Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em>
[Judul: Multikulturalisme dalam Novel Spring Karya Almino Situmorang]. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relasi multikultural dalam novel Spring (2010) karya Almino Situmorang, yang dibagi menjadi dua bagian cerita yang menjadi inti fokus diskusi. Masalah yang dibahas ialah representasi relasi...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Balai Bahasa Jawa Timur
2017-07-01
|
Series: | Atavisme |
Subjects: | |
Online Access: | http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/290 |
id |
doaj-58fa9e770cd343799f42f2525dd22138 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-58fa9e770cd343799f42f2525dd221382020-11-25T02:05:45ZengBalai Bahasa Jawa TimurAtavisme1410-900X2503-52152017-07-01201536710.24257/atavisme.v20i1.290.53-67234Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em>Alberta Natasia Adji0Universitas Airlangga[Judul: Multikulturalisme dalam Novel Spring Karya Almino Situmorang]. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relasi multikultural dalam novel Spring (2010) karya Almino Situmorang, yang dibagi menjadi dua bagian cerita yang menjadi inti fokus diskusi. Masalah yang dibahas ialah representasi relasi dan negosiasi antara empat tokoh utama yang berbeda suku, ras, agama, dan bangsa. Teori yang digunakan adalah teori multikulturalisme yang digagas oleh Will Kymlicka. Metode yang digunakan ialah teknik pembacaan cermat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) relasi multikultural yang direpresentasikan dalam novel tersebut mencakup keberagaman yang sangat luas dan kompleks dengan berbagai macam perbedaan, (2) perihal perbedaan latar belakang kultural dan agama dapat dinegosiasikan dalam praktik kesehariannya, terutama dalam relasi pertemanan, dan (3) untuk soal pernikahan, mereka masih terikat pada standar-standar tradisi dan adat-istiadat yang kuat. Simpulan penelitian ini adalah multikulturalisme di Indonesia masih cenderung terbatas pada praktik-praktik dalam ruang lingkup pertemanan dan belum sepenuhnya membaur karena tradisi kultural yang masih bersifat kaku dan monolitis. The research explores multicultural relation in Almino Situmorang’s Spring (2010), which is divided into two parts of story that become the main focus of the dicussion. The main issues to discuss are representations of relation and negotiation among the four main characters who come from different ethnic, racial, religious, and national backgrounds. The theory used is Will Kymlicka’s multiculturalism perspective. The method is the close-reading technique. The result of the study shows that (1) multicultural relation represented in the novel encompasses a broad and complex diversity with various differences, (2) issues concerning cultural and religious backgrounds are still negotiated in daily practices, specifically in friendship, and (3) for marrital aspects, they are hardly free from standard norms and customs that are still strongly upheld. The conclusion of the research is that multiculturalism in Indonesia tends to be limited to social practices in the surface sphere. Therefore, it has not completely blended because of rigid and monolithic cultural traditions.http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/290relasi lintas negarainteraksi antarpemeluk agamacross-national relationshipinterfaith friendshipmulticulturalism multikulturalisme |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Alberta Natasia Adji |
spellingShingle |
Alberta Natasia Adji Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> Atavisme relasi lintas negara interaksi antarpemeluk agama cross-national relationship interfaith friendship multiculturalism multikulturalisme |
author_facet |
Alberta Natasia Adji |
author_sort |
Alberta Natasia Adji |
title |
Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> |
title_short |
Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> |
title_full |
Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> |
title_fullStr |
Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> |
title_full_unstemmed |
Multiculturalism in Almino Situmorang's Novel <em>Spring</em> |
title_sort |
multiculturalism in almino situmorang's novel <em>spring</em> |
publisher |
Balai Bahasa Jawa Timur |
series |
Atavisme |
issn |
1410-900X 2503-5215 |
publishDate |
2017-07-01 |
description |
[Judul: Multikulturalisme dalam Novel Spring Karya Almino Situmorang]. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relasi multikultural dalam novel Spring (2010) karya Almino Situmorang, yang dibagi menjadi dua bagian cerita yang menjadi inti fokus diskusi. Masalah yang dibahas ialah representasi relasi dan negosiasi antara empat tokoh utama yang berbeda suku, ras, agama, dan bangsa. Teori yang digunakan adalah teori multikulturalisme yang digagas oleh Will Kymlicka. Metode yang digunakan ialah teknik pembacaan cermat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) relasi multikultural yang direpresentasikan dalam novel tersebut mencakup keberagaman yang sangat luas dan kompleks dengan berbagai macam perbedaan, (2) perihal perbedaan latar belakang kultural dan agama dapat dinegosiasikan dalam praktik kesehariannya, terutama dalam relasi pertemanan, dan (3) untuk soal pernikahan, mereka masih terikat pada standar-standar tradisi dan adat-istiadat yang kuat. Simpulan penelitian ini adalah multikulturalisme di Indonesia masih cenderung terbatas pada praktik-praktik dalam ruang lingkup pertemanan dan belum sepenuhnya membaur karena tradisi kultural yang masih bersifat kaku dan monolitis.
The research explores multicultural relation in Almino Situmorang’s Spring (2010), which is divided into two parts of story that become the main focus of the dicussion. The main issues to discuss are representations of relation and negotiation among the four main characters who come from different ethnic, racial, religious, and national backgrounds. The theory used is Will Kymlicka’s multiculturalism perspective. The method is the close-reading technique. The result of the study shows that (1) multicultural relation represented in the novel encompasses a broad and complex diversity with various differences, (2) issues concerning cultural and religious backgrounds are still negotiated in daily practices, specifically in friendship, and (3) for marrital aspects, they are hardly free from standard norms and customs that are still strongly upheld. The conclusion of the research is that multiculturalism in Indonesia tends to be limited to social practices in the surface sphere. Therefore, it has not completely blended because of rigid and monolithic cultural traditions. |
topic |
relasi lintas negara interaksi antarpemeluk agama cross-national relationship interfaith friendship multiculturalism multikulturalisme |
url |
http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/290 |
work_keys_str_mv |
AT albertanatasiaadji multiculturalisminalminositumorangsnovelemspringem |
_version_ |
1724937137339498496 |