Identifikasi Kandungan Batubara Cair Tipe Lignit Menggunakan Metode Pirolisis Daerah Kecamatan Pasir Balengkong Provinsi Kalimantan Timur

Batubara merupakan endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan bisa terbakar. Batubara mempunyai beberapa tipe yaitu antrasite, bituminous, sub-bituminous dan lignite. Pembagian jenis batubara dibagi menjadi sumber penghasil energi primer dan penghas...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Muthia Putri Darsini Lubis, Denny Rizky Hervani, Nia Sasria
Format: Article
Language:English
Published: Institut Teknologi Kalimantan 2021-07-01
Series:Specta
Subjects:
Online Access:https://journal.itk.ac.id/index.php/sjt/article/view/327
Description
Summary:Batubara merupakan endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan bisa terbakar. Batubara mempunyai beberapa tipe yaitu antrasite, bituminous, sub-bituminous dan lignite. Pembagian jenis batubara dibagi menjadi sumber penghasil energi primer dan penghasil energi sekunder, dimana nilai jual batubara tipe lignit sebagai penghasil energi sekunder sangatlah rendah sehingga perlu dilakukan inovasi untuk mengubah batubara tipe lignit, salah satunya dengan metode pencairan batubara. Pada penelitian ini dilakukan pencairan batubara kualitas rendah yaitu lignit dan kemudian dilakukan pengujian GCMS untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara pada batubara tipe lignit. Batubara yang digunakan berasal dari daerah Pasir Balengkong Tanah Grogot Kalimantan Timur, analisis menggunakan penambahan waktu pengambilan sampel setiap 2 jam dengan maksimal waktu operasional 6 jam. Proses pencairan batubara pertama-tama dilakukan pengujian proksimat untuk mengetahui kandungan kalori dari batubara dan volatile matter yang terkandung pada batubara sampel, kemudian dilakukan pencairan yaitu batubara yang masih berbentuk raw coal di timbang sehingga didapatkan berat 16kg, batubara yang telah di cairkan dimasukan kedalam tungku pirolisis dan kemudian dilakukan pembakaran dengan penambahan waktu dan temperatur 2 jam (0 – 200oC), 4 jam (200o – 400oC), dan 6 jam (400o – 600oC). Pengujian GCMS dilakukan untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara, hasil pengujian menunjukan batubara lignit daerah pasir balengkong mempunyai kandungan golongan alkana, aldehid, dan fenol.
ISSN:2549-2713
2622-9099