POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN

ABSTRACT<br />The objective of this study was to analyze food consumption, energy, and nutrients intake patterns between stunting and non-stunting in young children of 0—23 months old, using the data from BHR (Basic Health Research)<br />2010. The data sub-set from BHR 2010 was obtained...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Aslis Wirda Hayati, . Hardinsyah, Fasli Jalal, Siti Madanijah, Dodik Briawan
Format: Article
Language:English
Published: Bogor Agricultural University 2013-10-01
Series:Jurnal Gizi dan Pangan
Online Access:http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/7154
id doaj-5d746c1d61df41d4bf5c282fad07f55a
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Aslis Wirda Hayati
. Hardinsyah
Fasli Jalal
Siti Madanijah
Dodik Briawan
spellingShingle Aslis Wirda Hayati
. Hardinsyah
Fasli Jalal
Siti Madanijah
Dodik Briawan
POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
Jurnal Gizi dan Pangan
author_facet Aslis Wirda Hayati
. Hardinsyah
Fasli Jalal
Siti Madanijah
Dodik Briawan
author_sort Aslis Wirda Hayati
title POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
title_short POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
title_full POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
title_fullStr POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
title_full_unstemmed POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULAN
title_sort pola konsumsi pangan dan asupan energi dan zat gizi anak stunting dan tidak stunting 0—23 bulan
publisher Bogor Agricultural University
series Jurnal Gizi dan Pangan
issn 1978-1059
2407-0920
publishDate 2013-10-01
description ABSTRACT<br />The objective of this study was to analyze food consumption, energy, and nutrients intake patterns between stunting and non-stunting in young children of 0—23 months old, using the data from BHR (Basic Health Research)<br />2010. The data sub-set from BHR 2010 was obtained into e-files form. From 6 634 under-two children 3 539 were screened out due to incompleteness, outlier, and unusual food consumption during data collect-ion. Nutritional status data were processed using the WHO AnthroPlus 2007, while the other data/statistics were processed using the Excel and SPSS for windows. The different on food consumption pattern was performed<br />with Man-Whitney U test. Food consumption, energy and nutrients intake patterns which measured were type number of food consumption, group number of food consumption, frequency of food consumption, nutrient adequacy, nutrient quality, and nutrients density. The results of study showed that analyze food consumption, and energy and nutrients intake patterns were different between stunting and non-stunting YC according to their age group; the higher the age, the higher their difference. There was no difference in food consumption, and energy and nutrients intake patterns between stunting and non-stunting children 0—5 months. Meanwhile, there was difference in children 6—11 and 12—23 months. The average of protein adequacy and protein density was difference between stunting and non-stunting children 6—11 months. In children 12—23 months, the differences not only in the average of protein adequacy and protein density but also in average of energy and calcium adequacy and calcium density, phosphor, vitamin A, and C adequacy, nutrient quality, and type number of food. Implications for Indonesia that is necessary to study the efficacy of nutritional interventions to achieving optimal linear growth in young children.<br />Key words: children 0—23 months old, food pattern, stunting<br />ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan menganalisis pola konsumsi pangan dan asupan energi dan gizi anak stunting dan tidak stunting 0—23 bulan menggunakan data Riskesdas 2010. Sub-set data Riskesdas 2010 diperoleh dalam bentuk e-files. Dari 6 634 data anak baduta dalam e-files Riskesdas 2010, sejumlah 3 539 data anak dikeluarkan<br />karena data tidak lengkap, pencilan, konsumsi pangan saat kondisi tidak biasa. Status gizi diolah menggunakan WHO AntroPlus 2007, pengolahan data lainnya menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS for windows. Uji beda pola konsumsi pangan menerapkan Mann-Whitney U test. Pola konsumsi pangan dan asupan energi dan zat gizi yang diukur berupa jumlah jenis konsumsi pangan, jumlah kelompok konsumsi pangan, frekuensi konsumsi pangan, tingkat kecukupan zat gizi, mutu gizi asupan pangan, dan densitas asupan zat gizi. Hasil kajian menunjukkan pola konsumsi pangan dan asupan energi dan zat gizi anak stunting dan tidak stunting 0—23 bulan berbeda menurut kelompok umur; semakin bertambah umur semakin meningkat perbedaannya. Pada anak 0—5 bulan tidak ada perbedaan pola konsumsi pangan dan asupan energi dan gizi anak stunting dan tidak stunting; sebaliknya pada anak 6—11 dan 12—23 bulan. Pada anak 6—11 bulan, rata-rata tingkat kecukupan protein anak stunting dan tidak stunting berbeda, demikian pula densitas asupan protein.<br />Pada anak 12—23 bulan, tidak hanya rata-rata tingkat kecukupan protein dan densitas asupan protein, tetapi rata-rata tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan kalsium dan densitas asupan kalsium, tingkat kecukupan fosfor, tingkat kecukupan vitamin A, tingkat kecukupan vitamin C, mutu gizi makanan, dan bahkan jenis pangan juga berbeda. Implikasi untuk Indonesia yaitu perlu dilakukan penelitian efikasi intervensi zat gizi tersebut untuk pencapaian pertumbuhan linier optimal anak.<br />Kata kunci: anak usia 0—23 bulan, pola konsumsi pangan, stunting
url http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/7154
work_keys_str_mv AT asliswirdahayati polakonsumsipangandanasupanenergidanzatgizianakstuntingdantidakstunting023bulan
AT hardinsyah polakonsumsipangandanasupanenergidanzatgizianakstuntingdantidakstunting023bulan
AT faslijalal polakonsumsipangandanasupanenergidanzatgizianakstuntingdantidakstunting023bulan
AT sitimadanijah polakonsumsipangandanasupanenergidanzatgizianakstuntingdantidakstunting023bulan
AT dodikbriawan polakonsumsipangandanasupanenergidanzatgizianakstuntingdantidakstunting023bulan
_version_ 1724886112915161088
spelling doaj-5d746c1d61df41d4bf5c282fad07f55a2020-11-25T02:17:29ZengBogor Agricultural UniversityJurnal Gizi dan Pangan1978-10592407-09202013-10-01726213POLA KONSUMSI PANGAN DAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING 0—23 BULANAslis Wirda Hayati0. Hardinsyah1Fasli Jalal2Siti Madanijah3Dodik Briawan4Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes PontianakDepartemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPBFakultas Kedokteran, Universitas Andalas, PadangDepartemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPBDepartemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPBABSTRACT<br />The objective of this study was to analyze food consumption, energy, and nutrients intake patterns between stunting and non-stunting in young children of 0—23 months old, using the data from BHR (Basic Health Research)<br />2010. The data sub-set from BHR 2010 was obtained into e-files form. From 6 634 under-two children 3 539 were screened out due to incompleteness, outlier, and unusual food consumption during data collect-ion. Nutritional status data were processed using the WHO AnthroPlus 2007, while the other data/statistics were processed using the Excel and SPSS for windows. The different on food consumption pattern was performed<br />with Man-Whitney U test. Food consumption, energy and nutrients intake patterns which measured were type number of food consumption, group number of food consumption, frequency of food consumption, nutrient adequacy, nutrient quality, and nutrients density. The results of study showed that analyze food consumption, and energy and nutrients intake patterns were different between stunting and non-stunting YC according to their age group; the higher the age, the higher their difference. There was no difference in food consumption, and energy and nutrients intake patterns between stunting and non-stunting children 0—5 months. Meanwhile, there was difference in children 6—11 and 12—23 months. The average of protein adequacy and protein density was difference between stunting and non-stunting children 6—11 months. In children 12—23 months, the differences not only in the average of protein adequacy and protein density but also in average of energy and calcium adequacy and calcium density, phosphor, vitamin A, and C adequacy, nutrient quality, and type number of food. Implications for Indonesia that is necessary to study the efficacy of nutritional interventions to achieving optimal linear growth in young children.<br />Key words: children 0—23 months old, food pattern, stunting<br />ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan menganalisis pola konsumsi pangan dan asupan energi dan gizi anak stunting dan tidak stunting 0—23 bulan menggunakan data Riskesdas 2010. Sub-set data Riskesdas 2010 diperoleh dalam bentuk e-files. Dari 6 634 data anak baduta dalam e-files Riskesdas 2010, sejumlah 3 539 data anak dikeluarkan<br />karena data tidak lengkap, pencilan, konsumsi pangan saat kondisi tidak biasa. Status gizi diolah menggunakan WHO AntroPlus 2007, pengolahan data lainnya menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS for windows. Uji beda pola konsumsi pangan menerapkan Mann-Whitney U test. Pola konsumsi pangan dan asupan energi dan zat gizi yang diukur berupa jumlah jenis konsumsi pangan, jumlah kelompok konsumsi pangan, frekuensi konsumsi pangan, tingkat kecukupan zat gizi, mutu gizi asupan pangan, dan densitas asupan zat gizi. Hasil kajian menunjukkan pola konsumsi pangan dan asupan energi dan zat gizi anak stunting dan tidak stunting 0—23 bulan berbeda menurut kelompok umur; semakin bertambah umur semakin meningkat perbedaannya. Pada anak 0—5 bulan tidak ada perbedaan pola konsumsi pangan dan asupan energi dan gizi anak stunting dan tidak stunting; sebaliknya pada anak 6—11 dan 12—23 bulan. Pada anak 6—11 bulan, rata-rata tingkat kecukupan protein anak stunting dan tidak stunting berbeda, demikian pula densitas asupan protein.<br />Pada anak 12—23 bulan, tidak hanya rata-rata tingkat kecukupan protein dan densitas asupan protein, tetapi rata-rata tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan kalsium dan densitas asupan kalsium, tingkat kecukupan fosfor, tingkat kecukupan vitamin A, tingkat kecukupan vitamin C, mutu gizi makanan, dan bahkan jenis pangan juga berbeda. Implikasi untuk Indonesia yaitu perlu dilakukan penelitian efikasi intervensi zat gizi tersebut untuk pencapaian pertumbuhan linier optimal anak.<br />Kata kunci: anak usia 0—23 bulan, pola konsumsi pangan, stuntinghttp://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/7154