Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online
Perkembangan transaksi jual beli saat ini dengan menggunakan media elektronik telah mengubah wajah hubungan jual beli. Jual beli tidak lagi harus dilakukan pada satu tempat yang sama secara face to face, namun dapat dilakukan oleh orang yang berbeda lokasi. Meskipun demikian, ketentuan hukum tentang...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Lambung Mangkurat
2019-09-01
|
Series: | Lambung Mangkurat Law Journal |
Subjects: | |
Online Access: | https://lamlaj.ulm.ac.id/web/index.php/abc/article/view/125 |
id |
doaj-163fcbf5c7d2489fbe65910a1dad134b |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-163fcbf5c7d2489fbe65910a1dad134b2020-11-25T02:41:20ZengUniversitas Lambung MangkuratLambung Mangkurat Law Journal2502-31362502-31282019-09-014217618910.32801/lamlaj.v4i2.12576Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara OnlineMulyani Zulaeha0Faculty Of Law, Lambung Mangkurat UniversityPerkembangan transaksi jual beli saat ini dengan menggunakan media elektronik telah mengubah wajah hubungan jual beli. Jual beli tidak lagi harus dilakukan pada satu tempat yang sama secara face to face, namun dapat dilakukan oleh orang yang berbeda lokasi. Meskipun demikian, ketentuan hukum tentang jual beli tetap berlaku. Perbedaan yang terjadi adalah terkait penyerahan barang (levering) yang telah dibeli tidak dapat dilakukan secara langsung antara penjual dengan pembeli. Menurut ketentuan Pasal 1459 KUHPerdata bahwa “Hak milik atas barang yang dijual tidaklah berpindah kepada si pembeli selama penyerahannya belum dilakukan”. Levering pada jual beli online tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan terjadinya kesepakatan dan terdapat peran pihak ketiga dalam levering, yaitu pihak jasa pengiriman barang, hal ini dapat menimbulkan permasalahan hukum terkait tanggung jawab dalam proses peralihan hak tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pihak yang bertanggung jawab pada proses levering perjanjian jual beli secara online. Menggunakan penelitian yuridis normatif dapat dijelaskan bahwa tanggung jawab dalam peralihan hak pada perjanjian jual beli secara online adalah tanggung jawab pihak penjual kecuali jika diperjanjikan lainhttps://lamlaj.ulm.ac.id/web/index.php/abc/article/view/125tanggung jawableveringjual beli online |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Mulyani Zulaeha |
spellingShingle |
Mulyani Zulaeha Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online Lambung Mangkurat Law Journal tanggung jawab levering jual beli online |
author_facet |
Mulyani Zulaeha |
author_sort |
Mulyani Zulaeha |
title |
Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online |
title_short |
Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online |
title_full |
Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online |
title_fullStr |
Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online |
title_full_unstemmed |
Tanggung Jawab dalam Levering pada Perjanjian Jual Beli secara Online |
title_sort |
tanggung jawab dalam levering pada perjanjian jual beli secara online |
publisher |
Universitas Lambung Mangkurat |
series |
Lambung Mangkurat Law Journal |
issn |
2502-3136 2502-3128 |
publishDate |
2019-09-01 |
description |
Perkembangan transaksi jual beli saat ini dengan menggunakan media elektronik telah mengubah wajah hubungan jual beli. Jual beli tidak lagi harus dilakukan pada satu tempat yang sama secara face to face, namun dapat dilakukan oleh orang yang berbeda lokasi. Meskipun demikian, ketentuan hukum tentang jual beli tetap berlaku. Perbedaan yang terjadi adalah terkait penyerahan barang (levering) yang telah dibeli tidak dapat dilakukan secara langsung antara penjual dengan pembeli. Menurut ketentuan Pasal 1459 KUHPerdata bahwa “Hak milik atas barang yang dijual tidaklah berpindah kepada si pembeli selama penyerahannya belum dilakukan”. Levering pada jual beli online tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan terjadinya kesepakatan dan terdapat peran pihak ketiga dalam levering, yaitu pihak jasa pengiriman barang, hal ini dapat menimbulkan permasalahan hukum terkait tanggung jawab dalam proses peralihan hak tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pihak yang bertanggung jawab pada proses levering perjanjian jual beli secara online. Menggunakan penelitian yuridis normatif dapat dijelaskan bahwa tanggung jawab dalam peralihan hak pada perjanjian jual beli secara online adalah tanggung jawab pihak penjual kecuali jika diperjanjikan lain |
topic |
tanggung jawab levering jual beli online |
url |
https://lamlaj.ulm.ac.id/web/index.php/abc/article/view/125 |
work_keys_str_mv |
AT mulyanizulaeha tanggungjawabdalamleveringpadaperjanjianjualbelisecaraonline |
_version_ |
1724778918032965632 |