PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN

Tanaman tembakau merupakan semak setahun yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Menurut penggunaannya, dibedakan tembakau sigaret/virginia, tembakau cerutu/vorstenlands, dan tembakau rajangan. Tembakau cerutu ditanam pada musim penghujan, sedangkan tembakau sigaret dan rajangan dita...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Hani Sudarmanto
Format: Article
Language:English
Published: Indonesian Biological Society 2014-01-01
Series:Journal of Biological Researches
Online Access:http://berkalahayati.org/index.php/jurnal/article/view/169
id doaj-65f64ac9a51747a1bfa80725b33e4775
record_format Article
spelling doaj-65f64ac9a51747a1bfa80725b33e47752020-11-25T01:49:53ZengIndonesian Biological SocietyJournal of Biological Researches0852-68342337-389X2014-01-01115961169PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUNHani Sudarmanto0Jurusan Biologi FMIPA Universitas Airlangga Surabaya 60115Tanaman tembakau merupakan semak setahun yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Menurut penggunaannya, dibedakan tembakau sigaret/virginia, tembakau cerutu/vorstenlands, dan tembakau rajangan. Tembakau cerutu ditanam pada musim penghujan, sedangkan tembakau sigaret dan rajangan ditanam pada musim kemarau (Utami dkk, 1993). Dalam budidaya tembakau, kualitas daun lebih diutamakan daripada kuantitasnya. Kualitas tembakau dapat dilihat dari warna, aroma, rasa, dan keutuhan daunnya. Aroma dan rasa daun tembakau ditentukan oleh kandungan kimianya, di antaranya kadar nikotin. keutuhan daun ditentukan oleh ada-tidaknya serangan serangga hama. kadar nikotin daun dapat ditingkatkan dengan pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau. Hasil penelitian Fahrurozi (1983) sebagaimana termuat dalam Berita Biologi 2 (1), 1983, menunjukkan bahwa pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau dapat meningkatkan kadar nikotin rata-rata 3.935% dibandingkan tanaman tembakau yang tidak dipetik pucuk dan tunas sampingnya (1.657%). Yang menjadi permasalahan adalah apakah pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau tersebut juga dapat menurunkan tingkat kerusakan daun yang diakibatkan oleh serangan serangga hama. Hal itu dapat diakibatkan dengan fungsi nikotin (alkaloid) sebagai senjata kimiawi khususnya insect repellents (Ehrlich and Raven,1967). Asumsi yang digunakan adalah peningkatan kadar nikotin dapat menurunkan toleransi serangga hama terhadap kadar nikotin tinggi, sehingga tingkat serangan serangga hama menjadi berkuranghttp://berkalahayati.org/index.php/jurnal/article/view/169
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Hani Sudarmanto
spellingShingle Hani Sudarmanto
PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
Journal of Biological Researches
author_facet Hani Sudarmanto
author_sort Hani Sudarmanto
title PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
title_short PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
title_full PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
title_fullStr PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
title_full_unstemmed PENGARUH PEMETIKAN PUCUK DAN SAMPING TUNAS TANAMAN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum L.) TERHADAP KERUSAKAN DAUN
title_sort pengaruh pemetikan pucuk dan samping tunas tanaman tembakau (nicotiana tabacum l.) terhadap kerusakan daun
publisher Indonesian Biological Society
series Journal of Biological Researches
issn 0852-6834
2337-389X
publishDate 2014-01-01
description Tanaman tembakau merupakan semak setahun yang telah lama dikenal dan dibudidayakan di Indonesia. Menurut penggunaannya, dibedakan tembakau sigaret/virginia, tembakau cerutu/vorstenlands, dan tembakau rajangan. Tembakau cerutu ditanam pada musim penghujan, sedangkan tembakau sigaret dan rajangan ditanam pada musim kemarau (Utami dkk, 1993). Dalam budidaya tembakau, kualitas daun lebih diutamakan daripada kuantitasnya. Kualitas tembakau dapat dilihat dari warna, aroma, rasa, dan keutuhan daunnya. Aroma dan rasa daun tembakau ditentukan oleh kandungan kimianya, di antaranya kadar nikotin. keutuhan daun ditentukan oleh ada-tidaknya serangan serangga hama. kadar nikotin daun dapat ditingkatkan dengan pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau. Hasil penelitian Fahrurozi (1983) sebagaimana termuat dalam Berita Biologi 2 (1), 1983, menunjukkan bahwa pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau dapat meningkatkan kadar nikotin rata-rata 3.935% dibandingkan tanaman tembakau yang tidak dipetik pucuk dan tunas sampingnya (1.657%). Yang menjadi permasalahan adalah apakah pemetikan pucuk dan tunas samping tanaman tembakau tersebut juga dapat menurunkan tingkat kerusakan daun yang diakibatkan oleh serangan serangga hama. Hal itu dapat diakibatkan dengan fungsi nikotin (alkaloid) sebagai senjata kimiawi khususnya insect repellents (Ehrlich and Raven,1967). Asumsi yang digunakan adalah peningkatan kadar nikotin dapat menurunkan toleransi serangga hama terhadap kadar nikotin tinggi, sehingga tingkat serangan serangga hama menjadi berkurang
url http://berkalahayati.org/index.php/jurnal/article/view/169
work_keys_str_mv AT hanisudarmanto pengaruhpemetikanpucukdansampingtunastanamantembakaunicotianatabacumlterhadapkerusakandaun
_version_ 1725004304080699392