Sifat Fisik Dan Mekanik Laminasi Iratan Bambu Sebagai Komponen Mebel

<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/b...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Handoyo Handoyo, Sumarsono Sumarsono, Sutarwadi Sutarwadi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Center For Handicraft And Batik, Ministry of Industry Republic of Indonesia 2016-04-01
Series:Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/1046
Description
Summary:<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,</span></p><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;">Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.</span><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hingga kini pembuatan produk mebel bambu pada umumnya masih menggunakan bahan baku glondongan/batangan sebagai komponen utamanya, sehingga produk mebel yang dihasilkan terbatas, yakni bentuk-bentuk kaku atau patah-patah sesuai dengan bentuk fisik bambu,</span></p><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 115%; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-ansi-language: IN; mso-fareast-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA;">Untuk lebih menganekaragamkan produk mebel bambu telah dikembangkan teknologi pembuatan komponen mebel dengan bahan baku iratan, dan bahan pembantu yang digunakan adalah perekat jenis PVac. Peralatan utama yang dipergunakan teknologi ini adalah cetakan dan alat pres. Caranya adalah dengan mengepres susunan iratan bambu yang salah satu penampangnya sudah ditaburi perekat pada alur cetakan. Ketebalannya sesuai dengan tebal komponen yang diinginkan, sedang waktu yang dibutuhkan untuk pengepresan 24 jam. Dari hasil uji coba bentuk dan pengujian sifat fisik dan mekaniknya relah dihasilkan bentuk produk komponen yang sesuai dengan yang diharapkan dan kekuatannya memenuhi syarat untuk dijadikan bahan baku mebel.</span>
ISSN:2087-4294
2528-6196