Hubungan Penggunaan Gawai dengan Keterlambatan Bahasa pada Anak

Latar belakang. Gawai adalah perkembangan teknologi yang dapat menyebabkan ketergantungan penggunanya. Saat menggunakan gawai, anak-anak menjadi kurang interaktif dan komunikatif. Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami keterlambatan perkembangan bahasa. Tujuan. Menganalisis hubungan antara intensit...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rae Fernandez, Hesti Lestari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2020-01-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1627
Description
Summary:Latar belakang. Gawai adalah perkembangan teknologi yang dapat menyebabkan ketergantungan penggunanya. Saat menggunakan gawai, anak-anak menjadi kurang interaktif dan komunikatif. Hal ini menyebabkan anak-anak mengalami keterlambatan perkembangan bahasa. Tujuan. Menganalisis hubungan antara intensitas penggunaan gawai dan keterlambatan bahasa pada anak Metode. Merupakan penelitian analitik potong lintang. Sampel adalah anak berusia 15 hingga 36 bulan di empat fasilitas penitipan anak usia dini di daerah Manado, periode Februari hingga April 2018. Kriteria inklusi adalah anak dengan berat lahir normal dan kelahiran cukup bulan. Kriteria eksklusi meliputi anak dengan cacat bawaan dan riwayat penyakit yang dapat memengaruhi perkembangan bahasa. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Intensitas penggunaan gawai yang disarankan adalah kurang dari 2 jam per hari, dan frekuensi kurang dari 2 hari per minggu. Keterlambatan bahasa didefinisikan menggunakan Skala CAPUTE, dengan DQ CLAMS <85. Metode analisis data yang digunakan adalah uji chi-square (nilai p<0,05). Hasil. Sampel terdiri dari 51 anak, 33 (62%) di antaranya adalah perempuan. Usia rata-rata adalah 2 tahun 5 bulan (SD 0,6). Didapatkan 3 (5,8%) anak mengalami keterlambatan bahasa, 10 (19,6%) anak menggunakan gawai lebih dari 2 jam per hari dan 36 (70,5%) anak menggunakan gawai lebih dari 2 hari per minggu. Ada hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai lebih dari 2 jam dan keterlambatan bahasa (p=0,034), sementara tidak ada hubungan bermakna antara frekuensi penggunaan gawai lebih dari 2 hari per minggu dan keterlambatan bahasa (p=0,144). Kesimpulan. Didapati hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan gawai lebih dari 2 jam per hari dengan keterlambatan bahasa. Sebaliknya, tidak ada hubungan bermakna antara frekuensi penggunaan gawai lebih dari 2 hari per minggu dan keterlambatan bahasa.
ISSN:0854-7823
2338-5030