Abu Nawas Dalam Miras Dan Sajak Taubat

Itulah dua bait sajak yang banyak dikumandangkan di masjid-masjid, biasanya menjelang shalat fardhu atau usai shalat jumu'ah, di Indonesia. Kuat dugaan, sejak itu karangan Abu nawas, meskipun ada yang menduga hasil karya Imam Syafi'i.Tetapi, siapa sebenarnya Abu Nawas? Selain pngetahuan te...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: D Sirojudin AR
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2018-01-01
Series:Buletin Al-Turas
Subjects:
Online Access:http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/6883
Description
Summary:Itulah dua bait sajak yang banyak dikumandangkan di masjid-masjid, biasanya menjelang shalat fardhu atau usai shalat jumu'ah, di Indonesia. Kuat dugaan, sejak itu karangan Abu nawas, meskipun ada yang menduga hasil karya Imam Syafi'i.Tetapi, siapa sebenarnya Abu Nawas? Selain pngetahuan tentang Sajak Taubat itu, masyarakat Indonesia hanya tahu si Abu Nawas dengan kombinasi sifat-sifat berwarna-warni; tukang banyol, cerdik atau gendeng! Abu Nawas "ngakalin" Harun al-Rasyid, sehingga Baginda selalu dapat dikalahkan. "Akal" Abu Nawas mengangkat masjid atau pura-pura gila agara tidak diangkat jadi Kadi dan kisah-kisah (yang sebenarnya lebih sekdar dongeng) lan yang kandung lengket di masyarakat, memperkuat legnda Abu Nawas ssebagai tokoh dongeng yang turun temurun bebrapa dasawarsa.
ISSN:0853-1692
2579-5848