Summary: | Tenggelam didefinisikan sebagai kematian karena asfiksia dalam 24 jam akibat<br />terendam pada air. Kematian akibat tenggelam menjadi salah satu ancaman bagi<br />pariwisata Bali yang memiliki banyak pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui<br />karakteristik kematian dan faktor resiko penyebab kematian pada kasus tenggelam. Pada<br />penelitian yang bersifat deskriptif cross-sectional ini diteliti karakteristik serta faktor<br />resiko pada kasus kematian akibat tenggelam menurut data Bagian Ilmu Kedokteran<br />Forensik RSUP Sanglah tahun 2010 – 2012. Variabel yang diteliti meliputi umur, jenis<br />kelamin, kewarganegaraan, tempat tenggelam, korban diotopsi atau tidak, serta faktor<br />resiko tenggelam. Hasil yang didapat dari penelitian yaitu terdapat 97 kasus tenggelam.<br />Sampel yang memenuhi kriteria tercatat sebanyak 71 kasus, dimana 20 diantaranya<br />dilakukan otopsi. Berdasarkan jenis kelamin, korban terbanyak adalah laki-laki<br />(84,5%). Kelompok 21-30 tahun menjadi korban tenggelam yang paling banyak.<br />Korban berkewarganegaraan Indonesia paling tinggi (40,8%), serta tempat terjadinya<br />kejadian tenggelam di air laut terbanyak dengan 53,5%. Dari jumlah yang diotopsi<br />sebanyak 10 orang (50%) memiliki salah satu faktor resiko tenggelam. Simpulan dari<br />penelitian ini adalah faktor resiko yang banyak menyebabkan kematian pada korban<br />tenggelam adalah trauma fatal, penyakit penyerta, serta riwayat konsumsi alkohol<br />sebelum tenggelam. Saran kepada pihak yang berwenang adalah memastikan semua<br />orang yang melakukan aktifitas di air telah dalam kondisi yang baik. <br /> <br /><br />
|