PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

Limbah biomassa dipilih sebagai sumber energi alternatif karena ketersediaan bahan yang berlimpah, murah, serta renewable.Salah satu jenis biomassayang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah limbah dari ubi kayu yang di dapat dari berbagai indutri olahan ubi kayu, terutama di daerah Kabupaten Je...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Andrew Setiawan Rusdianto
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Trunojoyo Madura 2016-11-01
Series:Agrointek
Subjects:
Online Access:http://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/view/2138
id doaj-5baa5a7fb48b4cd6afe2c440826785ff
record_format Article
spelling doaj-5baa5a7fb48b4cd6afe2c440826785ff2021-07-02T06:47:34ZengUniversitas Trunojoyo MaduraAgrointek1907-80562527-54102016-11-019285901742PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBERAndrew Setiawan Rusdianto0Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas JemberLimbah biomassa dipilih sebagai sumber energi alternatif karena ketersediaan bahan yang berlimpah, murah, serta renewable.Salah satu jenis biomassayang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah limbah dari ubi kayu yang di dapat dari berbagai indutri olahan ubi kayu, terutama di daerah Kabupaten Jember.Pemanfaatan ubi kayu dalam industri akan menghasilkan beberapa output salah satunya yakni berupa limbah padat yang berupa kulit dan bonggol yang potensial digunakan sebagai bahan baku industri biopellet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi potensial untuk mendirikan industri biopellet di Kabupaten Jember.Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jember.Metode pengambilan data antara lain metode wawancara (interview), observasi dan studi pustaka. Analisis pemilihan wilayah potensial untuk mendirikan industri menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Wilayah yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi industri biopellet yaitu di wilayah Kecamatan Jelbuk dengan nilai akhir sebesar 202.836.Kecamatan Jelbuk layak menjadi wilayah potensial karena mempunyai banyak unit usaha olahan tape singkong yang juga dapat menghasilkan banyak limbah ubi kayu. Terdapat 30 unit usaha tape singkong yang terdaftar di Dinas Koperasi Kabupaten Jember yang menduduki unit usaha tape singkong terbesar kedua setelah Kecamatan Tanggul dengan 35 unit usaha. Kecamatan ini juga termasuk memiliki harga tanah yang murah dibanding dengan wilayah lainya, data sekunder dari Bank Danamon tahun 2014 menunjukkan harga tanah di Kecamatan Jelbuk yakni sebesar Rp 100.000/ m2.http://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/view/2138kulit ubi kayu, Industri biopellet, penentuan lokasi, perbandingan eksponensial
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Andrew Setiawan Rusdianto
spellingShingle Andrew Setiawan Rusdianto
PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
Agrointek
kulit ubi kayu, Industri biopellet, penentuan lokasi, perbandingan eksponensial
author_facet Andrew Setiawan Rusdianto
author_sort Andrew Setiawan Rusdianto
title PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
title_short PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
title_full PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
title_fullStr PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
title_full_unstemmed PENENTUAN LOKASI INDUSTRI BIOMASS PELLET (BIOPELLET) BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL DI KABUPATEN JEMBER
title_sort penentuan lokasi industri biomass pellet (biopellet) berdasarkan metode perbandingan eksponensial di kabupaten jember
publisher Universitas Trunojoyo Madura
series Agrointek
issn 1907-8056
2527-5410
publishDate 2016-11-01
description Limbah biomassa dipilih sebagai sumber energi alternatif karena ketersediaan bahan yang berlimpah, murah, serta renewable.Salah satu jenis biomassayang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah limbah dari ubi kayu yang di dapat dari berbagai indutri olahan ubi kayu, terutama di daerah Kabupaten Jember.Pemanfaatan ubi kayu dalam industri akan menghasilkan beberapa output salah satunya yakni berupa limbah padat yang berupa kulit dan bonggol yang potensial digunakan sebagai bahan baku industri biopellet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi potensial untuk mendirikan industri biopellet di Kabupaten Jember.Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jember.Metode pengambilan data antara lain metode wawancara (interview), observasi dan studi pustaka. Analisis pemilihan wilayah potensial untuk mendirikan industri menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Wilayah yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi industri biopellet yaitu di wilayah Kecamatan Jelbuk dengan nilai akhir sebesar 202.836.Kecamatan Jelbuk layak menjadi wilayah potensial karena mempunyai banyak unit usaha olahan tape singkong yang juga dapat menghasilkan banyak limbah ubi kayu. Terdapat 30 unit usaha tape singkong yang terdaftar di Dinas Koperasi Kabupaten Jember yang menduduki unit usaha tape singkong terbesar kedua setelah Kecamatan Tanggul dengan 35 unit usaha. Kecamatan ini juga termasuk memiliki harga tanah yang murah dibanding dengan wilayah lainya, data sekunder dari Bank Danamon tahun 2014 menunjukkan harga tanah di Kecamatan Jelbuk yakni sebesar Rp 100.000/ m2.
topic kulit ubi kayu, Industri biopellet, penentuan lokasi, perbandingan eksponensial
url http://journal.trunojoyo.ac.id/agrointek/article/view/2138
work_keys_str_mv AT andrewsetiawanrusdianto penentuanlokasiindustribiomasspelletbiopelletberdasarkanmetodeperbandinganeksponensialdikabupatenjember
_version_ 1721336798641127424