MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG

Ruang publik dipahami sebagai ruang kehidupan Meminjam konsep Habermas tentang ruang publik (public sphere), bahwa manusia selalu berada dalam ruang kehidupan. Dalam ruang hidup tersebut ada proses interaksi dan komunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang pula, inilah yang disebut ruang publik. Habe...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Deny Wahyu tricana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2013-01-01
Series:Aristo
Subjects:
Online Access:http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/view/1538
id doaj-efe77a952a5a495982d0aa9de11c80bc
record_format Article
spelling doaj-efe77a952a5a495982d0aa9de11c80bc2020-11-24T22:18:45ZindUniversitas Muhammadiyah PonorogoAristo2338-51622527-84442013-01-011181310.24269/ars.v1i1.1538MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANGDeny Wahyu tricana0Universitas Muhammadiyah PonorogoRuang publik dipahami sebagai ruang kehidupan Meminjam konsep Habermas tentang ruang publik (public sphere), bahwa manusia selalu berada dalam ruang kehidupan. Dalam ruang hidup tersebut ada proses interaksi dan komunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang pula, inilah yang disebut ruang publik. Habermas mengatakan, semua wilayah atau ruang kehidupan sosial yang memungkinkan adanya terbentuk pendapat umum (public opinion) dapat dipahami sebagai ruang public. Berkaca pada pemikiran Habermas, posisi media massa awalnya menjadi sarana atau distribusi informasi dalam ruang publik. Media massa menjadi katarsis (perekat) kepentingan yang berjalan dalam logika ruang publik. Sehingga, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia; dalam konteks ruang publik tentu saja pemerintah dan masyarakat, karena itu apakah bisa dikatakan ruang public adalah sebuah ruang yang hilang, hanya kita sendiri yang bisa menjawab. http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/view/1538media massapublic sphere
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Deny Wahyu tricana
spellingShingle Deny Wahyu tricana
MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
Aristo
media massa
public sphere
author_facet Deny Wahyu tricana
author_sort Deny Wahyu tricana
title MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
title_short MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
title_full MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
title_fullStr MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
title_full_unstemmed MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG
title_sort media massa dan ruang publik (public sphere), sebuah ruang yang hilang
publisher Universitas Muhammadiyah Ponorogo
series Aristo
issn 2338-5162
2527-8444
publishDate 2013-01-01
description Ruang publik dipahami sebagai ruang kehidupan Meminjam konsep Habermas tentang ruang publik (public sphere), bahwa manusia selalu berada dalam ruang kehidupan. Dalam ruang hidup tersebut ada proses interaksi dan komunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang pula, inilah yang disebut ruang publik. Habermas mengatakan, semua wilayah atau ruang kehidupan sosial yang memungkinkan adanya terbentuk pendapat umum (public opinion) dapat dipahami sebagai ruang public. Berkaca pada pemikiran Habermas, posisi media massa awalnya menjadi sarana atau distribusi informasi dalam ruang publik. Media massa menjadi katarsis (perekat) kepentingan yang berjalan dalam logika ruang publik. Sehingga, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia; dalam konteks ruang publik tentu saja pemerintah dan masyarakat, karena itu apakah bisa dikatakan ruang public adalah sebuah ruang yang hilang, hanya kita sendiri yang bisa menjawab.
topic media massa
public sphere
url http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/view/1538
work_keys_str_mv AT denywahyutricana mediamassadanruangpublikpublicspheresebuahruangyanghilang
_version_ 1725781808607395840