Somatisasi Dalam Budaya Kolektivis Ditinjau dari Teori Pemaknaan Nelson: Kritik terhadap Psikoanalisa Klasik

Somatisasi adalah gangguan somatoform yang ditandai oleh gejala yang berulang tanpa somatik diketemukan dasar organik yang jelas, yang menyebabkan seseorang sering berkonsultasi ke dokter (American Psychiatric Association, 2000). Menurut teori Psikoanalisa klasik 1 (van der Kolk dkk., 1996) ganggu...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Tjipto Susana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2015-09-01
Series:Buletin Psikologi
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/view/7489
Description
Summary:Somatisasi adalah gangguan somatoform yang ditandai oleh gejala yang berulang tanpa somatik diketemukan dasar organik yang jelas, yang menyebabkan seseorang sering berkonsultasi ke dokter (American Psychiatric Association, 2000). Menurut teori Psikoanalisa klasik 1 (van der Kolk dkk., 1996) gangguan somatisasi ini merupakan manifestasi dari kecemasan yang bersifat neurotik. Kecemasan ini bersumber dari konflik internal di dalam diri seseorang, yaitu antara id dan superego (norma masyarakat yang sudah diinternalisasikan). Ketika ego seseorang tidak mampu mengatasi konflik tersebut, maka dorongan‐dorongan tersebut akan ditekan ke dalam ketidaksadaran. Kecemasan akan ditransformasikan (dikonversikan) dalam bentuk gejala somatik supaya tidak muncul ke kesadaran. Oleh karena itu gangguan ini disebut juga konversi.
ISSN:0854-7106
2528-5858