STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan kaidah, persamaan dan perbedaan, dan kesepadanan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia dan Tionghoa. Sumber data adalah wacana tulis tentang kalimat pasif dan buku tata bahasa Indonesia dan Tionghoa. Pengumpulan data dengan teknik simak dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Yuan Haiguang
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2015-11-01
Series:Litera
Online Access:http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/7209
id doaj-4d7299fb40da4c7eb1209f5dd5c47768
record_format Article
spelling doaj-4d7299fb40da4c7eb1209f5dd5c477682020-11-24T21:38:23ZengUniversitas Negeri YogyakartaLitera1412-25962460-81392015-11-011426065STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOAYuan Haiguang0Guangdong University of Foreign Studies TiongkokAbstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan kaidah, persamaan dan perbedaan, dan kesepadanan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia dan Tionghoa. Sumber data adalah wacana tulis tentang kalimat pasif dan buku tata bahasa Indonesia dan Tionghoa. Pengumpulan data dengan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan analisis kontrastif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pemasifan bahasa Indonesia melalui perubahan morfologis pada verba, misalnya verba pasif bentuk di-, ter-, ke-an, diri-. Pemasifan bahasa Tionghoa melalui preposisi bei yang unik. Preposisi bei sering bergabung dengan verba bermakna kurang menyenangkan, sehingga kalimat yang dipasifkan menyatakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Kedua, kalimat pasif bahasa Tionghoa umumnya menyatakan keterselesaian suatu tindakan. Kalimat pasif bahasa Indonesia dapat menyatakan makna lain, seperti kesanggupan dan ketidaksengajaan. Ketiga, kalimat pasif bahasa Indonesia berverba di- paling dekat dengan kalimat pasif bahasa Tionghoa, terutama ketika pelaku tidak muncul. Dalam penerjemahan, banyak kalimat pasif bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kalimat aktif bahasa Tionghoa. Sebaliknya, kalimat pasif bahasa Tionghoa dapat diterjemahkan menjadi kalimat pasif bahasa Indonesia dan banyak kalimat aktif bahasa Tionghoa menjadi kalimat pasif bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat pasif, bentuk, makna,kesepadananhttp://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/7209
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Yuan Haiguang
spellingShingle Yuan Haiguang
STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
Litera
author_facet Yuan Haiguang
author_sort Yuan Haiguang
title STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
title_short STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
title_full STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
title_fullStr STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
title_full_unstemmed STUDI KONTRASTIF KALIMAT PASIF BAHASA INDONESIA DAN TIONGHOA
title_sort studi kontrastif kalimat pasif bahasa indonesia dan tionghoa
publisher Universitas Negeri Yogyakarta
series Litera
issn 1412-2596
2460-8139
publishDate 2015-11-01
description Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan kaidah, persamaan dan perbedaan, dan kesepadanan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia dan Tionghoa. Sumber data adalah wacana tulis tentang kalimat pasif dan buku tata bahasa Indonesia dan Tionghoa. Pengumpulan data dengan teknik simak dan catat. Analisis data menggunakan analisis kontrastif. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, pemasifan bahasa Indonesia melalui perubahan morfologis pada verba, misalnya verba pasif bentuk di-, ter-, ke-an, diri-. Pemasifan bahasa Tionghoa melalui preposisi bei yang unik. Preposisi bei sering bergabung dengan verba bermakna kurang menyenangkan, sehingga kalimat yang dipasifkan menyatakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Kedua, kalimat pasif bahasa Tionghoa umumnya menyatakan keterselesaian suatu tindakan. Kalimat pasif bahasa Indonesia dapat menyatakan makna lain, seperti kesanggupan dan ketidaksengajaan. Ketiga, kalimat pasif bahasa Indonesia berverba di- paling dekat dengan kalimat pasif bahasa Tionghoa, terutama ketika pelaku tidak muncul. Dalam penerjemahan, banyak kalimat pasif bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kalimat aktif bahasa Tionghoa. Sebaliknya, kalimat pasif bahasa Tionghoa dapat diterjemahkan menjadi kalimat pasif bahasa Indonesia dan banyak kalimat aktif bahasa Tionghoa menjadi kalimat pasif bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat pasif, bentuk, makna,kesepadanan
url http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/article/view/7209
work_keys_str_mv AT yuanhaiguang studikontrastifkalimatpasifbahasaindonesiadantionghoa
_version_ 1725934370724773888