PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA

<p><em>Millettia pinnata </em>L. Panigrahi atau <em>Pongamia pinnata </em>L. Piere adalah tumbuhan legum yang menghasilkan biji dengan kandungan minyak yang cocok untuk biodiesel. Fenologi dan polinasi pada tanaman ini dipantau dan dimanipulasi untuk meningkatkan pemben...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ni Luh Arpiwi, Guijun Yan, Elizabeth L Barbour, Julie A Plummer
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2015-02-01
Series:Jurnal Biologi Udayana
Subjects:
Online Access:http://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/12091
id doaj-7bdf8f22513e432c8138ddbbfe13c099
record_format Article
spelling doaj-7bdf8f22513e432c8138ddbbfe13c0992020-11-25T00:10:53ZengUniversitas UdayanaJurnal Biologi Udayana1410-52922015-02-011819280PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIANi Luh ArpiwiGuijun YanElizabeth L BarbourJulie A Plummer<p><em>Millettia pinnata </em>L. Panigrahi atau <em>Pongamia pinnata </em>L. Piere adalah tumbuhan legum yang menghasilkan biji dengan kandungan minyak yang cocok untuk biodiesel. Fenologi dan polinasi pada tanaman ini dipantau dan dimanipulasi untuk meningkatkan pembentukan biji dan hasil panen. Musim berbunga di Kununurra berlangsung selama satu bulan dari awal Oktober dan pembungaan terjadi tidak bersamaan baik pada satu tanaman maupun di antara tanaman yang berbeda. Dua spesies lebah lokal sebagai polinator, <em>Megachile </em>sp., dan <em>Nomia </em>sp., memiliki tingkat kunjungan yang sangat rendah (6-13 kunjungan) dengan puncak waktu kunjungan dari jam 9.00 sampai jam 10.00 dan periode aktivitas mencari makan yang pendek (dari jam 6.00 sampai 12.00). Hal ini mungkin terjadi karena sedikitnya volume nektar yang dihasilkan (1.0 ± 0.04 ?l) dan tingginya temperatur di Kununurra. Viabilitas polen yang tinggi (85 ± 3%) menurun tajam menjadi 10 ± 3% dengan penyimpanan selama satu tahun pada suhu 4oC, tetapi hanya sedikit menurun menjadi 62 ± 3% pada suhu penyimpanan -20oC dan -80oC. Kunjungan lebah madu (<em>Apis mellifera</em>) meningkatkan hasil panen biji dari 296 menjadi 4.981 g/pohon, tetapi hasil panen ini masih rendah dan sangat bervariasi.</p>http://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/12091morfologi bunga, fenologi, lebah madu, Millettia pinnata, viabilitas polen, hasil panen biji
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Ni Luh Arpiwi
Guijun Yan
Elizabeth L Barbour
Julie A Plummer
spellingShingle Ni Luh Arpiwi
Guijun Yan
Elizabeth L Barbour
Julie A Plummer
PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
Jurnal Biologi Udayana
morfologi bunga, fenologi, lebah madu, Millettia pinnata, viabilitas polen, hasil panen biji
author_facet Ni Luh Arpiwi
Guijun Yan
Elizabeth L Barbour
Julie A Plummer
author_sort Ni Luh Arpiwi
title PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
title_short PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
title_full PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
title_fullStr PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
title_full_unstemmed PHENOLOGY, POLLINATION AND SEED PRODUCTION OF Millettia pinnata IN KUNUNURRA, NORTHERN WESTERN AUSTRALIA
title_sort phenology, pollination and seed production of millettia pinnata in kununurra, northern western australia
publisher Universitas Udayana
series Jurnal Biologi Udayana
issn 1410-5292
publishDate 2015-02-01
description <p><em>Millettia pinnata </em>L. Panigrahi atau <em>Pongamia pinnata </em>L. Piere adalah tumbuhan legum yang menghasilkan biji dengan kandungan minyak yang cocok untuk biodiesel. Fenologi dan polinasi pada tanaman ini dipantau dan dimanipulasi untuk meningkatkan pembentukan biji dan hasil panen. Musim berbunga di Kununurra berlangsung selama satu bulan dari awal Oktober dan pembungaan terjadi tidak bersamaan baik pada satu tanaman maupun di antara tanaman yang berbeda. Dua spesies lebah lokal sebagai polinator, <em>Megachile </em>sp., dan <em>Nomia </em>sp., memiliki tingkat kunjungan yang sangat rendah (6-13 kunjungan) dengan puncak waktu kunjungan dari jam 9.00 sampai jam 10.00 dan periode aktivitas mencari makan yang pendek (dari jam 6.00 sampai 12.00). Hal ini mungkin terjadi karena sedikitnya volume nektar yang dihasilkan (1.0 ± 0.04 ?l) dan tingginya temperatur di Kununurra. Viabilitas polen yang tinggi (85 ± 3%) menurun tajam menjadi 10 ± 3% dengan penyimpanan selama satu tahun pada suhu 4oC, tetapi hanya sedikit menurun menjadi 62 ± 3% pada suhu penyimpanan -20oC dan -80oC. Kunjungan lebah madu (<em>Apis mellifera</em>) meningkatkan hasil panen biji dari 296 menjadi 4.981 g/pohon, tetapi hasil panen ini masih rendah dan sangat bervariasi.</p>
topic morfologi bunga, fenologi, lebah madu, Millettia pinnata, viabilitas polen, hasil panen biji
url http://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/12091
work_keys_str_mv AT niluharpiwi phenologypollinationandseedproductionofmillettiapinnatainkununurranorthernwesternaustralia
AT guijunyan phenologypollinationandseedproductionofmillettiapinnatainkununurranorthernwesternaustralia
AT elizabethlbarbour phenologypollinationandseedproductionofmillettiapinnatainkununurranorthernwesternaustralia
AT julieaplummer phenologypollinationandseedproductionofmillettiapinnatainkununurranorthernwesternaustralia
_version_ 1725406474178396160