Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM I) pada pemberian mikoriza indigen dan dosis pupuk organik di lahan marjinal (Ultisol).  Percobaan ini terdiri dari dua faktor perlakuan menggunakan Rancangan Acak Kelompok.  Faktor pertama...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Elis Kartika
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Jambi 2016-01-01
Series:Biospecies
Online Access:https://online-journal.unja.ac.id/index.php/biospecies/article/view/2877
id doaj-1881d606073f429699c2cafbd0800141
record_format Article
spelling doaj-1881d606073f429699c2cafbd08001412020-11-24T23:05:07ZengUniversitas JambiBiospecies2503-04261979-09022016-01-01912877Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan MarjinalElis KartikaAbstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM I) pada pemberian mikoriza indigen dan dosis pupuk organik di lahan marjinal (Ultisol).  Percobaan ini terdiri dari dua faktor perlakuan menggunakan Rancangan Acak Kelompok.  Faktor pertama adalah mikoriza terdiri dari dua taraf (M0: tanpa inokulasi mikoriza serta M1 : dengan inokulasi mikoriza jenis Glomus sp-16), serta  faktor kedua, pemberian dosis pupuk organik, terdiri atas lima taraf  (P0 =  tanpa pupuk organik, P1 = 25%  dosis anjuran  pupuk organik kompos kotoran sapi, P2 = 50%  dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi, P3 = 75%  dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi, dan P4 = 100% dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi.  Hasil penelitian menunjukkan Pemberian mikoriza dan berbagai dosis  pupuk kompos kotoran sapi serta interaksi antara pemberian mikoriza dan berbagai dosis  pupuk kompos kotoran sapi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM 1) umur 6 bulan yang ditanam di lahan marjinal.  Pemberian mikoriza dan pupuk kompos kotoran sapi dengan dosis 75% dari dosis rekomendasi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM 1) yang terbaik di lahan marjinal.   Kata Kunci: lahan marjinal, ultisol, mikoriza, pupuk organik, kelapa sawithttps://online-journal.unja.ac.id/index.php/biospecies/article/view/2877
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Elis Kartika
spellingShingle Elis Kartika
Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
Biospecies
author_facet Elis Kartika
author_sort Elis Kartika
title Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
title_short Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
title_full Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
title_fullStr Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
title_full_unstemmed Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM I) pada Pemberian Mikoriza Indigen dan Dosis Pupuk Organik di Lahan Marjinal
title_sort pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (tbm i) pada pemberian mikoriza indigen dan dosis pupuk organik di lahan marjinal
publisher Universitas Jambi
series Biospecies
issn 2503-0426
1979-0902
publishDate 2016-01-01
description Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM I) pada pemberian mikoriza indigen dan dosis pupuk organik di lahan marjinal (Ultisol).  Percobaan ini terdiri dari dua faktor perlakuan menggunakan Rancangan Acak Kelompok.  Faktor pertama adalah mikoriza terdiri dari dua taraf (M0: tanpa inokulasi mikoriza serta M1 : dengan inokulasi mikoriza jenis Glomus sp-16), serta  faktor kedua, pemberian dosis pupuk organik, terdiri atas lima taraf  (P0 =  tanpa pupuk organik, P1 = 25%  dosis anjuran  pupuk organik kompos kotoran sapi, P2 = 50%  dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi, P3 = 75%  dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi, dan P4 = 100% dosis anjuran pupuk organik kompos kotoran sapi.  Hasil penelitian menunjukkan Pemberian mikoriza dan berbagai dosis  pupuk kompos kotoran sapi serta interaksi antara pemberian mikoriza dan berbagai dosis  pupuk kompos kotoran sapi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM 1) umur 6 bulan yang ditanam di lahan marjinal.  Pemberian mikoriza dan pupuk kompos kotoran sapi dengan dosis 75% dari dosis rekomendasi mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM 1) yang terbaik di lahan marjinal.   Kata Kunci: lahan marjinal, ultisol, mikoriza, pupuk organik, kelapa sawit
url https://online-journal.unja.ac.id/index.php/biospecies/article/view/2877
work_keys_str_mv AT eliskartika pertumbuhantanamankelapasawitbelummenghasilkantbmipadapemberianmikorizaindigendandosispupukorganikdilahanmarjinal
_version_ 1725627386159955968