MODEL ANALYSIS, DESIGN, DEVELOPMENT, IMPLEMENTATION, EVALUATION (ADDIE) UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI PENANGGULANGAN GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM

Latar Belakang. Analisis kebutuhan pada tahapan awal pengembangan media menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pulosaren membutuhkan penyuluhan tentang GAKI yang didukung oleh media yang menarik, mudah dimengerti, awet, dan murah terutama bila menggunakan swadana masyarakat. Tahapan pengembangan media da...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Asih Setyani, Leny Latifah, Cati Martiyana, Slamet Riyanto
Format: Article
Language:English
Published: Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang 2018-12-01
Series:Media Gizi Mikro Indonesia
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/1001
Description
Summary:Latar Belakang. Analisis kebutuhan pada tahapan awal pengembangan media menunjukkan bahwa masyarakat Desa Pulosaren membutuhkan penyuluhan tentang GAKI yang didukung oleh media yang menarik, mudah dimengerti, awet, dan murah terutama bila menggunakan swadana masyarakat. Tahapan pengembangan media dalam penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media edukasi penanggulangan GAKI yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Pulosaren. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengembangan media menggunakan model ADDIE. Metode pengumpulan data menggunakan FGD dan wawancara mendalam. Informan terdiri dari kepala dusun, tokoh pemuda, tokoh agama, kader, anggota PKK di wilayah Desa Pulosaren, Kepala Desa Pulosaren, dan Bidan Desa Pulosaren, serta pemangku kepentingan di lingkup Pemda Kabupaten Wonosobo. Hasil. Hasil FGD dengan masyarakat media edukasi yang dibutuhkan berupa buku saku dan lembar balik. Media tersebut diharapkan terbuat dari kertas tebal, berwarna, tidak mudah basah, dan bentuk tulisan dari komputer. Informasi yang dimuat dalam media adalah: pengertian iodium, daerah berpotensi kekurangan iodium, bahan makanan di daerah sekitar yang cukup iodium, akibat kekurangan iodium, kelompok penduduk rawan kekurangan iodium, bagaimana mencegah GAKI, penghambat penyerapan iodium, pengertian garam beriodium, cara memilih, menyimpan, dan menggunakan garam beriodium yang baik, serta cara mengetahui kualitas garam beriodium. Pada tahap implementasi dan evaluasi didapatkan masukan dari masyarakat berupa penambahan ukuran tulisan, penyederhanaan istilah, dan penambahan ilustrasi gambar pada beberapa bagian. Tampilan dengan lebih banyak gambar daripada tulisan lebih mudah dipahami oleh masyarakat Kesimpulan. Model ADDIE dapat dipergunakan untuk pengembangan media edukasi berupa buku saku dan lembar balik untuk penanggulangan GAKI di Desa Pulosaren.
ISSN:2354-8746
2086-5198