Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak
Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan kloramfenikol masih merupakan pilihan utama untuk pengobatan demam tifoid. Dari beberapa penelitian di temukan 3-8% kuman Salmonella telah resisten terhadap kloramfenikol, 2-4% mengalami kekambuhan dan menjadi pengidap kuman, disamping...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-12-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1006 |
id |
doaj-42d571e12d8d44beb78696da7ba0d8e6 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-42d571e12d8d44beb78696da7ba0d8e62020-11-24T22:29:41ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-12-013283710.14238/sp3.2.2001.83-7950Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada AnakRismarini Rismarini0Zarkasih Anwar1Abbas Merdjani2Bagian IKA FK-UNSRI/RS Moh Husein PalembangBagian IKA FK-UNSRI/RS Moh Husein PalembangBagian IKA FK-UNSRI/RS Moh Husein PalembangDemam tifoid masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan kloramfenikol masih merupakan pilihan utama untuk pengobatan demam tifoid. Dari beberapa penelitian di temukan 3-8% kuman Salmonella telah resisten terhadap kloramfenikol, 2-4% mengalami kekambuhan dan menjadi pengidap kuman, disamping adanya efek samping penekanan sumsum tulang dan anemia aplastik. Seftriakson dan siprofloksasin dapat memberikan hasil yang lebih baik tetapi belum dapat dipakai secara luas karena harganya mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan efektifitas klinis kloramfenikol dan tiamfenikol dalam pengobatan demam tifoid pada anak. Penelitian uji acak tersamar ganda dilakukan pada anak dengan demam tifoid yang dirawat dibagian IKA FK UNSRI / RS Moh Husein (RSMH) Palembang antara Maret – Nopember 1999. Lima puluh orang anak memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 27 anak laki-laki dan 23 anak perempuan, 41 (82%) anak usia 5 tahun atau lebih, hanya 9 (18%) usia di bawah 5 tahun. Dua puluh lima anak mendapat kloramfenikol, yang lain mendapat tiamfenikol. Pada kelompok kloramfenikol demam kembali normal dalam waktu 3,04 + 2,11 hari sedangkan dengan tiamfenikol dalam waktu 2,68 + 1,57 hari. Secara statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna dalam hal lamanya turun demam, membaiknya nafsu makan, hilangnya nyeri perut serta pulihnya kesadaran antara kelompok kloramfenikol dengan kelompok tiamfenikol. Terdapat 1 penderita yang tidak sembuh dengan kloramfenikol sehingga diganti dengan seftriakson, sementara dari kelompok tiamfenikol semuanya sembuh. Tidak ditemukan pasien yang kambuh dan pengidap kuman setelah pengobatan. Kejadian anemia selama pengobatan sama pada kedua kelompok. Walaupun tidak berbeda secara bermakna, kelompok tiamfenikol dapat keluar rumah sakit 1 hari lebih cepat sedangkan harga obat hanya sedikit lebih mahal dari kloramfenikol.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1006kloramfenikoltiamfenikolresistensi. |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Rismarini Rismarini Zarkasih Anwar Abbas Merdjani |
spellingShingle |
Rismarini Rismarini Zarkasih Anwar Abbas Merdjani Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak Sari Pediatri kloramfenikol tiamfenikol resistensi. |
author_facet |
Rismarini Rismarini Zarkasih Anwar Abbas Merdjani |
author_sort |
Rismarini Rismarini |
title |
Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak |
title_short |
Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak |
title_full |
Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak |
title_fullStr |
Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak |
title_full_unstemmed |
Perbandingan Efektifitas Klinis antara Kloramfenikol dan Tiamfenikol dalam Pengobatan Demam Tifoid pada Anak |
title_sort |
perbandingan efektifitas klinis antara kloramfenikol dan tiamfenikol dalam pengobatan demam tifoid pada anak |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2016-12-01 |
description |
Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia dan kloramfenikol
masih merupakan pilihan utama untuk pengobatan demam tifoid. Dari beberapa
penelitian di temukan 3-8% kuman Salmonella telah resisten terhadap kloramfenikol,
2-4% mengalami kekambuhan dan menjadi pengidap kuman, disamping adanya efek
samping penekanan sumsum tulang dan anemia aplastik. Seftriakson dan siprofloksasin
dapat memberikan hasil yang lebih baik tetapi belum dapat dipakai secara luas karena
harganya mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbandingan efektifitas klinis
kloramfenikol dan tiamfenikol dalam pengobatan demam tifoid pada anak.
Penelitian uji acak tersamar ganda dilakukan pada anak dengan demam tifoid yang dirawat
dibagian IKA FK UNSRI / RS Moh Husein (RSMH) Palembang antara Maret –
Nopember 1999. Lima puluh orang anak memenuhi kriteria penelitian, terdiri dari 27
anak laki-laki dan 23 anak perempuan, 41 (82%) anak usia 5 tahun atau lebih, hanya 9
(18%) usia di bawah 5 tahun. Dua puluh lima anak mendapat kloramfenikol, yang lain
mendapat tiamfenikol. Pada kelompok kloramfenikol demam kembali normal dalam
waktu 3,04 + 2,11 hari sedangkan dengan tiamfenikol dalam waktu 2,68 + 1,57 hari.
Secara statistik tidak ditemukan perbedaan bermakna dalam hal lamanya turun demam,
membaiknya nafsu makan, hilangnya nyeri perut serta pulihnya kesadaran antara
kelompok kloramfenikol dengan kelompok tiamfenikol. Terdapat 1 penderita yang tidak
sembuh dengan kloramfenikol sehingga diganti dengan seftriakson, sementara dari
kelompok tiamfenikol semuanya sembuh. Tidak ditemukan pasien yang kambuh dan
pengidap kuman setelah pengobatan. Kejadian anemia selama pengobatan sama pada
kedua kelompok. Walaupun tidak berbeda secara bermakna, kelompok tiamfenikol dapat
keluar rumah sakit 1 hari lebih cepat sedangkan harga obat hanya sedikit lebih mahal
dari kloramfenikol. |
topic |
kloramfenikol tiamfenikol resistensi. |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1006 |
work_keys_str_mv |
AT rismarinirismarini perbandinganefektifitasklinisantarakloramfenikoldantiamfenikoldalampengobatandemamtifoidpadaanak AT zarkasihanwar perbandinganefektifitasklinisantarakloramfenikoldantiamfenikoldalampengobatandemamtifoidpadaanak AT abbasmerdjani perbandinganefektifitasklinisantarakloramfenikoldantiamfenikoldalampengobatandemamtifoidpadaanak |
_version_ |
1725743552543064064 |