PERBANDINGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PUSKESMAS I UBUD DAN PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN JANUARI – OKTOBER 2012

<p>Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit dengan kejadian yang cukup tinggi di lingkungan tropis, salah satunya di Indonesia. Menurut UNICEF tahun 2001, kejadian ISPA dipengaruhi faktor lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan pada tempat dengan ka...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ni Luh Guantari, Agung Wiwiek Indrayani, I Wayan Sumardika
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2015-06-01
Series:e-Jurnal Medika Udayana
Subjects:
Online Access:http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/13854
Description
Summary:<p>Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit dengan kejadian yang cukup tinggi di lingkungan tropis, salah satunya di Indonesia. Menurut UNICEF tahun 2001, kejadian ISPA dipengaruhi faktor lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dilakukan pada tempat dengan karakteristik lingkungan yang berbeda yaitu di wilayah kerja Puskesmas I Ubud dan Puskesmas II Denpasar Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pola distribusi ISPA di kedua puskesmas tersebut. Metode penelitian adalah deskriptif potong lintang dengan melihat jumlah insiden<strong>,</strong> perbandingan kasus berdasarkan jenis kelamin, umur dan distribusi tiap bulan. Hasil penelitian didapatkan insiden ISPA di Puskesmas II Denpasar Selatan cenderung lebih tinggi (21,9 %) dibandingkan dengan Puskesmas I Ubud (13,5 %). Distribusi tiap bulan berfluktuasi namun cenderung tinggi pada awal tahun. Kejadian ISPA relatif sama antara laki-laki dan perempuan.  Pneumonia hanya ditemukan pada usia kurang dari 5 tahun  dan kejadian pneumonia di Puskesmas II Denpasar Selatan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Puskesmas I Ubud. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kejadian ISPA di Puskesmas II Denpasar Selatan (<em>urban</em>)<em> </em>cenderung<em> </em>lebih tinggi dibandingkan dengan Puskesmas I Ubud (<em>rural</em><em>)</em>, dimana perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan letak geografis dan tingkat polusi.</p> <p><strong> </strong></p> <p><br /><em></em></p>
ISSN:2303-1395