Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi

Nitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi otot polos, menghambat agregasi dan adhes...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Eka Gunawijaya, Arhana BNP
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-12-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030
id doaj-2a676265fd6d4635b304212a25b3d028
record_format Article
spelling doaj-2a676265fd6d4635b304212a25b3d0282020-11-24T23:35:52ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-0122113910.14238/sp2.2.2000.113-9974Peran Nitrogen Oksida pada InfeksiEka Gunawijaya0Arhana BNP1Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS. Sanglah, DenpasarLaboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS. Sanglah, DenpasarNitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi otot polos, menghambat agregasi dan adhesi trombosit, serta menghambat proliferasi sel. Otot polos yang dipengaruhi ialah otot polos vaskular, traktus respiratorius, gastrointestinal, dan uterus. Relaksasi otot polos vaskular terjadi setelah sintesis sel endotel vaskular, sedangkan yang non vaskular melalui perannya sebagai neurotransmiter non adrenergik non kolinergik. Dalam proses imunologis, NO dihasilkan oleh sel yang terpapar infeksi. Meliputi sel makrofag, sel neutrofil, sel Kupffer, sel hepatosit, sel astrosit dan mikroglial, sel kondrosit, sel otot polos vaskular, dan sel otot jantung. Pada keadaan infeksi Nitrogen oksida disintesis dalam jumlah besar. Nitrogen oksida yang dihasilkan bersifat sitotoksik terhadap sel target, mikroorganisme patogen, dan juga pada sel tubuh normal. Inhibitor enzim NOS dan guanilat siklase bisa mengatasi sepsis, tetapi harus diberikan dini sebelum terjadi syok septik berkepanjangan. Inhibitor tersebut meliputi: deksametason, L-NAME, metilin blue, yomogin, aminoguanidin, econazol, dan indometasin. Nitrogen oksida juga berperan menimbulkan kerusakan jaringan dan organ akibat terapi reoksigenasi pada syok septik yang mengalami hipoksia.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030Nitrogen oksidanitrogen oxyde synthaseneurotrasmitter
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Eka Gunawijaya
Arhana BNP
spellingShingle Eka Gunawijaya
Arhana BNP
Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
Sari Pediatri
Nitrogen oksida
nitrogen oxyde synthase
neurotrasmitter
author_facet Eka Gunawijaya
Arhana BNP
author_sort Eka Gunawijaya
title Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
title_short Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
title_full Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
title_fullStr Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
title_full_unstemmed Peran Nitrogen Oksida pada Infeksi
title_sort peran nitrogen oksida pada infeksi
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-12-01
description Nitrogen oksida (NO) merupakan molekul kimia reaktif, disintesis dari L-Arginin dengan bantuan NO synthase (NOS) dan ko-faktor. Aktifitas biologis NO terbatas dekat tempat biosintesisnya, karena waktu paruh yang singkat. Nitrogen oksida menyebabkan relaksasi otot polos, menghambat agregasi dan adhesi trombosit, serta menghambat proliferasi sel. Otot polos yang dipengaruhi ialah otot polos vaskular, traktus respiratorius, gastrointestinal, dan uterus. Relaksasi otot polos vaskular terjadi setelah sintesis sel endotel vaskular, sedangkan yang non vaskular melalui perannya sebagai neurotransmiter non adrenergik non kolinergik. Dalam proses imunologis, NO dihasilkan oleh sel yang terpapar infeksi. Meliputi sel makrofag, sel neutrofil, sel Kupffer, sel hepatosit, sel astrosit dan mikroglial, sel kondrosit, sel otot polos vaskular, dan sel otot jantung. Pada keadaan infeksi Nitrogen oksida disintesis dalam jumlah besar. Nitrogen oksida yang dihasilkan bersifat sitotoksik terhadap sel target, mikroorganisme patogen, dan juga pada sel tubuh normal. Inhibitor enzim NOS dan guanilat siklase bisa mengatasi sepsis, tetapi harus diberikan dini sebelum terjadi syok septik berkepanjangan. Inhibitor tersebut meliputi: deksametason, L-NAME, metilin blue, yomogin, aminoguanidin, econazol, dan indometasin. Nitrogen oksida juga berperan menimbulkan kerusakan jaringan dan organ akibat terapi reoksigenasi pada syok septik yang mengalami hipoksia.
topic Nitrogen oksida
nitrogen oxyde synthase
neurotrasmitter
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1030
work_keys_str_mv AT ekagunawijaya perannitrogenoksidapadainfeksi
AT arhanabnp perannitrogenoksidapadainfeksi
_version_ 1725524270428192768