Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Fenomena longsor dapat terjadi dengan berbagai faktor pengontrol. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini terutama adalah untuk mengetahui hubungan struktural antar lapisan batuan di daerah penelitian. Kondisi struktur dapat menjadi pemicu bagi fenomena longsor. Metode penelitian dilakukan de...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Asmoro Widagdo, Indra Permana Jati, Gentur Waluyo, Eko Bayu Purwasatriya, Suwardi Suwardi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Jenderal Soedirman 2014-04-01
Series:Dinamika Rekayasa
Subjects:
Online Access:http://dinarek.unsoed.ac.id/jurnal/index.php/dinarek/article/view/81
id doaj-3471598376ee4033a5cac14e1ff6cbd4
record_format Article
spelling doaj-3471598376ee4033a5cac14e1ff6cbd42020-11-25T01:28:26ZindUniversitas Jenderal SoedirmanDinamika Rekayasa1858-30752527-61312014-04-01102414481Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa TengahAsmoro Widagdo0Indra Permana Jati1Gentur Waluyo2Eko Bayu Purwasatriya3Suwardi Suwardi4Prodi Teknik Geologi Universitas Jenderal SoedirmanProdi Teknik Geologi Universitas Jenderal SoedirmanProdi Teknik Geologi Universitas Jenderal SoedirmanProdi Teknik Geologi Universitas Jenderal SoedirmanProdi Teknik Geologi Universitas Jenderal SoedirmanFenomena longsor dapat terjadi dengan berbagai faktor pengontrol. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini terutama adalah untuk mengetahui hubungan struktural antar lapisan batuan di daerah penelitian. Kondisi struktur dapat menjadi pemicu bagi fenomena longsor. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan dan pemetaan lapangan. Pengukuran struktur geologi berupa kedudukan lapisan batuan dan penentuan hubungan stratigrafis antar batuan dilakukan dilapangan. Pengukuran kelerengan topografi dilakukan di peta dan dilapangan. Daerah penelitian tersusun atas batu lempung dengan sisipan pasir karbonatan sebagai batuan yang tua dan juga tersusun atas breksi sebagai yang lebih muda. Batu lempung sebagai batuan yang mudah tererosi baik secara kimia maupun fisika. Erosi aktif pada batulempung memicu pergerakan masa breksi diatasnya. Hadirnya mata air pada kontak lempung-breksi juga memicu terjadinya longsor. Dengan demikian longsor di daerah penelitian dipicu oleh adanya kontak ketidakselarasan antara batuan breksi segar dan lapuk dengan batulempung di bawahnya.http://dinarek.unsoed.ac.id/jurnal/index.php/dinarek/article/view/81batulempung, breksi, ketidakselarasan, longsor, struktur geologi
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Asmoro Widagdo
Indra Permana Jati
Gentur Waluyo
Eko Bayu Purwasatriya
Suwardi Suwardi
spellingShingle Asmoro Widagdo
Indra Permana Jati
Gentur Waluyo
Eko Bayu Purwasatriya
Suwardi Suwardi
Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Dinamika Rekayasa
batulempung, breksi, ketidakselarasan, longsor, struktur geologi
author_facet Asmoro Widagdo
Indra Permana Jati
Gentur Waluyo
Eko Bayu Purwasatriya
Suwardi Suwardi
author_sort Asmoro Widagdo
title Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
title_short Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
title_full Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
title_fullStr Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
title_full_unstemmed Struktur Geologi Daerah Longsor di Gunung Pawinihan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
title_sort struktur geologi daerah longsor di gunung pawinihan, kabupaten banjarnegara, jawa tengah
publisher Universitas Jenderal Soedirman
series Dinamika Rekayasa
issn 1858-3075
2527-6131
publishDate 2014-04-01
description Fenomena longsor dapat terjadi dengan berbagai faktor pengontrol. Permasalahan yang di kaji dalam penelitian ini terutama adalah untuk mengetahui hubungan struktural antar lapisan batuan di daerah penelitian. Kondisi struktur dapat menjadi pemicu bagi fenomena longsor. Metode penelitian dilakukan dengan pengamatan dan pemetaan lapangan. Pengukuran struktur geologi berupa kedudukan lapisan batuan dan penentuan hubungan stratigrafis antar batuan dilakukan dilapangan. Pengukuran kelerengan topografi dilakukan di peta dan dilapangan. Daerah penelitian tersusun atas batu lempung dengan sisipan pasir karbonatan sebagai batuan yang tua dan juga tersusun atas breksi sebagai yang lebih muda. Batu lempung sebagai batuan yang mudah tererosi baik secara kimia maupun fisika. Erosi aktif pada batulempung memicu pergerakan masa breksi diatasnya. Hadirnya mata air pada kontak lempung-breksi juga memicu terjadinya longsor. Dengan demikian longsor di daerah penelitian dipicu oleh adanya kontak ketidakselarasan antara batuan breksi segar dan lapuk dengan batulempung di bawahnya.
topic batulempung, breksi, ketidakselarasan, longsor, struktur geologi
url http://dinarek.unsoed.ac.id/jurnal/index.php/dinarek/article/view/81
work_keys_str_mv AT asmorowidagdo strukturgeologidaerahlongsordigunungpawinihankabupatenbanjarnegarajawatengah
AT indrapermanajati strukturgeologidaerahlongsordigunungpawinihankabupatenbanjarnegarajawatengah
AT genturwaluyo strukturgeologidaerahlongsordigunungpawinihankabupatenbanjarnegarajawatengah
AT ekobayupurwasatriya strukturgeologidaerahlongsordigunungpawinihankabupatenbanjarnegarajawatengah
AT suwardisuwardi strukturgeologidaerahlongsordigunungpawinihankabupatenbanjarnegarajawatengah
_version_ 1725101701344526336