Angiostrongylus cantonensis

<p>Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah <em>(lalapan), </em>harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah <em>Angiostrongylus </em><em>canto</em><em>n</em><em>ensis, </em>salah satu jenis ca...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dyah Widiastuti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Litbang P2B2 Banjarnegara 2012-10-01
Series:Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara
Online Access:http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1198
id doaj-0a841dc3d4d94ddfa056c953af5f452b
record_format Article
spelling doaj-0a841dc3d4d94ddfa056c953af5f452b2020-11-24T20:51:27ZindBalai Litbang P2B2 BanjarnegaraBalaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara1858-08822338-99822012-10-0171 Jun1201Angiostrongylus cantonensisDyah Widiastuti0Loka Litbang P2B2 Banjarnegara<p>Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah <em>(lalapan), </em>harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah <em>Angiostrongylus </em><em>canto</em><em>n</em><em>ensis, </em>salah satu jenis cacing <em>Nematoda </em>yang juga sering dikenal dengan nama <em>rat </em><em>lungworm, </em>penyebab utama dari penyakit <em>eosinophilic </em><em>meningitis.</em></p> <p>Sebagaimana <em>Nematoda </em>lainnya, cacing ini juga memiliki bentuk <em>filiform </em>(seperti benang). Cacing jantanya berukuran ±7,7 mm dengan diameter 0,30 mm, sedangkan cacing betina ± 12,8 mm dan diameter 0,36 mm. Organ genitalia pada cacing  jantan berupa bursa kopularis sedangkan cacing betina berupa vulva yang terletak di ujung posterior. Pada bagian kepala terdapat 3 buah labia, 2 diantaranya terletak di bagian dorsal, sedang yang 1<strong> </strong>buah terletak di bagian lateraf.</p>http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1198
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Dyah Widiastuti
spellingShingle Dyah Widiastuti
Angiostrongylus cantonensis
Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara
author_facet Dyah Widiastuti
author_sort Dyah Widiastuti
title Angiostrongylus cantonensis
title_short Angiostrongylus cantonensis
title_full Angiostrongylus cantonensis
title_fullStr Angiostrongylus cantonensis
title_full_unstemmed Angiostrongylus cantonensis
title_sort angiostrongylus cantonensis
publisher Balai Litbang P2B2 Banjarnegara
series Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara
issn 1858-0882
2338-9982
publishDate 2012-10-01
description <p>Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah <em>(lalapan), </em>harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah <em>Angiostrongylus </em><em>canto</em><em>n</em><em>ensis, </em>salah satu jenis cacing <em>Nematoda </em>yang juga sering dikenal dengan nama <em>rat </em><em>lungworm, </em>penyebab utama dari penyakit <em>eosinophilic </em><em>meningitis.</em></p> <p>Sebagaimana <em>Nematoda </em>lainnya, cacing ini juga memiliki bentuk <em>filiform </em>(seperti benang). Cacing jantanya berukuran ±7,7 mm dengan diameter 0,30 mm, sedangkan cacing betina ± 12,8 mm dan diameter 0,36 mm. Organ genitalia pada cacing  jantan berupa bursa kopularis sedangkan cacing betina berupa vulva yang terletak di ujung posterior. Pada bagian kepala terdapat 3 buah labia, 2 diantaranya terletak di bagian dorsal, sedang yang 1<strong> </strong>buah terletak di bagian lateraf.</p>
url http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1198
work_keys_str_mv AT dyahwidiastuti angiostrongyluscantonensis
_version_ 1716802300440215552