PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL

Dalam beberapa tahun terakhir kayu labu (Endospermum spp.) telah digunakan sebagai bahan baku alternatif oleh industri pensil di Indonesia. Namun terdapat beberapa keluhan teknis dalam penggunaannya sebagai bahan baku pensil (pencil slat). Salah satu keluhan utama yang dijumpai dalam proses produksi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Jamal Balfas
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2011-03-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/781
id doaj-0eb9282e0d324de8a30149d7a788ea89
record_format Article
spelling doaj-0eb9282e0d324de8a30149d7a788ea892020-11-25T02:01:41ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572011-03-01291788510.20886/jphh.2011.29.1.78-85756PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSILJamal Balfas0Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu No. 5, Bogor 16610 Telp. 0251- 8633378, Fax. 0251-8633413Dalam beberapa tahun terakhir kayu labu (Endospermum spp.) telah digunakan sebagai bahan baku alternatif oleh industri pensil di Indonesia. Namun terdapat beberapa keluhan teknis dalam penggunaannya sebagai bahan baku pensil (pencil slat). Salah satu keluhan utama yang dijumpai dalam proses produksi jenis ini adalah kecenderungan munculnya serat berbulu (fuzzy grain) pada permukaan pensil kayu labu. Dalam penelitian ini dilakukan upaya penanggulangan serat berbulu dengan perlakuan rendaman bahan baku pensil pada larutan resin JRP1 dengan beragam konsentrasi dan waktu rendaman. Konsentrasi resin terdiri dari dua taraf, yaitu 5 dan 10%, sedangkan waktu rendaman bervariasi dari 5, 10, 30 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  perlakuan rendaman resin JRP1 mampu mengatasii masalah serat berbulu pada permukaan pensil, sekalipun menggunakan konsentrasi resin terendah dan waktu rendaman paling singkat. Perlakuan ini menyebabkan penambahan berat pada pensil slat sebesar 2 sampai 4% tergantung pada taraf konsentrasi resin dan lama waktu rendaman. Deposisi resin pada pensil slat menyebabkan kenaikan biaya sekitar Rp 60 per pensil slat.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/781Labu, Endospermum spp., resin, serat berbulu
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Jamal Balfas
spellingShingle Jamal Balfas
PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Labu, Endospermum spp., resin, serat berbulu
author_facet Jamal Balfas
author_sort Jamal Balfas
title PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
title_short PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
title_full PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
title_fullStr PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
title_full_unstemmed PENANGGULANGAN MASALAH SERAT BERBULU PADA KAYU LABU (Endospermum spp.) SEBAGAI BAHAN BAKU PENSIL
title_sort penanggulangan masalah serat berbulu pada kayu labu (endospermum spp.) sebagai bahan baku pensil
publisher Forest Product Research and Development Center
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
issn 0216-4329
2442-8957
publishDate 2011-03-01
description Dalam beberapa tahun terakhir kayu labu (Endospermum spp.) telah digunakan sebagai bahan baku alternatif oleh industri pensil di Indonesia. Namun terdapat beberapa keluhan teknis dalam penggunaannya sebagai bahan baku pensil (pencil slat). Salah satu keluhan utama yang dijumpai dalam proses produksi jenis ini adalah kecenderungan munculnya serat berbulu (fuzzy grain) pada permukaan pensil kayu labu. Dalam penelitian ini dilakukan upaya penanggulangan serat berbulu dengan perlakuan rendaman bahan baku pensil pada larutan resin JRP1 dengan beragam konsentrasi dan waktu rendaman. Konsentrasi resin terdiri dari dua taraf, yaitu 5 dan 10%, sedangkan waktu rendaman bervariasi dari 5, 10, 30 dan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  perlakuan rendaman resin JRP1 mampu mengatasii masalah serat berbulu pada permukaan pensil, sekalipun menggunakan konsentrasi resin terendah dan waktu rendaman paling singkat. Perlakuan ini menyebabkan penambahan berat pada pensil slat sebesar 2 sampai 4% tergantung pada taraf konsentrasi resin dan lama waktu rendaman. Deposisi resin pada pensil slat menyebabkan kenaikan biaya sekitar Rp 60 per pensil slat.
topic Labu, Endospermum spp., resin, serat berbulu
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/781
work_keys_str_mv AT jamalbalfas penanggulanganmasalahseratberbulupadakayulabuendospermumsppsebagaibahanbakupensil
_version_ 1724956473985859584