SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dengan pendekatan metode six sigma DMAIC  kemudian  untuk mengetahui usulan penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyebab  cacat  pada proses produksi kursi  kemudian  mengupayakan perbaikan berkesinambungan...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Fandi Ahmad
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Jakarta 2019-03-01
Series:JISI UMJ: Jurnal Integrasi Sistem Industri
Subjects:
ctq
Online Access:https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi/article/view/4061
id doaj-7f95a7c29b4941aeb1d0d10578ee7793
record_format Article
spelling doaj-7f95a7c29b4941aeb1d0d10578ee77932021-09-03T06:26:38ZindUniversitas Muhammadiyah JakartaJISI UMJ: Jurnal Integrasi Sistem Industri2355-20852550-083X2019-03-0161111710.24853/jisi.6.1.11-172742SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKMFandi Ahmad0Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara, Lembaga Administrasi NegaraPenelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dengan pendekatan metode six sigma DMAIC  kemudian  untuk mengetahui usulan penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyebab  cacat  pada proses produksi kursi  kemudian  mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5W+1H, Tahap define akan menetukan objek penelitian yang memiliki tingkat defect tertinggi berdasarkan voice of costumer (VOC), Pada tahap Measure menemukan jenis cacat yang dominan terjadi pada setiap proses dengan menggunakan pareto diagram untuk mengetahui penyimpangan produksi tertinggi, kemudian mengukur DPMO (DefectPer Million Opportunities) yang dikonversikan kedalam tingkat sigma.Pada tahap analyze akan menganalisis CTQ dengan Pareto Diagram untuk menganalisis sumber masalah dengan fishbone diagram. Pada tahap improve membuat usulan perbaikan dengan metode 5W+1H. dari pengolahan data didapat nilai DPMO sebesar. Saat ini perusahaan berada pada tingkat 3.31-sigma dengan CTQ (Critical of Quality) adalah jenis cacat kursi lecet dan penyok, ukuran tidak standar dan jahitan tidak rapi.Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kecacatan adalah faktor manusia dan berdasarkan analisis 5W+1H maka kebijakan utama yang harus di lakukan oleh pihak perusahaan yaitu pengawasan atau kontrol dengan pembuatan SOP dan adanya training untuk meningkatkan kompetensi operatorhttps://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi/article/view/4061ctqdpmosix sigmadmaic5w+1h
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Fandi Ahmad
spellingShingle Fandi Ahmad
SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
JISI UMJ: Jurnal Integrasi Sistem Industri
ctq
dpmo
six sigma
dmaic
5w+1h
author_facet Fandi Ahmad
author_sort Fandi Ahmad
title SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
title_short SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
title_full SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
title_fullStr SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
title_full_unstemmed SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
title_sort six sigma dmaic sebagai metode pengendalian kualitas produk kursi pada ukm
publisher Universitas Muhammadiyah Jakarta
series JISI UMJ: Jurnal Integrasi Sistem Industri
issn 2355-2085
2550-083X
publishDate 2019-03-01
description Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dengan pendekatan metode six sigma DMAIC  kemudian  untuk mengetahui usulan penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyebab  cacat  pada proses produksi kursi  kemudian  mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5W+1H, Tahap define akan menetukan objek penelitian yang memiliki tingkat defect tertinggi berdasarkan voice of costumer (VOC), Pada tahap Measure menemukan jenis cacat yang dominan terjadi pada setiap proses dengan menggunakan pareto diagram untuk mengetahui penyimpangan produksi tertinggi, kemudian mengukur DPMO (DefectPer Million Opportunities) yang dikonversikan kedalam tingkat sigma.Pada tahap analyze akan menganalisis CTQ dengan Pareto Diagram untuk menganalisis sumber masalah dengan fishbone diagram. Pada tahap improve membuat usulan perbaikan dengan metode 5W+1H. dari pengolahan data didapat nilai DPMO sebesar. Saat ini perusahaan berada pada tingkat 3.31-sigma dengan CTQ (Critical of Quality) adalah jenis cacat kursi lecet dan penyok, ukuran tidak standar dan jahitan tidak rapi.Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kecacatan adalah faktor manusia dan berdasarkan analisis 5W+1H maka kebijakan utama yang harus di lakukan oleh pihak perusahaan yaitu pengawasan atau kontrol dengan pembuatan SOP dan adanya training untuk meningkatkan kompetensi operator
topic ctq
dpmo
six sigma
dmaic
5w+1h
url https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jisi/article/view/4061
work_keys_str_mv AT fandiahmad sixsigmadmaicsebagaimetodepengendaliankualitasprodukkursipadaukm
_version_ 1717817735342194688