STUDI KOMPARASI BASE SHEAR PADA GEDUNG MENGGUNAKAN BASE ISOLATOR DAN NON BASE ISOLATOR

Perencanaan struktur gedung di Indonesia masih minim dalam penggunaan base isolator pada wilayah gempa kuat seperti Aceh. Penelitian ini mengkombinasikan antara base isolator dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) sebagai sistem penahan gaya gempa di wilayah gempa kuat, dengan tujuan untuk m...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ahmad Ridho Siagian, Wesli, Yovi Chandra, Said Jalalul Akbar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: universitas malikussaleh 2017-09-01
Series:Teras Jurnal: Jurnal Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:http://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/view/134
Description
Summary:Perencanaan struktur gedung di Indonesia masih minim dalam penggunaan base isolator pada wilayah gempa kuat seperti Aceh. Penelitian ini mengkombinasikan antara base isolator dan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) sebagai sistem penahan gaya gempa di wilayah gempa kuat, dengan tujuan untuk mengetahui besarnya perbandingan respon gempa struktur fixed base SRPMK dan struktur SRPMK base isolator pada bangunan tingkat 10. Kedua struktur di analisis dengan spectrum respon dan data gempa yang digunakan adalah data gempa kota Banda Aceh dengan bantuan program Extended Three Dimensional Analysis of Buliding Systems (ETABS) 2016. Respon struktur yang ditinjau adalah gaya geser dasar (base shear), waktu getar alami, perpindahan (displacement), simpangan antar lantai (interstory drift) dan kapasitas penampang kolom tepi dan tengah pada struktur base isolator SRPMK. Dari hasil penelitian diperoleh gaya geser dasar struktur fixed base sebesar 9677,44 kN arah x dan 9649,26 kN arah y sedangkan struktur base isolator 5871,16 kN arah x dan 5854,27 kN arah y, hasil waktu getar alami struktur fixed base sebesar 1,178 detik dan struktur base isolator 2,277 detik, dan simpangan antar lantai paling besar terletak di lantai 2 struktur base isolator yaitu 18,948% mereduksi simpangan antar lantai fixed base dan struktur memenuhi peraturan SNI 03-1726-2012 untuk penggunaan isolasi yaitu 46,51 mm. Kapasitas penampang kolom struktur fixed base pada lokasi pinggir yaitu 0,292 dan 0,427 pada lokasi tengah sedangkan nilai kapasitas penampang kolom struktur base isolator pada lokasi pinggir yaitu 0284 dan 0,374 pada lokasi tengah. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa penggunaan base isolator dapat mereduksi gaya geser arah x mencapai 40% dan arah y mencapai 39%, kemudian dapat memperpanjang waktu getar alami struktur bangunan dua kali. Hal ini menyebabkan gaya gempa yang bekerja semakin kecil dan dimensi kolom dapat diperkecil.
ISSN:2088-0561
2502-1680