Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi
Penelitian ini bertujuan: (1) menyusun peta tingkat bahaya dan sebaran bahaya pasca erupsi 2010 berdasarkan basis data baru kondisi morfologi Lereng Selatan Gunungapi Merapi. (2) menyusun informasi spasial untuk pengurangan risiko bencana sesuai dengan informasi tingkat bahaya yang telah diperbaharu...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Gadjah Mada
2016-11-01
|
Series: | Majalah Geografi Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/15922 |
id |
doaj-33575fa6e15343b98cafe9ac786ef037 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-33575fa6e15343b98cafe9ac786ef0372020-11-24T23:46:41ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Geografi Indonesia0215-17902540-945X2016-11-0127213814810.22146/mgi.1592211025Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi MerapiSriadi Setyowati0Bambang Saeful Hadi1Arif Ashari2Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri YogyakartaJurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri YogyakartaJurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri YogyakartaPenelitian ini bertujuan: (1) menyusun peta tingkat bahaya dan sebaran bahaya pasca erupsi 2010 berdasarkan basis data baru kondisi morfologi Lereng Selatan Gunungapi Merapi. (2) menyusun informasi spasial untuk pengurangan risiko bencana sesuai dengan informasi tingkat bahaya yang telah diperbaharui. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif survei. Pengambilan sampel secara purposif sampling pada setiap satuan medan. Analisis yang digunakan adalah analisis SIG, pengharkatan, dan analisis keruangan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat tiga kelas bahaya erupsi di lereng selatan Gunungapi Merapi yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat bahaya erupsi sedang meliputi 73% wilayah, sedangkan tingkat bahaya rendah dan tinggi meliputi 27% wilayah. Faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya adalah jarak dari kepundan, jarak dari alur sungai utama, kemiringan lereng, dan relief. (2) terdapat empat jalur yang disarankan untuk digunakan dalam pengelolaan bencana dengan memperhatikan tingkat bahaya, penduduk, aksesibilitas, serta keberadaan fasilitas pendukung.https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/15922bahaya, bencana, erupsi, informasi spasial |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sriadi Setyowati Bambang Saeful Hadi Arif Ashari |
spellingShingle |
Sriadi Setyowati Bambang Saeful Hadi Arif Ashari Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi Majalah Geografi Indonesia bahaya, bencana, erupsi, informasi spasial |
author_facet |
Sriadi Setyowati Bambang Saeful Hadi Arif Ashari |
author_sort |
Sriadi Setyowati |
title |
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi |
title_short |
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi |
title_full |
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi |
title_fullStr |
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi |
title_full_unstemmed |
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi |
title_sort |
pengembangan sistem informasi bahaya erupsi untuk pengelolaan kebencanaan di lereng selatan gunungapi merapi |
publisher |
Universitas Gadjah Mada |
series |
Majalah Geografi Indonesia |
issn |
0215-1790 2540-945X |
publishDate |
2016-11-01 |
description |
Penelitian ini bertujuan: (1) menyusun peta tingkat bahaya dan sebaran bahaya pasca erupsi 2010 berdasarkan basis data baru kondisi morfologi Lereng Selatan Gunungapi Merapi. (2) menyusun informasi spasial untuk pengurangan risiko bencana sesuai dengan informasi tingkat bahaya yang telah diperbaharui. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif survei. Pengambilan sampel secara purposif sampling pada setiap satuan medan. Analisis yang digunakan adalah analisis SIG, pengharkatan, dan analisis keruangan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat tiga kelas bahaya erupsi di lereng selatan Gunungapi Merapi yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat bahaya erupsi sedang meliputi 73% wilayah, sedangkan tingkat bahaya rendah dan tinggi meliputi 27% wilayah. Faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya adalah jarak dari kepundan, jarak dari alur sungai utama, kemiringan lereng, dan relief. (2) terdapat empat jalur yang disarankan untuk digunakan dalam pengelolaan bencana dengan memperhatikan tingkat bahaya, penduduk, aksesibilitas, serta keberadaan fasilitas pendukung. |
topic |
bahaya, bencana, erupsi, informasi spasial |
url |
https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/15922 |
work_keys_str_mv |
AT sriadisetyowati pengembangansisteminformasibahayaerupsiuntukpengelolaankebencanaandilerengselatangunungapimerapi AT bambangsaefulhadi pengembangansisteminformasibahayaerupsiuntukpengelolaankebencanaandilerengselatangunungapimerapi AT arifashari pengembangansisteminformasibahayaerupsiuntukpengelolaankebencanaandilerengselatangunungapimerapi |
_version_ |
1725492875569922048 |