PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor unggulan keempat yang menyumbangkan devisa negara paling besar setelah Minyak & Gas Bumi, Batu Bara dan Minyak Kelapa Sawit pada tahun 2013. Sektor ini terus dikembangkan sampai saat ini, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang melalui progra...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mustanir Afif, Bitta Pigawati
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Diponegoro 2017-06-01
Series:Jurnal Pengembangan Kota
Subjects:
Online Access:http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/178
id doaj-60a729163e1342b7b69731ff62aebc9b
record_format Article
spelling doaj-60a729163e1342b7b69731ff62aebc9b2020-11-24T22:44:21ZengUniversitas DiponegoroJurnal Pengembangan Kota2337-70622503-03612017-06-013212813810.14710/jpk.3.2.128-138118PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANGMustanir Afif0Bitta Pigawati1Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas DiponegoroJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas DiponegoroPariwisata di Indonesia merupakan sektor unggulan keempat yang menyumbangkan devisa negara paling besar setelah Minyak & Gas Bumi, Batu Bara dan Minyak Kelapa Sawit pada tahun 2013. Sektor ini terus dikembangkan sampai saat ini, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang melalui program atau event wisata, seperti program “Ayo Wisata ke Semarang.” Namun masih sedikit upaya pemerintah dalam pengembangan objek wisata yang telah ada. Vihara Buddhagaya Watugong memiliki berbagai atraksi wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, seperti arsitektur dan identitas bangunan. Namun, selama ini pengelolaan objek wisata ini belum dilakukan secara optimal, sehingga belum dapat berkembang secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan berdasarkan aspek penawaran objek wisata dan permintaan wisatawan. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk analisis penawaran objek wisata, A Priori Segmentation untuk menganalisis permintaan wisatawan dan analisis SWOT untuk penentuan strategi pengembangan kawasan Vihara Buddhagaya Watugong. Hasil dari penelitian ini adalah adanya ketidaksesuaian antara aspek penawaran dan permintaan wisatawan, seperti kurang beragamnya atraksi wisata, minimnya sarana wisata seperti pusat cenderamata dan warung apa? serta minimnya ketersediaan informasi dan promosi wisata. Perlu adanya peningkatan capaian informasi bagi wisatawan, dapat berupa penyediaan buku saku informasi, leaflet atau penggunaan web blog dan media online lainnya sehingga capaian informasi kepada wisatawan dapat meningkat dan; serta membuat suatu paket wisata berupa rute-rute perjalanan wisata yang dapat dipilih oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang sesuai dengan jenis wisata yang ingin dilakukan. Rekomendasi yang diberikan adalah perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan pengelola objek wisata kawasan Vihara Buddhagaya Watugong.http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/178Pengembangan, Objek Wisata
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Mustanir Afif
Bitta Pigawati
spellingShingle Mustanir Afif
Bitta Pigawati
PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
Jurnal Pengembangan Kota
Pengembangan, Objek Wisata
author_facet Mustanir Afif
Bitta Pigawati
author_sort Mustanir Afif
title PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
title_short PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
title_full PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
title_fullStr PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
title_full_unstemmed PENGEMBANGAN KAWASAN VIHARA BUDDHAGAYA WATUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KOTA SEMARANG
title_sort pengembangan kawasan vihara buddhagaya watugong sebagai objek wisata di kota semarang
publisher Universitas Diponegoro
series Jurnal Pengembangan Kota
issn 2337-7062
2503-0361
publishDate 2017-06-01
description Pariwisata di Indonesia merupakan sektor unggulan keempat yang menyumbangkan devisa negara paling besar setelah Minyak & Gas Bumi, Batu Bara dan Minyak Kelapa Sawit pada tahun 2013. Sektor ini terus dikembangkan sampai saat ini, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang melalui program atau event wisata, seperti program “Ayo Wisata ke Semarang.” Namun masih sedikit upaya pemerintah dalam pengembangan objek wisata yang telah ada. Vihara Buddhagaya Watugong memiliki berbagai atraksi wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, seperti arsitektur dan identitas bangunan. Namun, selama ini pengelolaan objek wisata ini belum dilakukan secara optimal, sehingga belum dapat berkembang secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan berdasarkan aspek penawaran objek wisata dan permintaan wisatawan. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk analisis penawaran objek wisata, A Priori Segmentation untuk menganalisis permintaan wisatawan dan analisis SWOT untuk penentuan strategi pengembangan kawasan Vihara Buddhagaya Watugong. Hasil dari penelitian ini adalah adanya ketidaksesuaian antara aspek penawaran dan permintaan wisatawan, seperti kurang beragamnya atraksi wisata, minimnya sarana wisata seperti pusat cenderamata dan warung apa? serta minimnya ketersediaan informasi dan promosi wisata. Perlu adanya peningkatan capaian informasi bagi wisatawan, dapat berupa penyediaan buku saku informasi, leaflet atau penggunaan web blog dan media online lainnya sehingga capaian informasi kepada wisatawan dapat meningkat dan; serta membuat suatu paket wisata berupa rute-rute perjalanan wisata yang dapat dipilih oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang sesuai dengan jenis wisata yang ingin dilakukan. Rekomendasi yang diberikan adalah perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan pengelola objek wisata kawasan Vihara Buddhagaya Watugong.
topic Pengembangan, Objek Wisata
url http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk/article/view/178
work_keys_str_mv AT mustanirafif pengembangankawasanviharabuddhagayawatugongsebagaiobjekwisatadikotasemarang
AT bittapigawati pengembangankawasanviharabuddhagayawatugongsebagaiobjekwisatadikotasemarang
_version_ 1725692211547340800