Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)

<p><em>Gambier is an extract obtained from heat extraction of leaves and twigs of gambier plant followed by compression, sedimentation, and the formed paste is moulded and then dried. According to West Sumatra in figures, total production of gambier in West Sumatera in 2012 reached 14,22...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sofyan Sofyan, Failisnur Failisnur, Salmariza Salmariza
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang 2015-12-01
Series:JLI: Jurnal Litbang Industri
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/668
id doaj-0e9f8a4a32ed4bd39b92492141036859
record_format Article
spelling doaj-0e9f8a4a32ed4bd39b924921410368592021-01-04T01:50:10ZindBalai Riset dan Standardisasi Industri PadangJLI: Jurnal Litbang Industri2252-33672502-50072015-12-0152798910.24960/jli.v5i2.668.79-89636Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)Sofyan Sofyan0Failisnur Failisnur1Salmariza Salmariza2Baristand Industri PadangBaristand Industri PadangBaristand Industri Padang<p><em>Gambier is an extract obtained from heat extraction of leaves and twigs of gambier plant followed by compression, sedimentation, and the formed paste is moulded and then dried. According to West Sumatra in figures, total production of gambier in West Sumatera in 2012 reached 14,220 tons. From the amount would be produced approximately 5,688,000 liters of liquid waste per year. The gambier waste is a by product of gambier production process </em><em>which </em><em>is untapped. High tannin content in the liquid waste is a dye that can be used as a textiles dye. The purpose of</em><em> the</em><em> research was to utilize liquid waste from gambier production process to dye silk and cotton fabrics with liquid waste treatment which was not stabilized </em><em>or</em><em> stabilized with mordant lime </em><em>(CaCO<sub>3</sub>)</em><em>, alum </em><em>Al<sub>2</sub>(SO<sub>4</sub>)<sub>3, </sub>and tunjung (FeSO<sub>4</sub>)</em><em>. </em><em>The r</em><em>esults of</em><em> the</em><em> research showed that dyeing with liquid waste by using different mordant would generate different colors. Silk and cotton fabrics were dyed with waste, whether stabilized or not stabilized and mordanted with lime, alum, and tunjung generated a reddish brown color,  bright yellow, and moss green respectively. When compared between silk and cotton, color absorption on silk</em><em> </em><em>was better. It could be seen from the darker color for the same treatment. The analysis results of color fastness to washing 40°C, the bright day light, and heat pressing generally ranged between good to excellent (scale 4-5).</em></p><strong>ABSTRAK</strong><p><em>Gambir adalah getah yang diperoleh dari ekstraksi panas daun dan ranting tanaman gambir yang diikuti pengempaan, sedimentasi, dan pasta yang terbentuk dicetak lalu dikeringkan. Menurut Sumatera Barat dalam angka, total produksi gambir Sumatera Barat selama tahun 2012 mencapai 14.220 ton. Dari jumlah tersebut akan dihasilkan lebih kurang 5.688.000 liter limbah cair per tahun. Limbah gambir merupakan hasil samping dari proses produksi gambir yang belum dimanfaatkan. Kandungan tanin yang tinggi dalam limbah cair ini merupakan bahan pewarna yang dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah cair proses produksi gambir untuk pewarna kain sutera dan kain katun dengan perlakuan limbah cair yang tidak distabilkan dan yang distabilkan dengan mordan kapur (CaCO<sub>3</sub>), tawas Al<sub>2</sub>(SO<sub>4</sub>)<sub>3, </sub>dan tunjung  (FeSO<sub>4</sub>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencelupan dengan limbah cair menggunakan mordan yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula. Kain sutera dan katun yang diwarnai dengan limbah, baik yang tidak distabilkan ataupun yang distabilkan menghasilkan warna coklat kemerahan untuk yang dimordan dengan kapur, kuning cerah untuk yang dimordan dengan tawas, dan hijau lumut yang dimordan dengan tunjung. Bila dibandingkan antara sutera dan katun, maka penyerapan warna pada sutera lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari warna yang lebih tua untuk perlakuan yang sama. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40<sup>o</sup>C, terhadap sinar terang hari, dan terhadap penekanan panas umumnya berkisar antara baik sampai dengan baik sekali (skala 4-5).</em></p>http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/668dyeingliquid wastegambiersilkcotton
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Sofyan Sofyan
Failisnur Failisnur
Salmariza Salmariza
spellingShingle Sofyan Sofyan
Failisnur Failisnur
Salmariza Salmariza
Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
JLI: Jurnal Litbang Industri
dyeing
liquid waste
gambier
silk
cotton
author_facet Sofyan Sofyan
Failisnur Failisnur
Salmariza Salmariza
author_sort Sofyan Sofyan
title Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
title_short Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
title_full Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
title_fullStr Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
title_full_unstemmed Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb)
title_sort pengaruh perlakuan limbah dan jenis mordan kapur, tawas, dan tunjung terhadap mutu pewarnaan kain sutera dan katun menggunakan limbah cair gambir (uncaria gambir roxb)
publisher Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang
series JLI: Jurnal Litbang Industri
issn 2252-3367
2502-5007
publishDate 2015-12-01
description <p><em>Gambier is an extract obtained from heat extraction of leaves and twigs of gambier plant followed by compression, sedimentation, and the formed paste is moulded and then dried. According to West Sumatra in figures, total production of gambier in West Sumatera in 2012 reached 14,220 tons. From the amount would be produced approximately 5,688,000 liters of liquid waste per year. The gambier waste is a by product of gambier production process </em><em>which </em><em>is untapped. High tannin content in the liquid waste is a dye that can be used as a textiles dye. The purpose of</em><em> the</em><em> research was to utilize liquid waste from gambier production process to dye silk and cotton fabrics with liquid waste treatment which was not stabilized </em><em>or</em><em> stabilized with mordant lime </em><em>(CaCO<sub>3</sub>)</em><em>, alum </em><em>Al<sub>2</sub>(SO<sub>4</sub>)<sub>3, </sub>and tunjung (FeSO<sub>4</sub>)</em><em>. </em><em>The r</em><em>esults of</em><em> the</em><em> research showed that dyeing with liquid waste by using different mordant would generate different colors. Silk and cotton fabrics were dyed with waste, whether stabilized or not stabilized and mordanted with lime, alum, and tunjung generated a reddish brown color,  bright yellow, and moss green respectively. When compared between silk and cotton, color absorption on silk</em><em> </em><em>was better. It could be seen from the darker color for the same treatment. The analysis results of color fastness to washing 40°C, the bright day light, and heat pressing generally ranged between good to excellent (scale 4-5).</em></p><strong>ABSTRAK</strong><p><em>Gambir adalah getah yang diperoleh dari ekstraksi panas daun dan ranting tanaman gambir yang diikuti pengempaan, sedimentasi, dan pasta yang terbentuk dicetak lalu dikeringkan. Menurut Sumatera Barat dalam angka, total produksi gambir Sumatera Barat selama tahun 2012 mencapai 14.220 ton. Dari jumlah tersebut akan dihasilkan lebih kurang 5.688.000 liter limbah cair per tahun. Limbah gambir merupakan hasil samping dari proses produksi gambir yang belum dimanfaatkan. Kandungan tanin yang tinggi dalam limbah cair ini merupakan bahan pewarna yang dapat digunakan sebagai pewarna tekstil. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah cair proses produksi gambir untuk pewarna kain sutera dan kain katun dengan perlakuan limbah cair yang tidak distabilkan dan yang distabilkan dengan mordan kapur (CaCO<sub>3</sub>), tawas Al<sub>2</sub>(SO<sub>4</sub>)<sub>3, </sub>dan tunjung  (FeSO<sub>4</sub>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencelupan dengan limbah cair menggunakan mordan yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula. Kain sutera dan katun yang diwarnai dengan limbah, baik yang tidak distabilkan ataupun yang distabilkan menghasilkan warna coklat kemerahan untuk yang dimordan dengan kapur, kuning cerah untuk yang dimordan dengan tawas, dan hijau lumut yang dimordan dengan tunjung. Bila dibandingkan antara sutera dan katun, maka penyerapan warna pada sutera lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari warna yang lebih tua untuk perlakuan yang sama. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian 40<sup>o</sup>C, terhadap sinar terang hari, dan terhadap penekanan panas umumnya berkisar antara baik sampai dengan baik sekali (skala 4-5).</em></p>
topic dyeing
liquid waste
gambier
silk
cotton
url http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/668
work_keys_str_mv AT sofyansofyan pengaruhperlakuanlimbahdanjenismordankapurtawasdantunjungterhadapmutupewarnaankainsuteradankatunmenggunakanlimbahcairgambiruncariagambirroxb
AT failisnurfailisnur pengaruhperlakuanlimbahdanjenismordankapurtawasdantunjungterhadapmutupewarnaankainsuteradankatunmenggunakanlimbahcairgambiruncariagambirroxb
AT salmarizasalmariza pengaruhperlakuanlimbahdanjenismordankapurtawasdantunjungterhadapmutupewarnaankainsuteradankatunmenggunakanlimbahcairgambiruncariagambirroxb
_version_ 1724350056484569088