FORMULASI SABUN MANDI DENGAN MINYAK BUAH APEL (MALUS DOMESTICUS) SEBAGAI SABUN KECANTIKAN

Sabun adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan kulit dari kotoran dan bakteri. Sabun dibagi menjadi dua jenis: sabun padat (bar) dan sabun cair. Kulit kotor sepanjang hari, jika tidak dibersihkan maka bakteri akan mudah menginfeksi. Penambahan bahan berkhasiat dalam sabun diharapkan dapat men...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sitti Rahmatullah, Wulan Agustin Ningrum
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Magelang 2018-11-01
Series:Jurnal Farmasi Sains dan Praktis
Subjects:
Online Access:http://journal.ummgl.ac.id/index.php/pharmacy/article/view/2320
Description
Summary:Sabun adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan kulit dari kotoran dan bakteri. Sabun dibagi menjadi dua jenis: sabun padat (bar) dan sabun cair. Kulit kotor sepanjang hari, jika tidak dibersihkan maka bakteri akan mudah menginfeksi. Penambahan bahan berkhasiat dalam sabun diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara lebih efektif. Apel mengandung antioksidan alami yang sangat baik untuk kesehatan kulit dan mata serta apel yang dapat digunakan untuk meremajakan sel-sel kulit, sehinngga ini digunakan sebagai sumber tambahan dalam pembuatan sabun padat. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun yang memiliki khasiat sebagai antioksidan sehingga efektif mencegah kerusakan kulit. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Formulasi sabun padat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Asam Stearat, Oleum Cocos, Natrium Klorida, Asam Sitrat, Minyak Atsiri 3% dan Natrium Hidroksida. Evaluasi persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji organoleptik, uji pH dan uji kadar air sabun terhadap zat padat. Sabun padat yang dihasilkan memiliki warna hijau kekuningan, aroma khas apel dan bentuk padat. Sabun ini memiliki pH 10 dalam minggu I dan pada minggu ke II pH yang dihasilkan adalah sama yaitu 10 yang berarti belum memenuhi persyaratan normal. Sedangkan pada uji kadar air, sabun memiliki kadar air 6,25% pada minggu pertama dan pada minggu II diperoleh hasil 5,25% berartimenuhi kondisi air sabun yang normal. Sabun padat yang dihasilkan belum memenuhi kriteria sabun yang cocok untuk pH kulit, tetapi sabun sudah memiliki persentase kandungan air yang sesuai dengan persentase kisaran kadar air dalam sabun padat.
ISSN:2549-9068
2579-4558