Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien
Latar belakang. Hiperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada bayi baru lahir. Tata laksana hiperbilirubinemia neonatal dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi dan fototerapi merupakan metode yang paling sering digunakan. Fototerapi konvensional menurunkan kadar bilirubin...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2020-05-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1664 |
id |
doaj-1080c4239738401493e70f1df3be9508 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-1080c4239738401493e70f1df3be95082020-11-25T03:29:46ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302020-05-012163778510.14238/sp21.6.2020.377-851241Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak EfisienQodri Santosa0Muhammad Mukhson1Alfi Muntafiah2Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, PurwokertoSMF/ KSM Ilmu Kesehatan Anak RSUD Prof dr. Margono Soekarjo PurwokertoDepartemen Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, PurwokertoLatar belakang. Hiperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada bayi baru lahir. Tata laksana hiperbilirubinemia neonatal dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi dan fototerapi merupakan metode yang paling sering digunakan. Fototerapi konvensional menurunkan kadar bilirubin lebih lama dibanding fototerapi intensif sehingga berpotensi menyebabkan inefisiensi. Saat penelitian ini dilakukan, RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto hanya memiliki alat fototerapi konvensional. Tujuan. Mengevaluasi pengelolaan hiperbilirubinemia neonatal dengan fototerapi konvensional. Metode. Penelitian crossectional melibatkan 157 subjek dengan kiteria inklusi adalah hiperbilirubinemia neonatal, yang dirawat inap pada Januari–September 2018 di RSMS Purwokerto, dengan menggunakan data sekunder rekam medis. Analisis data dan statistik digunakan SPSS dan uji Wilcoxon digunakan untuk mengalisis perbedaan antara kadar bilirubin serum total (BST) pra dan pascafototerapi. Hasil. Sebanyak 157 bayi (13,08 %) dirawat dengan hiperbilirubinemia, dengan usia tersering 3 hari. Rerata lama fototerapi 60,27 jam. Analisis komparatif antara kadar BST pra dan pascafototerapi, terdapat penurunan BST yang signifikan (p <0,001) dari 17.23±5.04 mg/dL (prafototerapi) menjadi 10,18±2,02 mg/dL (pascafototerapi). Rerata lama rawat inap 4,48±4,47 hari. Kecepatan penurunan kadar bilirubin 0,12 mg/dL per jam. Kesimpulan. Fototerapi konvensional efektif menurunkan kadar BST hiperbilirubinemia neonatal, tetapi tidak efisien.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1664fototerapineonatalhiperbilirubinemiabilirubin |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Qodri Santosa Muhammad Mukhson Alfi Muntafiah |
spellingShingle |
Qodri Santosa Muhammad Mukhson Alfi Muntafiah Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien Sari Pediatri fototerapi neonatal hiperbilirubinemia bilirubin |
author_facet |
Qodri Santosa Muhammad Mukhson Alfi Muntafiah |
author_sort |
Qodri Santosa |
title |
Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien |
title_short |
Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien |
title_full |
Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien |
title_fullStr |
Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien |
title_full_unstemmed |
Evaluasi Penggunaan Fototerapi Konvensional dalam Tata laksana Hiperbilirubinemia Neonatal: Efektif, tetapi Tidak Efisien |
title_sort |
evaluasi penggunaan fototerapi konvensional dalam tata laksana hiperbilirubinemia neonatal: efektif, tetapi tidak efisien |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2020-05-01 |
description |
Latar belakang. Hiperbilirubinemia merupakan masalah umum yang sering dijumpai pada bayi baru lahir. Tata laksana hiperbilirubinemia neonatal dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi dan fototerapi merupakan metode yang paling sering digunakan. Fototerapi konvensional menurunkan kadar bilirubin lebih lama dibanding fototerapi intensif sehingga berpotensi menyebabkan inefisiensi. Saat penelitian ini dilakukan, RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto hanya memiliki alat fototerapi konvensional.
Tujuan. Mengevaluasi pengelolaan hiperbilirubinemia neonatal dengan fototerapi konvensional.
Metode. Penelitian crossectional melibatkan 157 subjek dengan kiteria inklusi adalah hiperbilirubinemia neonatal, yang dirawat inap pada Januari–September 2018 di RSMS Purwokerto, dengan menggunakan data sekunder rekam medis. Analisis data dan statistik digunakan SPSS dan uji Wilcoxon digunakan untuk mengalisis perbedaan antara kadar bilirubin serum total (BST) pra dan pascafototerapi.
Hasil. Sebanyak 157 bayi (13,08 %) dirawat dengan hiperbilirubinemia, dengan usia tersering 3 hari. Rerata lama fototerapi 60,27 jam. Analisis komparatif antara kadar BST pra dan pascafototerapi, terdapat penurunan BST yang signifikan (p <0,001) dari 17.23±5.04 mg/dL (prafototerapi) menjadi 10,18±2,02 mg/dL (pascafototerapi). Rerata lama rawat inap 4,48±4,47 hari. Kecepatan penurunan kadar bilirubin 0,12 mg/dL per jam.
Kesimpulan. Fototerapi konvensional efektif menurunkan kadar BST hiperbilirubinemia neonatal, tetapi tidak efisien. |
topic |
fototerapi neonatal hiperbilirubinemia bilirubin |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1664 |
work_keys_str_mv |
AT qodrisantosa evaluasipenggunaanfototerapikonvensionaldalamtatalaksanahiperbilirubinemianeonatalefektiftetapitidakefisien AT muhammadmukhson evaluasipenggunaanfototerapikonvensionaldalamtatalaksanahiperbilirubinemianeonatalefektiftetapitidakefisien AT alfimuntafiah evaluasipenggunaanfototerapikonvensionaldalamtatalaksanahiperbilirubinemianeonatalefektiftetapitidakefisien |
_version_ |
1724577242403569664 |