Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal

Latar Belakang: Pada kondisi fisiologis, gigi geligi berada pada posisi stabil dalam lengkung rahang, mempunyai kontak oklusal dengan gigi lawan, dan kontak proksimal dengan gigi disebelahnya. Adanya sedikit pembukaan kontak proksimal akan menyebabbkan terjadinya impaksi makanan, yang merupakan etio...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Cindy Ariyani Hokardi, Sri Lelyati C Masulili
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2012-06-01
Series:Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/15676
id doaj-45057afea6984efc81baedae2eab81d5
record_format Article
spelling doaj-45057afea6984efc81baedae2eab81d52020-11-24T23:09:18ZindUniversitas Gadjah MadaMajalah Kedokteran Gigi Indonesia2460-01642442-25762012-06-01191434810.22146/majkedgiind.1567610902Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi PeriodontalCindy Ariyani Hokardi0Sri Lelyati C Masulili1Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaDepartemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia, Jakarta, IndonesiaLatar Belakang: Pada kondisi fisiologis, gigi geligi berada pada posisi stabil dalam lengkung rahang, mempunyai kontak oklusal dengan gigi lawan, dan kontak proksimal dengan gigi disebelahnya. Adanya sedikit pembukaan kontak proksimal akan menyebabbkan terjadinya impaksi makanan, yang merupakan etiologi kelainan periodontal. Pembuatan restorasi permanen dengan menggunakan bahan komposit yang memperhatikan kontak proksimal, kontur permukaan oklusal,  kontur fasial dan lingual dapat melindungi jaringan periodontal. Tujuan: menunjukkan bahwa restorasi komposit untuk perbaikan titik kontak dapat menunjang kesehatan jaringan periodontal. Laporan kusus: pada kasusu pertama ditemukan gigi 2.4 dan 3.5 terdapat karies di sisi distal, dan pada kasus kedua gigi 2.8 terdapat karies di sisi mesial sehingga kehilangan titik kontak yang mengakibatkan terjadi poket periodontal. Penanganan: terapi awal yang dilakukan berupa skeling dan penghalusan akar, serta kuretase. Pembuatan restorasi komposit untuk memperbaiki titi kontak dengan menggunakan matriks dan baji di area proksimal. Maladaptasi pita matriks atau baji menyebabkan kegagalan klinis seperti batas restorasi mengemper, kontur didnding proksimal serta titik kontak yang tidak baik. Pemilihan baji yang benar, harus mempertimbangkan : sudut konvergensi dasar, lebar mesiodistal dasar baji, ketinggian gingivooklusa dari arah transversal, dan kecembungan dinding  baji. Kesimpulan: secara klinis terjadi penurunan kedalaman poket setelah perbaikan restorasi, namun gambaran radiografis belum memperlihatkan hasil signifikan dalam waktu tiga bulan.    Blackground: under physiological conditions, teeth are stabilized in the dental arch by making occlusal contacts with opposing teeth and proximal contacts with adjacent teeth. A weak or slightly open proximal tooth contact would permit food impaction, one of the etiology of periodontal disease. The common therapy is to make a permanent restoration using composite restoratioan having regard to proximal contacts, occlusal contour, and facial and lingual contaour to protect periodontal tissues. Objective: to show that it is important to restore contacts points in maintaining  periodontal tissues using composite restoration. Case: on the first case, we found caries on the distal site of 2.4 and 3.5 and mesial site of 2.8 on the second case, and open contacts, resulting a periodontal pocket. Therapy: the initial treatment are scaling and root planning and curretage. Composite restoration to restore proximal contact points using matrix band and wedge. Maladaptation of either the matrix band or the wedge result in clinical failure such as overhanging margins, faulty contouring of the proximal wall and inadequate contact points. To select a correct wedge, four variables should lie considered the convergence angle of the base, the mesiodistal width of the base, the gingivo-occlusal height of the transverse section and the concavity of the side walls. Conclusion: Clinically, there are reduction in pocket depth after the restoration, but radiograpgically, there are no significant result in three months.https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/15676Terapi periodontalperbaikan titi kontakImpaksi makananPita matriksBajiPeriodontal therapyRestoring ContactFood impactionMatrix BandWedge
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Cindy Ariyani Hokardi
Sri Lelyati C Masulili
spellingShingle Cindy Ariyani Hokardi
Sri Lelyati C Masulili
Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Terapi periodontal
perbaikan titi kontak
Impaksi makanan
Pita matriks
Baji
Periodontal therapy
Restoring Contact
Food impaction
Matrix Band
Wedge
author_facet Cindy Ariyani Hokardi
Sri Lelyati C Masulili
author_sort Cindy Ariyani Hokardi
title Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
title_short Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
title_full Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
title_fullStr Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
title_full_unstemmed Keberhasilan Restorasi Komposit untuk Perbaikan Titik Kontak pada Terapi Periodontal
title_sort keberhasilan restorasi komposit untuk perbaikan titik kontak pada terapi periodontal
publisher Universitas Gadjah Mada
series Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
issn 2460-0164
2442-2576
publishDate 2012-06-01
description Latar Belakang: Pada kondisi fisiologis, gigi geligi berada pada posisi stabil dalam lengkung rahang, mempunyai kontak oklusal dengan gigi lawan, dan kontak proksimal dengan gigi disebelahnya. Adanya sedikit pembukaan kontak proksimal akan menyebabbkan terjadinya impaksi makanan, yang merupakan etiologi kelainan periodontal. Pembuatan restorasi permanen dengan menggunakan bahan komposit yang memperhatikan kontak proksimal, kontur permukaan oklusal,  kontur fasial dan lingual dapat melindungi jaringan periodontal. Tujuan: menunjukkan bahwa restorasi komposit untuk perbaikan titik kontak dapat menunjang kesehatan jaringan periodontal. Laporan kusus: pada kasusu pertama ditemukan gigi 2.4 dan 3.5 terdapat karies di sisi distal, dan pada kasus kedua gigi 2.8 terdapat karies di sisi mesial sehingga kehilangan titik kontak yang mengakibatkan terjadi poket periodontal. Penanganan: terapi awal yang dilakukan berupa skeling dan penghalusan akar, serta kuretase. Pembuatan restorasi komposit untuk memperbaiki titi kontak dengan menggunakan matriks dan baji di area proksimal. Maladaptasi pita matriks atau baji menyebabkan kegagalan klinis seperti batas restorasi mengemper, kontur didnding proksimal serta titik kontak yang tidak baik. Pemilihan baji yang benar, harus mempertimbangkan : sudut konvergensi dasar, lebar mesiodistal dasar baji, ketinggian gingivooklusa dari arah transversal, dan kecembungan dinding  baji. Kesimpulan: secara klinis terjadi penurunan kedalaman poket setelah perbaikan restorasi, namun gambaran radiografis belum memperlihatkan hasil signifikan dalam waktu tiga bulan.    Blackground: under physiological conditions, teeth are stabilized in the dental arch by making occlusal contacts with opposing teeth and proximal contacts with adjacent teeth. A weak or slightly open proximal tooth contact would permit food impaction, one of the etiology of periodontal disease. The common therapy is to make a permanent restoration using composite restoratioan having regard to proximal contacts, occlusal contour, and facial and lingual contaour to protect periodontal tissues. Objective: to show that it is important to restore contacts points in maintaining  periodontal tissues using composite restoration. Case: on the first case, we found caries on the distal site of 2.4 and 3.5 and mesial site of 2.8 on the second case, and open contacts, resulting a periodontal pocket. Therapy: the initial treatment are scaling and root planning and curretage. Composite restoration to restore proximal contact points using matrix band and wedge. Maladaptation of either the matrix band or the wedge result in clinical failure such as overhanging margins, faulty contouring of the proximal wall and inadequate contact points. To select a correct wedge, four variables should lie considered the convergence angle of the base, the mesiodistal width of the base, the gingivo-occlusal height of the transverse section and the concavity of the side walls. Conclusion: Clinically, there are reduction in pocket depth after the restoration, but radiograpgically, there are no significant result in three months.
topic Terapi periodontal
perbaikan titi kontak
Impaksi makanan
Pita matriks
Baji
Periodontal therapy
Restoring Contact
Food impaction
Matrix Band
Wedge
url https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/view/15676
work_keys_str_mv AT cindyariyanihokardi keberhasilanrestorasikomposituntukperbaikantitikkontakpadaterapiperiodontal
AT srilelyaticmasulili keberhasilanrestorasikomposituntukperbaikantitikkontakpadaterapiperiodontal
_version_ 1725610482759368704