Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi

<p class="Abstract">Kebutuhan analisa pada sudu helikopter, kompresor, kincir angin dan struktur <em>streamline</em> lainya yang beroperasi pada <em>angle of attack</em> yang tinggi dan melibatkan <em>instationary effects</em> yang disebut <em&g...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Galih S.T.A. Bangga, Herman Sasongko
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2012-09-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1206
id doaj-106e4545182d42a28b92c1b35c87db04
record_format Article
spelling doaj-106e4545182d42a28b92c1b35c87db042020-11-24T23:50:53ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392012-09-0111303Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang BerosilasiGalih S.T.A. Bangga0Herman Sasongko1Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITSJurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS<p class="Abstract">Kebutuhan analisa pada sudu helikopter, kompresor, kincir angin dan struktur <em>streamline</em> lainya yang beroperasi pada <em>angle of attack</em> yang tinggi dan melibatkan <em>instationary effects</em> yang disebut <em>dynamic stall</em> menjadi semakin penting. Fenomena ini ditandai dengan naiknya <em>dynamic lift</em> melewati <em>static lift</em> maksimum pada <em>critical static stall angle</em>, <em>vortex</em> yang terbentuk pada <em>leading edge</em> mengakibatkan naiknya <em>suction contribution</em> yang kemudian terkonveksi sepanjang permukaan hingga mencapai <em>trailling edge</em> diikuti terbentuknya <em>trailling edge vortex</em> yang menunjukkan terjadinya <em>lift stall</em>. Fenomena ini sangat berbahaya terhadap struktur airfoil itu sendiri. Secara umum, beban fatique yang ditimbulkan oleh adanya efek histerisis karena fluktuasi gaya lift akibat induksi vibrasi lebih besar dibandingkan kondisi statis. Simulasi numerik dilakukan secara 2D dengan menggunakan profil Boeing-Vertol V23010-1.58 pada α<sub>0</sub> = 14.92°. <em>Standard-k</em><em>ω</em> dan <em>SST-k</em><em>ω</em> digunakan sebagai URANS <em>turbulence modelling</em>. Model osilasi dari airfoil disusun dalam suatu <em>user defined function</em> (UDF). Gerakan <em>meshing</em> beserta airfoil diakomodasi dengan menggunakan <em>dynamic mesh approach</em>. Simulasi numerik menunjukkan bahwa, model <em>SST-kω</em> menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan <em>Standard-kω</em>. Fenomena <em>travelling vortex</em> yang terjadi mampu ditangkap dengan baik, meski pada angle of attack yang tinggi URANS <em>turbulence model</em> gagal memprediksikan fenomena yang terjadi karena dominasi efek 3D.</p>http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1206Osilasi airfoil, dynamic stall, simulasi numerik, unsteady flow.
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Galih S.T.A. Bangga
Herman Sasongko
spellingShingle Galih S.T.A. Bangga
Herman Sasongko
Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
Jurnal Teknik ITS
Osilasi airfoil, dynamic stall, simulasi numerik, unsteady flow.
author_facet Galih S.T.A. Bangga
Herman Sasongko
author_sort Galih S.T.A. Bangga
title Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
title_short Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
title_full Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
title_fullStr Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
title_full_unstemmed Simulasi Numerik Dynamic Stall Pada Airfoil Yang Berosilasi
title_sort simulasi numerik dynamic stall pada airfoil yang berosilasi
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
series Jurnal Teknik ITS
issn 2301-9271
2337-3539
publishDate 2012-09-01
description <p class="Abstract">Kebutuhan analisa pada sudu helikopter, kompresor, kincir angin dan struktur <em>streamline</em> lainya yang beroperasi pada <em>angle of attack</em> yang tinggi dan melibatkan <em>instationary effects</em> yang disebut <em>dynamic stall</em> menjadi semakin penting. Fenomena ini ditandai dengan naiknya <em>dynamic lift</em> melewati <em>static lift</em> maksimum pada <em>critical static stall angle</em>, <em>vortex</em> yang terbentuk pada <em>leading edge</em> mengakibatkan naiknya <em>suction contribution</em> yang kemudian terkonveksi sepanjang permukaan hingga mencapai <em>trailling edge</em> diikuti terbentuknya <em>trailling edge vortex</em> yang menunjukkan terjadinya <em>lift stall</em>. Fenomena ini sangat berbahaya terhadap struktur airfoil itu sendiri. Secara umum, beban fatique yang ditimbulkan oleh adanya efek histerisis karena fluktuasi gaya lift akibat induksi vibrasi lebih besar dibandingkan kondisi statis. Simulasi numerik dilakukan secara 2D dengan menggunakan profil Boeing-Vertol V23010-1.58 pada α<sub>0</sub> = 14.92°. <em>Standard-k</em><em>ω</em> dan <em>SST-k</em><em>ω</em> digunakan sebagai URANS <em>turbulence modelling</em>. Model osilasi dari airfoil disusun dalam suatu <em>user defined function</em> (UDF). Gerakan <em>meshing</em> beserta airfoil diakomodasi dengan menggunakan <em>dynamic mesh approach</em>. Simulasi numerik menunjukkan bahwa, model <em>SST-kω</em> menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan <em>Standard-kω</em>. Fenomena <em>travelling vortex</em> yang terjadi mampu ditangkap dengan baik, meski pada angle of attack yang tinggi URANS <em>turbulence model</em> gagal memprediksikan fenomena yang terjadi karena dominasi efek 3D.</p>
topic Osilasi airfoil, dynamic stall, simulasi numerik, unsteady flow.
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1206
work_keys_str_mv AT galihstabangga simulasinumerikdynamicstallpadaairfoilyangberosilasi
AT hermansasongko simulasinumerikdynamicstallpadaairfoilyangberosilasi
_version_ 1725478478667579392