KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB
Identitas atau konsep diri merupakan representasi seseorang. Konsep diri pengarang dapat direkonstruksi pembaca melalui karya-karyanya, salah satunya autobiografi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep diri perempuan di persimpangan budaya, mencakup gambaran diri, harga diri, dan harapan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Negeri Yogyakarta
2020-03-01
|
Series: | Litera |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/30465 |
id |
doaj-0ace22ce169d41429b4ed339f4440114 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-0ace22ce169d41429b4ed339f44401142020-11-25T02:05:16ZengUniversitas Negeri YogyakartaLitera1412-25962460-83192020-03-01191729310.21831/ltr.v19i1.3046512775KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMBYeni Artanti0Universitas Negeri YogyakartaIdentitas atau konsep diri merupakan representasi seseorang. Konsep diri pengarang dapat direkonstruksi pembaca melalui karya-karyanya, salah satunya autobiografi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep diri perempuan di persimpangan budaya, mencakup gambaran diri, harga diri, dan harapan diri. Sumber data penelitian ini adalah roman autobiografi Stupeur et Tremblements karya Amélie Nothomb. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis interpretatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, mencatat, mengklasifikasikan, dan mengkoding. Hasil penelitian menunjukkan adanya konsep diri sebagai berikut. Pertama, kegagalan usaha peleburan diri tokoh Aku atau Amélie, sosok perempuan Belgia terdidik, menguasai bahasa Jepang dan diterima bekerja di Perusahaan Yumimoto sebagai penerjemah Jepang-Belgia/Prancis, namun terpaksa harus menerima dirinya diperkerjakan sebagai pembersih toilet, agar diterima dan melebur sebagai seorang Jepang. Dia mencoba menghapus dirinya dan mencoba melebur dalam cara pikir dan budaya Jepang, tempat ia dilahirkan dan tumbuh sampai usia lima tahun. Kedua, self-esteem atau harga diri yang selalu direndahkan oleh atasannya, wanita Jepang bernama Mori Fubuki, Saito dan Omichi. Hal itu berbenturan dengan keyakinan dan penilaian dirinya sebagai perempuan yang tumbuh di Barat. Ketiga, ideal self tokoh Amélie di Jepang yang tidak tercapai. Tokoh ini mengalami self-discrepancies, yaitu harapan dirinya berbeda dengan kenyataan. Pada akhirnya ia dapat mengaktualisasikan diri menjadi penulis setelah kembali ke Belgia. Kata Kunci: identitas, feminisme, barat-timur, autobiografi, konsep diri WOMEN'S SELF-CONCEPT IN CULTURAL JUNCTION IN AMÉLIE NOTHOMB’S STUPEUR ET TREMBLEMENTS AUTOBIOGRAPHY Abstract Identity is closely related to self-concept. Through an autobiography, authors reconstruct their concepts through their works. This study is aimed at describing women’s self-concepts in a cross-cultural setting which includes their self-images, self-esteem, and self-ideals. The main source of this study is “Stupeur et Tremblements”, an autobiography written by Amélie Nothomb. This study is a descriptive qualitative research using interpretive analysis techniques. Data collection is done by reading, collecting, classifying, and coding. The results show that self-concepts consist of (1) dissolution of selves marked by the figure of ‘I’ as Amélie, a Belgian woman, 22 years, educated, mastering Japanese, accepted to work at Yumimoto as a Japanese-French translator but working as toilet janitor in this company. She tried to fuse into the Japanese way of thinking and culture, the country where she was born and grew until she was five years old; (2) her self-esteem is always demeaned by his direct supervisor, a Japanese woman named Mori Fubuki and also Omichi. It clashes with her beliefs and considerations as a woman who grew up as a Western woman; and (3) Amélie’s ideal self in Japan was disapproved because she faced self-discrepancies and pushed her to return to Belgium and became a successful writer. Keywords: identity, feminism, east-west, autobiography, self-concepthttps://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/30465identity, feminism, east-west, autobiography, self-concept |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Yeni Artanti |
spellingShingle |
Yeni Artanti KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB Litera identity, feminism, east-west, autobiography, self-concept |
author_facet |
Yeni Artanti |
author_sort |
Yeni Artanti |
title |
KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB |
title_short |
KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB |
title_full |
KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB |
title_fullStr |
KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB |
title_full_unstemmed |
KONSEP DIRI PEREMPUAN DI PERSIMPANGAN BUDAYA DALAM AUTOBIOGRAFI STUPEUR ET TREMBLEMENTS KARYA AMÉLIE NOTHOMB |
title_sort |
konsep diri perempuan di persimpangan budaya dalam autobiografi stupeur et tremblements karya amélie nothomb |
publisher |
Universitas Negeri Yogyakarta |
series |
Litera |
issn |
1412-2596 2460-8319 |
publishDate |
2020-03-01 |
description |
Identitas atau konsep diri merupakan representasi seseorang. Konsep diri pengarang dapat direkonstruksi pembaca melalui karya-karyanya, salah satunya autobiografi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep diri perempuan di persimpangan budaya, mencakup gambaran diri, harga diri, dan harapan diri. Sumber data penelitian ini adalah roman autobiografi Stupeur et Tremblements karya Amélie Nothomb. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis interpretatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, mencatat, mengklasifikasikan, dan mengkoding. Hasil penelitian menunjukkan adanya konsep diri sebagai berikut. Pertama, kegagalan usaha peleburan diri tokoh Aku atau Amélie, sosok perempuan Belgia terdidik, menguasai bahasa Jepang dan diterima bekerja di Perusahaan Yumimoto sebagai penerjemah Jepang-Belgia/Prancis, namun terpaksa harus menerima dirinya diperkerjakan sebagai pembersih toilet, agar diterima dan melebur sebagai seorang Jepang. Dia mencoba menghapus dirinya dan mencoba melebur dalam cara pikir dan budaya Jepang, tempat ia dilahirkan dan tumbuh sampai usia lima tahun. Kedua, self-esteem atau harga diri yang selalu direndahkan oleh atasannya, wanita Jepang bernama Mori Fubuki, Saito dan Omichi. Hal itu berbenturan dengan keyakinan dan penilaian dirinya sebagai perempuan yang tumbuh di Barat. Ketiga, ideal self tokoh Amélie di Jepang yang tidak tercapai. Tokoh ini mengalami self-discrepancies, yaitu harapan dirinya berbeda dengan kenyataan. Pada akhirnya ia dapat mengaktualisasikan diri menjadi penulis setelah kembali ke Belgia.
Kata Kunci: identitas, feminisme, barat-timur, autobiografi, konsep diri
WOMEN'S SELF-CONCEPT IN CULTURAL JUNCTION IN AMÉLIE NOTHOMB’S STUPEUR ET TREMBLEMENTS AUTOBIOGRAPHY
Abstract
Identity is closely related to self-concept. Through an autobiography, authors reconstruct their concepts through their works. This study is aimed at describing women’s self-concepts in a cross-cultural setting which includes their self-images, self-esteem, and self-ideals. The main source of this study is “Stupeur et Tremblements”, an autobiography written by Amélie Nothomb. This study is a descriptive qualitative research using interpretive analysis techniques. Data collection is done by reading, collecting, classifying, and coding. The results show that self-concepts consist of (1) dissolution of selves marked by the figure of ‘I’ as Amélie, a Belgian woman, 22 years, educated, mastering Japanese, accepted to work at Yumimoto as a Japanese-French translator but working as toilet janitor in this company. She tried to fuse into the Japanese way of thinking and culture, the country where she was born and grew until she was five years old; (2) her self-esteem is always demeaned by his direct supervisor, a Japanese woman named Mori Fubuki and also Omichi. It clashes with her beliefs and considerations as a woman who grew up as a Western woman; and (3) Amélie’s ideal self in Japan was disapproved because she faced self-discrepancies and pushed her to return to Belgium and became a successful writer.
Keywords: identity, feminism, east-west, autobiography, self-concept |
topic |
identity, feminism, east-west, autobiography, self-concept |
url |
https://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/30465 |
work_keys_str_mv |
AT yeniartanti konsepdiriperempuandipersimpanganbudayadalamautobiografistupeurettremblementskaryaamelienothomb |
_version_ |
1724939071845826560 |