PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE

Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikas...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Said Jalalul Akbar, Zulfhazli, Andi Syahputra Sinulingga
Format: Article
Language:Indonesian
Published: universitas malikussaleh 2017-03-01
Series:Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:http://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/view/128
id doaj-64208c1a19e54f5c82bb95a0b04d1ba4
record_format Article
spelling doaj-64208c1a19e54f5c82bb95a0b04d1ba42020-11-25T00:28:17Zinduniversitas malikussalehTeras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil2088-05612502-16802017-03-017122323410.29103/tj.v7i1.128PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE Said Jalalul Akbar0Zulfhazli1Andi Syahputra Sinulingga2Teknik Sipil, Universitas MalikussalehTeknik Sipil, Universitas MalikussalehTeknik Sipil, Universitas MalikussalehUntuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sistem bersinyal untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang terjadi. Analisis menggunakan Metode (MKJI) 1997 dengan bantuan program Sidra Intersection 5.1. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, sedangkan data sekunder terdiri dari kondisi lingkungan, termasuk ukuran kota dan jumlah penduduk. Hasil pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kenjenuhan 0.60, panjang antrian 61 m, tundan 31.5 detik, dan level of service (LOS) C dimana arus lalu lintas pada persimpang tersebut masih stabil, tetapi kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkan. Sedangkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan perubahan fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase didapatkan nilai DS 0,87, panjang antrian 135 m, tundan 53,3 detik, dan LOS D, artinya arus lalu lintas mulai tidak stabil, perubahan volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap besarnya kecepatan perjalanan, hal ini menunjukkan perubahan Sistem Manajemen Lalu Lintas pada Simpang Empat Baiturrahim Kota Lhokseumawe belum tepat dilakukan perubahan jumlah fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fasehttp://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/view/128sidra intersectionsignal
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Said Jalalul Akbar
Zulfhazli
Andi Syahputra Sinulingga
spellingShingle Said Jalalul Akbar
Zulfhazli
Andi Syahputra Sinulingga
PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil
sidra intersection
signal
author_facet Said Jalalul Akbar
Zulfhazli
Andi Syahputra Sinulingga
author_sort Said Jalalul Akbar
title PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
title_short PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
title_full PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
title_fullStr PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
title_full_unstemmed PERENCANAAN ULANG SISTEM MANAJEMEN LALU LINTAS DARI TIGA FASE MENJADI EMPAT FASE
title_sort perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas dari tiga fase menjadi empat fase
publisher universitas malikussaleh
series Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil
issn 2088-0561
2502-1680
publishDate 2017-03-01
description Untuk meningkatkan pelayanan suatu jaringan jalan, mengurangi potensi konflik, pengurangan panjang antrian serta peningkatkan kapasitas simpang perlu dilakukan sebuah perencanaan ulang sistem manajemen lalu lintas yang baik dan terpadu. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan sistem bersinyal untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang terjadi. Analisis menggunakan Metode (MKJI) 1997 dengan bantuan program Sidra Intersection 5.1. Data primer terdiri dari volume lalu lintas, sedangkan data sekunder terdiri dari kondisi lingkungan, termasuk ukuran kota dan jumlah penduduk. Hasil pada kondisi eksisting didapatkan nilai derajat kenjenuhan 0.60, panjang antrian 61 m, tundan 31.5 detik, dan level of service (LOS) C dimana arus lalu lintas pada persimpang tersebut masih stabil, tetapi kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkan. Sedangkan hasil yang didapatkan setelah dilakukan perubahan fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase didapatkan nilai DS 0,87, panjang antrian 135 m, tundan 53,3 detik, dan LOS D, artinya arus lalu lintas mulai tidak stabil, perubahan volume lalu lintas sangat berpengaruh terhadap besarnya kecepatan perjalanan, hal ini menunjukkan perubahan Sistem Manajemen Lalu Lintas pada Simpang Empat Baiturrahim Kota Lhokseumawe belum tepat dilakukan perubahan jumlah fase dari 3 (tiga) fase ke 4 (empat) fase
topic sidra intersection
signal
url http://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/view/128
work_keys_str_mv AT saidjalalulakbar perencanaanulangsistemmanajemenlalulintasdaritigafasemenjadiempatfase
AT zulfhazli perencanaanulangsistemmanajemenlalulintasdaritigafasemenjadiempatfase
AT andisyahputrasinulingga perencanaanulangsistemmanajemenlalulintasdaritigafasemenjadiempatfase
_version_ 1725336218019823616