Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan

Salah satu kritik mendasar terhadap dunia pendidikan saat ini adalah kenyataan bahwa pendidikan, yakni sistem persekolahan, dipandang masih belum mampu menjawab tantangan zaman. Lulusan sekolah masih banyak gagap menghadapi kenyataan hidup di masyarakat saat mereka terjun dan bergelut langsung dalam...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: M Mushthafa
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Ilmu Keislaman Annuqayah 2016-06-01
Series:'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman
Online Access:http://jurnal.instika.ac.id/index.php/AnilIslam/article/view/13
id doaj-784920d656d444878a946a9e24dd17fb
record_format Article
spelling doaj-784920d656d444878a946a9e24dd17fb2020-11-24T22:16:24ZindInstitut Ilmu Keislaman Annuqayah'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman2085-40802528-75322016-06-019117518113Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari LapanganM Mushthafa0Institut Ilmu Keislaman AnnuqayahSalah satu kritik mendasar terhadap dunia pendidikan saat ini adalah kenyataan bahwa pendidikan, yakni sistem persekolahan, dipandang masih belum mampu menjawab tantangan zaman. Lulusan sekolah masih banyak gagap menghadapi kenyataan hidup di masyarakat saat mereka terjun dan bergelut langsung dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu pertanda yang dapat dikemukakan terkait dengan problem krisis sosial-ekologis yang dihadapi umat manusia saat ini. Dalam pandangan sejumlah pihak, sekolah dipandang belum cukup mampu untuk menanamkan kepekaan ekologis atau melek ekologis (ecological literacy) terhadap para siswa di sekolah sehingga siswa gagal memberi tanggapan kritis atas krisis sosial-ekologis yang dihadapi umat manusia.Di sisi yang lain, kesenjangan praktik pendidikan di sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman juga terasa kurang terjembatani oleh dunia akademis, yakni pendidikan tinggi yang mengelola jurusan keguruan dan ilmu pendidikan. Buku berjudul Mendidik Pemenang Bukan Pecundang yang ditulis oleh dua orang praktisi pendidikan ini kiranya dapat menjadi jembatan untuk menghidupkan kembali pendidikan kritis dan pendidikan kontekstual. Pendidikan kritis dan pendidikan kontekstual yang dimaksudkan di sini adalah model pendidikan yang mampu menanamkan kepekaan kepada para peserta didiknya atas situasi masyarakat yang bergerak cepat dan praktik pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman di masa mendatang.http://jurnal.instika.ac.id/index.php/AnilIslam/article/view/13
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author M Mushthafa
spellingShingle M Mushthafa
Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman
author_facet M Mushthafa
author_sort M Mushthafa
title Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
title_short Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
title_full Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
title_fullStr Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
title_full_unstemmed Jembatan untuk Pendidikan Kontekstual: Refleksi Kritis dari Lapangan
title_sort jembatan untuk pendidikan kontekstual: refleksi kritis dari lapangan
publisher Institut Ilmu Keislaman Annuqayah
series 'Anil Islam: Jurnal Kebudayaan dan Ilmu Keislaman
issn 2085-4080
2528-7532
publishDate 2016-06-01
description Salah satu kritik mendasar terhadap dunia pendidikan saat ini adalah kenyataan bahwa pendidikan, yakni sistem persekolahan, dipandang masih belum mampu menjawab tantangan zaman. Lulusan sekolah masih banyak gagap menghadapi kenyataan hidup di masyarakat saat mereka terjun dan bergelut langsung dalam kehidupan sehari-hari.Salah satu pertanda yang dapat dikemukakan terkait dengan problem krisis sosial-ekologis yang dihadapi umat manusia saat ini. Dalam pandangan sejumlah pihak, sekolah dipandang belum cukup mampu untuk menanamkan kepekaan ekologis atau melek ekologis (ecological literacy) terhadap para siswa di sekolah sehingga siswa gagal memberi tanggapan kritis atas krisis sosial-ekologis yang dihadapi umat manusia.Di sisi yang lain, kesenjangan praktik pendidikan di sekolah dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman juga terasa kurang terjembatani oleh dunia akademis, yakni pendidikan tinggi yang mengelola jurusan keguruan dan ilmu pendidikan. Buku berjudul Mendidik Pemenang Bukan Pecundang yang ditulis oleh dua orang praktisi pendidikan ini kiranya dapat menjadi jembatan untuk menghidupkan kembali pendidikan kritis dan pendidikan kontekstual. Pendidikan kritis dan pendidikan kontekstual yang dimaksudkan di sini adalah model pendidikan yang mampu menanamkan kepekaan kepada para peserta didiknya atas situasi masyarakat yang bergerak cepat dan praktik pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman di masa mendatang.
url http://jurnal.instika.ac.id/index.php/AnilIslam/article/view/13
work_keys_str_mv AT mmushthafa jembatanuntukpendidikankontekstualrefleksikritisdarilapangan
_version_ 1725789940995850240