Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dikembangkan di SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan relevansinya dengan kebutuhan industri servis mobil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik analisis deskriptif....

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dwi Jatmoko
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2013-02-01
Series:Jurnal Pendidikan Vokasi
Online Access:http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1572
id doaj-0f69254698d44e23a9f5562778dfc7e6
record_format Article
spelling doaj-0f69254698d44e23a9f5562778dfc7e62020-11-25T01:29:51ZengUniversitas Negeri YogyakartaJurnal Pendidikan Vokasi2088-28662476-94012013-02-01311238Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten SlemanDwi Jatmoko0Prodi PTK Pascasarjana UNY YogyakartaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dikembangkan di SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan relevansinya dengan kebutuhan industri servis mobil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik analisis deskriptif. Hasil penelitian (1) relevansi kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan kebutuhan industri servis mobil di Kabupaten Sleman untuk bidang engine sebesar 100%, chasis 100%, dan kelistrikan 91,67%; (2) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil yang tidak disediakan dalam kurikulum untuk bidang engine sebesar 15%, chasis 4%, dan kelistrikan 0%; (3) kompetensi yang tidak dibutuhkan industri servis mobil namun dilaksanakan dalam kurikulum untuk bidang engine dan chasis 0%, dan kelistrikan 0,08%; (4) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil dan ada dalam kurikulum tapi tidak dilaksanakan di SMK untuk bidang engine sebesar 22,88%, chasis 14,60%, dan kelistrikan 12,02%. Kesimpulan secara umum adalah bahwa kurikulum dalam kategori relevan, namun ada beberapa kompetensi yang tidak terlaksana. Kata kunci: relevansi, kurikulum, dan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri.http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1572
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Dwi Jatmoko
spellingShingle Dwi Jatmoko
Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
Jurnal Pendidikan Vokasi
author_facet Dwi Jatmoko
author_sort Dwi Jatmoko
title Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
title_short Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
title_full Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
title_fullStr Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
title_full_unstemmed Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap kebutuhab Dunia Industri di Kabupaten Sleman
title_sort relevansi kurikulum smk kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan terhadap kebutuhab dunia industri di kabupaten sleman
publisher Universitas Negeri Yogyakarta
series Jurnal Pendidikan Vokasi
issn 2088-2866
2476-9401
publishDate 2013-02-01
description Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dikembangkan di SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan relevansinya dengan kebutuhan industri servis mobil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik analisis deskriptif. Hasil penelitian (1) relevansi kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan kebutuhan industri servis mobil di Kabupaten Sleman untuk bidang engine sebesar 100%, chasis 100%, dan kelistrikan 91,67%; (2) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil yang tidak disediakan dalam kurikulum untuk bidang engine sebesar 15%, chasis 4%, dan kelistrikan 0%; (3) kompetensi yang tidak dibutuhkan industri servis mobil namun dilaksanakan dalam kurikulum untuk bidang engine dan chasis 0%, dan kelistrikan 0,08%; (4) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil dan ada dalam kurikulum tapi tidak dilaksanakan di SMK untuk bidang engine sebesar 22,88%, chasis 14,60%, dan kelistrikan 12,02%. Kesimpulan secara umum adalah bahwa kurikulum dalam kategori relevan, namun ada beberapa kompetensi yang tidak terlaksana. Kata kunci: relevansi, kurikulum, dan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri.
url http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/1572
work_keys_str_mv AT dwijatmoko relevansikurikulumsmkkompetensikeahlianteknikkendaraanringanterhadapkebutuhabduniaindustridikabupatensleman
_version_ 1725094265024937984