PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT

<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Hypertension is one of the leading causes of death in the world.The amount of dietary of salt or sodium consumed is important determinant of hypertension. The purpose of analysis is to identify the differ...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ekowati Rahajeng, Dewi Kristanti, Nunik Kusumawardani
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik 2017-01-01
Series:Penelitian Gizi dan Makanan
Subjects:
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/5972
id doaj-7a3077cb2b5a47c6b299164395c54a1d
record_format Article
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ekowati Rahajeng
Dewi Kristanti
Nunik Kusumawardani
spellingShingle Ekowati Rahajeng
Dewi Kristanti
Nunik Kusumawardani
PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
Penelitian Gizi dan Makanan
cohort study
hypertension
incidence rate
sodium consumption
author_facet Ekowati Rahajeng
Dewi Kristanti
Nunik Kusumawardani
author_sort Ekowati Rahajeng
title PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
title_short PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
title_full PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
title_fullStr PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
title_full_unstemmed PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CIT
title_sort perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi menurut konsumsi natrium [studi kohort prospektif di kota bogor, jawa barat, indonesia] (the incidence rate difference of hypertension according to sodium consumption [a prospective cohort study in bogor cit
publisher Kementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik
series Penelitian Gizi dan Makanan
issn 0125-9717
2338-8358
publishDate 2017-01-01
description <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Hypertension is one of the leading causes of death in the world.The amount of dietary of salt or sodium consumed is important determinant of hypertension. The purpose of analysis is to identify the differences between incidence rate of hypertension according to sodium cosumption.The study is part of a prospective cohort study of Non Communicable Diseases conducted since 2011, in Bogor City West Java, Indonesia. Data were collected by interview and blood pressure measurement. Event of hypertension was defined when in the 1-year of follow-up, participant had a high blood pressure in at least 2 of the 3 measurements. The consumption of sodium was collected through 24-hour dietary recall. The analysis conducted in 2561 participants were do not have hypertension, consist of 94 people with high sodium consumption and 2467 people with low sodium consumption . Data were analyzed by Life Table Survival to calculate the incidence rate of hypertension, with statistical test Wilcoxon (Gehan) to determine incidence rate difference of hypertension according to risk factors. The incidence rate of hypertension in 4-years observations was 58 per 1000 person-year. Adjusted by age and gender, fat and sugar consumption, fruit and vegetable consumption, physical inactivity, and smoking(AHR 71 vs 22 per 1000 person-years), shown that the incidence rate of hypertension in people who consume high sodium, significantly faster than people who consume low-sodium. The incidence rate difference of hypertension between the high and low sodium consumption was 49 per 1,000 person-years.</em></p><p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Jumlah garam atau natrium yang dikonsumsi merupakan determinan penting terjadinya hipertensi. Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi pada orang dewasa, menurut jumlah natrium yang dikonsumsi. Studi ini merupakan bagian dari Studi Kohort Penyakit Tidak Menular yang dilakukan sejak tahun 2011 di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan pengukuran tekanan darah. Hipertensi ditetapkan apabila dalam satu tahun pengamatan responden memiliki  tekanan darah yang tinggi minimal dua kali dari tiga kali pengukuran. Konsumsi natrium dikumpulkan melalui <em>recall diet </em>satu kali 24 jam. Analisis dilakukan terhadap 2561 responden yang tidak mengalami hipertensi, terdiri dari 94 orang mengonsumsi natrium tinggi dan 2467 orang mengonsumsi natrium rendah. Data dianalisis dengan <em>Life Table Survival Analysis </em>untuk menghitung laju kecepatan hipertensi<em>, </em>dan uji statistik Wilcoxon (Gehan) untuk mengetahui perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi menurut faktor risiko. Laju kecepatan terjadinya hipertensi dalam empat tahun pengamatan adalah 58 per 1000 orang per tahun dengan laju kejadian lebih cepat pada kelompok dengan konsumsi natrium  tinggi dibandingkan konsumsi natrium  rendah (HR 102 vs 22 per 1000 orang-tahun). <em>Hazard</em> <em>rate</em> suaian menurut umur dan jenis kelamin, konsumsi lemak, konsumsi gula, konsumsi sayur-buah, aktivitas fisik, dan rokok menunjukkan mereka yang mengonsumsi natrium tinggi mempunyai kecepatan terjadinya hipertensi lebih tinggi, dengan perbedaan laju kecepatan sebesar 49 per 1000 orang per tahun.<p><em><br /></em></p>
topic cohort study
hypertension
incidence rate
sodium consumption
url http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/5972
work_keys_str_mv AT ekowatirahajeng perbedaanlajukecepatanterjadinyahipertensimenurutkonsumsinatriumstudikohortprospektifdikotabogorjawabaratindonesiatheincidenceratedifferenceofhypertensionaccordingtosodiumconsumptionaprospectivecohortstudyinbogorcit
AT dewikristanti perbedaanlajukecepatanterjadinyahipertensimenurutkonsumsinatriumstudikohortprospektifdikotabogorjawabaratindonesiatheincidenceratedifferenceofhypertensionaccordingtosodiumconsumptionaprospectivecohortstudyinbogorcit
AT nunikkusumawardani perbedaanlajukecepatanterjadinyahipertensimenurutkonsumsinatriumstudikohortprospektifdikotabogorjawabaratindonesiatheincidenceratedifferenceofhypertensionaccordingtosodiumconsumptionaprospectivecohortstudyinbogorcit
_version_ 1725034838819340288
spelling doaj-7a3077cb2b5a47c6b299164395c54a1d2020-11-25T01:42:40ZindKementerian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi KlinikPenelitian Gizi dan Makanan0125-97172338-83582017-01-01391455310.22435/pgm.v39i1.5972.45-534607PERBEDAAN LAJU KECEPATAN TERJADINYA HIPERTENSI MENURUT KONSUMSI NATRIUM [STUDI KOHORT PROSPEKTIF DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT, INDONESIA] (THE INCIDENCE RATE DIFFERENCE OF HYPERTENSION ACCORDING TO SODIUM CONSUMPTION [A PROSPECTIVE COHORT STUDY IN BOGOR CITEkowati Rahajeng0Dewi Kristanti1Nunik Kusumawardani2Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanPusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanPusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan<p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p><em>Hypertension is one of the leading causes of death in the world.The amount of dietary of salt or sodium consumed is important determinant of hypertension. The purpose of analysis is to identify the differences between incidence rate of hypertension according to sodium cosumption.The study is part of a prospective cohort study of Non Communicable Diseases conducted since 2011, in Bogor City West Java, Indonesia. Data were collected by interview and blood pressure measurement. Event of hypertension was defined when in the 1-year of follow-up, participant had a high blood pressure in at least 2 of the 3 measurements. The consumption of sodium was collected through 24-hour dietary recall. The analysis conducted in 2561 participants were do not have hypertension, consist of 94 people with high sodium consumption and 2467 people with low sodium consumption . Data were analyzed by Life Table Survival to calculate the incidence rate of hypertension, with statistical test Wilcoxon (Gehan) to determine incidence rate difference of hypertension according to risk factors. The incidence rate of hypertension in 4-years observations was 58 per 1000 person-year. Adjusted by age and gender, fat and sugar consumption, fruit and vegetable consumption, physical inactivity, and smoking(AHR 71 vs 22 per 1000 person-years), shown that the incidence rate of hypertension in people who consume high sodium, significantly faster than people who consume low-sodium. The incidence rate difference of hypertension between the high and low sodium consumption was 49 per 1,000 person-years.</em></p><p> </p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Jumlah garam atau natrium yang dikonsumsi merupakan determinan penting terjadinya hipertensi. Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi pada orang dewasa, menurut jumlah natrium yang dikonsumsi. Studi ini merupakan bagian dari Studi Kohort Penyakit Tidak Menular yang dilakukan sejak tahun 2011 di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode wawancara dan pengukuran tekanan darah. Hipertensi ditetapkan apabila dalam satu tahun pengamatan responden memiliki  tekanan darah yang tinggi minimal dua kali dari tiga kali pengukuran. Konsumsi natrium dikumpulkan melalui <em>recall diet </em>satu kali 24 jam. Analisis dilakukan terhadap 2561 responden yang tidak mengalami hipertensi, terdiri dari 94 orang mengonsumsi natrium tinggi dan 2467 orang mengonsumsi natrium rendah. Data dianalisis dengan <em>Life Table Survival Analysis </em>untuk menghitung laju kecepatan hipertensi<em>, </em>dan uji statistik Wilcoxon (Gehan) untuk mengetahui perbedaan laju kecepatan terjadinya hipertensi menurut faktor risiko. Laju kecepatan terjadinya hipertensi dalam empat tahun pengamatan adalah 58 per 1000 orang per tahun dengan laju kejadian lebih cepat pada kelompok dengan konsumsi natrium  tinggi dibandingkan konsumsi natrium  rendah (HR 102 vs 22 per 1000 orang-tahun). <em>Hazard</em> <em>rate</em> suaian menurut umur dan jenis kelamin, konsumsi lemak, konsumsi gula, konsumsi sayur-buah, aktivitas fisik, dan rokok menunjukkan mereka yang mengonsumsi natrium tinggi mempunyai kecepatan terjadinya hipertensi lebih tinggi, dengan perbedaan laju kecepatan sebesar 49 per 1000 orang per tahun.<p><em><br /></em></p>http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/5972cohort studyhypertensionincidence ratesodium consumption