PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)

Pempek merupakan  makanan  tradisional, dibuat dari daging ikan giling, tepung  tapioka atau tepung sagu, air, garam dan bumbu-bumbu sebagai penambah cita rasa. Ikan belut (Monopterus albus) merupakan ikan yang hidup di area persawahan atau perairan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tujuan penelitia...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Moch Roriq, Ernawati Ernawati
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Yudharta Pasuruan 2017-03-01
Series:Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
Subjects:
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/530
id doaj-6c57c4dcc7364a1c9a707ce3071d12b3
record_format Article
spelling doaj-6c57c4dcc7364a1c9a707ce3071d12b32020-11-25T01:12:52ZindUniversitas Yudharta PasuruanTeknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian2087-96792597-436X2017-03-018191610.35891/tp.v8i1.530530PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)Moch Roriq0Ernawati Ernawati1Prodi THPi, Universitas Yudharta PasuruanProdi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Yudharta Pasuruan, Jawa TimurPempek merupakan  makanan  tradisional, dibuat dari daging ikan giling, tepung  tapioka atau tepung sagu, air, garam dan bumbu-bumbu sebagai penambah cita rasa. Ikan belut (Monopterus albus) merupakan ikan yang hidup di area persawahan atau perairan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kualitas pempek ikan belut dengan variasi tepung tapioka dan lama perebusan, serta mengetahui tingkat kesukaan konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor, faktor 1 terdiri dari 3 substan yaitu variasi tepung tapioka dan ikan belut (40:60, 50:50, 60:40) dan faktor 2 adalah lama perebusan (20, 30, 40) menit. Dari 2 faktor tersebut didapat 9 kali percobaan, pengamatan yang dilakukan meliputi uji kimia yaitu kadar protein, lemak dan kadar air, uji organoleptik meliputi rasa, aroma serta tekstur. Analisa data menggunakan analisis ragam ANOVA dengan selang kepercayaan 1%, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil dari penelitian menunjukkan perlakuan terbaik untuk uji kimia terdapat pada sampel A1B1 dengan ketentuan kadar protein 6,49% dan lemak 0,41%, untuk kadar air perlakuan terbaik terdapat pada sampel A1B3. Sedangkan untuk hasil organoleptik perlakuan terbaik terdapat pada sampel A3B3 dengan ketentuan kadar rasa 3,55, aroma 3,60 dan tekstur 3,50.https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/530tepung tapioka, ikan belut, pempek, lama perebusan
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Moch Roriq
Ernawati Ernawati
spellingShingle Moch Roriq
Ernawati Ernawati
PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
tepung tapioka, ikan belut, pempek, lama perebusan
author_facet Moch Roriq
Ernawati Ernawati
author_sort Moch Roriq
title PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
title_short PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
title_full PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
title_fullStr PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
title_full_unstemmed PROPORSI PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP KUALITAS PEMPEK IKAN BELUT (Monopterus albus)
title_sort proporsi penambahan tepung tapioka dan lama perebusan terhadap kualitas pempek ikan belut (monopterus albus)
publisher Universitas Yudharta Pasuruan
series Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
issn 2087-9679
2597-436X
publishDate 2017-03-01
description Pempek merupakan  makanan  tradisional, dibuat dari daging ikan giling, tepung  tapioka atau tepung sagu, air, garam dan bumbu-bumbu sebagai penambah cita rasa. Ikan belut (Monopterus albus) merupakan ikan yang hidup di area persawahan atau perairan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kualitas pempek ikan belut dengan variasi tepung tapioka dan lama perebusan, serta mengetahui tingkat kesukaan konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor, faktor 1 terdiri dari 3 substan yaitu variasi tepung tapioka dan ikan belut (40:60, 50:50, 60:40) dan faktor 2 adalah lama perebusan (20, 30, 40) menit. Dari 2 faktor tersebut didapat 9 kali percobaan, pengamatan yang dilakukan meliputi uji kimia yaitu kadar protein, lemak dan kadar air, uji organoleptik meliputi rasa, aroma serta tekstur. Analisa data menggunakan analisis ragam ANOVA dengan selang kepercayaan 1%, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil dari penelitian menunjukkan perlakuan terbaik untuk uji kimia terdapat pada sampel A1B1 dengan ketentuan kadar protein 6,49% dan lemak 0,41%, untuk kadar air perlakuan terbaik terdapat pada sampel A1B3. Sedangkan untuk hasil organoleptik perlakuan terbaik terdapat pada sampel A3B3 dengan ketentuan kadar rasa 3,55, aroma 3,60 dan tekstur 3,50.
topic tepung tapioka, ikan belut, pempek, lama perebusan
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/530
work_keys_str_mv AT mochroriq proporsipenambahantepungtapiokadanlamaperebusanterhadapkualitaspempekikanbelutmonopterusalbus
AT ernawatiernawati proporsipenambahantepungtapiokadanlamaperebusanterhadapkualitaspempekikanbelutmonopterusalbus
_version_ 1725164631023943680