Angiostrongylus cantonensis
<p>Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah <em>(lalapan), </em>harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah <em>Angiostrongylus </em><em>canto</em><em>n</em><em>ensis, </em>salah satu jenis ca...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
2012-10-01
|
Series: | Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara |
Online Access: | http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1198 |
Summary: | <p>Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah <em>(lalapan), </em>harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah <em>Angiostrongylus </em><em>canto</em><em>n</em><em>ensis, </em>salah satu jenis cacing <em>Nematoda </em>yang juga sering dikenal dengan nama <em>rat </em><em>lungworm, </em>penyebab utama dari penyakit <em>eosinophilic </em><em>meningitis.</em></p> <p>Sebagaimana <em>Nematoda </em>lainnya, cacing ini juga memiliki bentuk <em>filiform </em>(seperti benang). Cacing jantanya berukuran ±7,7 mm dengan diameter 0,30 mm, sedangkan cacing betina ± 12,8 mm dan diameter 0,36 mm. Organ genitalia pada cacing jantan berupa bursa kopularis sedangkan cacing betina berupa vulva yang terletak di ujung posterior. Pada bagian kepala terdapat 3 buah labia, 2 diantaranya terletak di bagian dorsal, sedang yang 1<strong> </strong>buah terletak di bagian lateraf.</p> |
---|---|
ISSN: | 1858-0882 2338-9982 |