COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY

<p>Malaria is reemerging diseases and cause of an outbreak in Kebumen Regency. Knowledge and<br />behavior of the community are important factor in supporting vector borne disease control such<br />as malaria. Research design used cross sectional with 269 respondents in Wagirpandan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Anggi Septia Irawan, Aryani Pujiyanti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2014-06-01
Series:Vektora
Subjects:
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3500
id doaj-2e1dfeb893a4462e82b946181a9e3b05
record_format Article
spelling doaj-2e1dfeb893a4462e82b946181a9e3b052020-11-25T01:07:46ZindBadan Penelitian dan Pengembangan KesehatanVektora2085-868X2354-87892014-06-0142 Okt65743437COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCYAnggi Septia Irawan0Aryani Pujiyanti1Balai Besar Penclitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir PenyakitBalai Besar Penclitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit<p>Malaria is reemerging diseases and cause of an outbreak in Kebumen Regency. Knowledge and<br />behavior of the community are important factor in supporting vector borne disease control such<br />as malaria. Research design used cross sectional with 269 respondents in Wagirpandan village,<br />Rowokele sub district of Kebumen Regency, Central Java Province. Aim of this study are to gain<br />describe social and cultural aspect that reflected on knowledge, perception and practice of<br />community using quantitative approach. Result of this research for basic escort of intervention to<br />community about control malaria diseases. Knowledge. The majority of respondent (20,1%)<br />have low knowledge of vector malaria. Most of respondent (54,3%) have negative perception of<br />malaria. Low understanding and acceptance of the causal link between the mosquito and malaria,<br />likely leading to poor comprehension of preventive activities, as well as confusion of malaria<br />with dengue fever, were identified. In conclusion, this study highlights a low understanding<br />about malaria diseases, leading to poor comprehension of preventive activities, as well as<br />confusion of malaria with dengue fever . If case management continues to be the main strategy in<br />malaria control program, the emic perspective of the people must be well-integrated into the<br />program.<br />Key words : Malaria, Knowledge, Practice</p><p> </p><p>Malaria merupakan penyakit yang muncul kcmbali dan menimbulkan kejadian luar biasa di<br />Kabupaten Jawa Tengah. Pcngctahuan masyarakat dan perilaku merupakan faktor penting<br />dalam rangka menunjang program pengendalian penyakit bersumber binatang seperti malaria.<br />Tujuan penelitian mendeskripsikan pcngctahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang berisiko<br />pada kejadian luar biasa malaria. Design penelitian adalah studi potong lintang dengan 269<br />responden di Desa Wagirpandan, Kecamatan Rowokele, Kabupaten kebumen, Jawa Tengah.<br />Metodc kuantitatif digunakan untuk menggali aspek sosial dan budaya yang terwujud dalam<br />pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai malaria. Hasil penelitian menunjukkan<br />bahwa scbagian besar responden (20,1%) tidak mengetahuai vektor malaria. Mayoritas<br />responden (54,3%) mempunyai pcrscpsi negative terhadap pengendalian malaria. Pemahaman<br />yang rendah mengenai penular malaria adalah nyamuk, bcrakibat rendahnya tindakan preventif<br />yang dilakukan, salah satunya muncul masyarakat tidak bisa membedakan gejala dan nyamuk<br />penular malaria dengan demam berdarah dengue. Kesimpulan rendahnya pengetahuan<br />masyarakat mengenai penyakit malaria, munculnya mispersepsi antara penyebab malaria dan demam berdarah yang berakibat pada tindakan pcnccgahan yang dilakukan. Pengetahuan lokal<br />mengenai malaria, sebaiknya digunakan sebagai acuan pemegang program saat membuat model<br />intervensi/pengendalian.<br />Kata Kunci: Malaria, Pengetahuan, Perilaku.</p>http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3500Malaria, Pengetahuan, Perilaku.
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Anggi Septia Irawan
Aryani Pujiyanti
spellingShingle Anggi Septia Irawan
Aryani Pujiyanti
COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
Vektora
Malaria, Pengetahuan, Perilaku.
author_facet Anggi Septia Irawan
Aryani Pujiyanti
author_sort Anggi Septia Irawan
title COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
title_short COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
title_full COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
title_fullStr COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
title_full_unstemmed COMMUNITY KNOWLEGDE, ATTITUDE AND BEHAVIOR ON MALARIA OUTBREAK IN WAGIRPANDAN VILLAGE, ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY
title_sort community knowlegde, attitude and behavior on malaria outbreak in wagirpandan village, rowokele district, kebumen regency
publisher Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
series Vektora
issn 2085-868X
2354-8789
publishDate 2014-06-01
description <p>Malaria is reemerging diseases and cause of an outbreak in Kebumen Regency. Knowledge and<br />behavior of the community are important factor in supporting vector borne disease control such<br />as malaria. Research design used cross sectional with 269 respondents in Wagirpandan village,<br />Rowokele sub district of Kebumen Regency, Central Java Province. Aim of this study are to gain<br />describe social and cultural aspect that reflected on knowledge, perception and practice of<br />community using quantitative approach. Result of this research for basic escort of intervention to<br />community about control malaria diseases. Knowledge. The majority of respondent (20,1%)<br />have low knowledge of vector malaria. Most of respondent (54,3%) have negative perception of<br />malaria. Low understanding and acceptance of the causal link between the mosquito and malaria,<br />likely leading to poor comprehension of preventive activities, as well as confusion of malaria<br />with dengue fever, were identified. In conclusion, this study highlights a low understanding<br />about malaria diseases, leading to poor comprehension of preventive activities, as well as<br />confusion of malaria with dengue fever . If case management continues to be the main strategy in<br />malaria control program, the emic perspective of the people must be well-integrated into the<br />program.<br />Key words : Malaria, Knowledge, Practice</p><p> </p><p>Malaria merupakan penyakit yang muncul kcmbali dan menimbulkan kejadian luar biasa di<br />Kabupaten Jawa Tengah. Pcngctahuan masyarakat dan perilaku merupakan faktor penting<br />dalam rangka menunjang program pengendalian penyakit bersumber binatang seperti malaria.<br />Tujuan penelitian mendeskripsikan pcngctahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang berisiko<br />pada kejadian luar biasa malaria. Design penelitian adalah studi potong lintang dengan 269<br />responden di Desa Wagirpandan, Kecamatan Rowokele, Kabupaten kebumen, Jawa Tengah.<br />Metodc kuantitatif digunakan untuk menggali aspek sosial dan budaya yang terwujud dalam<br />pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai malaria. Hasil penelitian menunjukkan<br />bahwa scbagian besar responden (20,1%) tidak mengetahuai vektor malaria. Mayoritas<br />responden (54,3%) mempunyai pcrscpsi negative terhadap pengendalian malaria. Pemahaman<br />yang rendah mengenai penular malaria adalah nyamuk, bcrakibat rendahnya tindakan preventif<br />yang dilakukan, salah satunya muncul masyarakat tidak bisa membedakan gejala dan nyamuk<br />penular malaria dengan demam berdarah dengue. Kesimpulan rendahnya pengetahuan<br />masyarakat mengenai penyakit malaria, munculnya mispersepsi antara penyebab malaria dan demam berdarah yang berakibat pada tindakan pcnccgahan yang dilakukan. Pengetahuan lokal<br />mengenai malaria, sebaiknya digunakan sebagai acuan pemegang program saat membuat model<br />intervensi/pengendalian.<br />Kata Kunci: Malaria, Pengetahuan, Perilaku.</p>
topic Malaria, Pengetahuan, Perilaku.
url http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vk/article/view/3500
work_keys_str_mv AT anggiseptiairawan communityknowlegdeattitudeandbehavioronmalariaoutbreakinwagirpandanvillagerowokeledistrictkebumenregency
AT aryanipujiyanti communityknowlegdeattitudeandbehavioronmalariaoutbreakinwagirpandanvillagerowokeledistrictkebumenregency
_version_ 1725185509506940928