar Rp 4.058,- /liter. Dengan HPP sebesar Rp 4.058,- /liter ditetapkan harga jual bioetanol singkong sebesar Rp 6.100,-/liter.https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/3108teknoekonomibioetanolsingkongAHPHPP
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Tri Yuni Hendrawati
Anwar Ilmar Ramadhan
Agung Siswahyu
spellingShingle Tri Yuni Hendrawati
Anwar Ilmar Ramadhan
Agung Siswahyu
PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
Jurnal Teknologi
teknoekonomi
bioetanol
singkong
AHP
HPP
author_facet Tri Yuni Hendrawati
Anwar Ilmar Ramadhan
Agung Siswahyu
author_sort Tri Yuni Hendrawati
title PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
title_short PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
title_full PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
title_fullStr PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
title_full_unstemmed PEMETAAN BAHAN BAKU DAN ANALISIS TEKNOEKONOMI BIOETANOL DARI SINGKONG (MANIHOT UTILISSIMA) DI INDONESIA
title_sort pemetaan bahan baku dan analisis teknoekonomi bioetanol dari singkong (manihot utilissima) di indonesia
publisher Universitas Muhammadiyah Jakarta
series Jurnal Teknologi
issn 2085-1669
2460-0288
publishDate 2019-01-01
description Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu.  Etanol umumnya digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran untuk minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika.  Berdasarkan kadar alkoholnya, etanol terbagi menjadi tiga grade yaitu grade industri dengan kadar alkohol 90-94 %, netral dengan kadar alkohol 96-99,5 %, umumnya digunakan untuk minuman keras atau bahan baku farmasi, dan grade bahan bakar dengan kadar alkohol diatas 99,5 – 100 %. Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan bahan baku dan analisis teknoekonomi produksi bioetanol dari singkong.. Metode penelitian yang digunakan untuk pemetaan bahan baku dengan pengolahan data kuantitatif dari data sekunder dan pemilihan protitasnya dengan AHP. Berdasarkan analisis AHP dan kondisi obyektif maka hasil  pemilihan bahan baku bioetanol yang potensial berdasarkan prioritas terbaik di tingkat Nasional  adalah  Singkong, Tebu, Jagung, Nira, Sagu. Dari hasil analisis teknoekonomi aspek teknis teknologis, pasar pemasaran dan finansial menunjukkan hasil layak. Dari sisi kelayakan finansial pada Kapasitas produksi bioetanol singkong sebesar 30.000 kiloliter/tahun atau 100 kiloliter/hari.  Dengan tingkat konversi 6,5 kg singkong/liter bioetanol, jumlah singkong yang dibutuhkan oleh pabrik bioetanol ini adalah sebanyak 195.000 ton/tahun atau 650 ton/hari.  Kebutuhan singkong sebesar itu disuplai dari kebun singkong dengan luasan 5.571 ha.  Kriteria kelayakan investasi pabrik bioetanol singkong dengan kapasitas 30.000 kilo liter/tahun adalah Net B/C (Benefit/Cost) 1,55; IRR (Internal Rate of Return) lebih besar dari 12% yaitu 23,77%; NPV (Net Present Value) positif Rp 84.451.334.345,-;  Pay Back Period (PBP) pada tahun ke 6,45 tahun dan HPP (Harga Pokok Produksi) bioetanol sebesar Rp 4.058,- /liter. Dengan HPP sebesar Rp 4.058,- /liter ditetapkan harga jual bioetanol singkong sebesar Rp 6.100,-/liter.
topic teknoekonomi
bioetanol
singkong
AHP
HPP
url https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/3108
work_keys_str_mv AT triyunihendrawati pemetaanbahanbakudananalisisteknoekonomibioetanoldarisingkongmanihotutilissimadiindonesia
AT anwarilmarramadhan pemetaanbahanbakudananalisisteknoekonomibioetanoldarisingkongmanihotutilissimadiindonesia
AT agungsiswahyu pemetaanbahanbakudananalisisteknoekonomibioetanoldarisingkongmanihotutilissimadiindonesia
_version_ 1725226129077305344