Deteksi Antigen pada Kriptokokosis

<div><strong>Abstrak</strong></div><div>Kriptokokosis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan Cryptococcus sp. Predileksi jamur tersebut adalah susunan saraf pusat dan selaput otak. Terdapat 5 spesies Cryptococcus sp. yang menyebabkan penyakit pada manusia; yang pali...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Robiatul Adawiyah, Ridhawati Syam
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Indonesia 2014-08-01
Series:Journal Kedokteran Indonesia
Online Access:http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/4018
id doaj-81ea36131e0b4cf19b3dc731cc982e84
record_format Article
spelling doaj-81ea36131e0b4cf19b3dc731cc982e842020-11-25T03:58:27ZengUniversitas IndonesiaJournal Kedokteran Indonesia2338-14262338-60372014-08-012210.23886/ejki.2.4018.2876Deteksi Antigen pada KriptokokosisRobiatul AdawiyahRidhawati Syam<div><strong>Abstrak</strong></div><div>Kriptokokosis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan Cryptococcus sp. Predileksi jamur tersebut adalah susunan saraf pusat dan selaput otak. Terdapat 5 spesies Cryptococcus sp. yang menyebabkan penyakit pada manusia; yang paling banyak adalah Cr. neoformans dan Cr. gattii. Diagnosis kriptokokosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan laboratoris serta radiologis. Pemeriksaan laboratoris dilakukan dengan identifikasi morfologi, serologi dan</div><div>PCR. Pemeriksaan secara morfologi dengan tinta India positif &nbsp;bila jumlah sel jamur 10 &nbsp;sel/ml spesimen. Kultur dilakukan di media sabouraud dextrose agar (SDA) dan niger sheed agar (NSA), jamur tumbuh setelah 5-7 hari. Deteksi antigen dan antibodi dilakukan pada cairan tubuh dan tidak membutuhkan waktu lama. Deteksi antibodi Cr.neoformans memiliki kelemahan yaitu tidak menunjukkan hasil positif pada infeksi akut, IgA masih positif setelah 1-2 tahun fase penyembuhan, IgG dapat persisten, pada individu imunokompromis menunjukkan hasil yang sangat kompleks dan dalam menentukan diagnosis sering tidak konsisten. Polisakarida adalah komponen paling berperan dalam virulensi Cr. neoformans. Komponen polisakarida terutama glucuronoxylomannan merupakan petanda penting dalam diagnosis kriptokokosis secara serologis. Deteksi antigen Cr. neoformans memiliki kelebihan yaitu menunjukkan hasil positif pada infeksi akut/kronis, sensitivitas dan spesifisitas tinggi, dapat mendeteksi polisakarida hingga 10 ng/ml sehingga dengan kadar</div><div>antigen yang minimal tetap dapat mendiagnosis kriptokokosis.</div><div><strong>Kata kunci:</strong> Cr. neoformans, glucuronoxylomannan, antigen</div><div><br /></div><div><strong><em>Abstract</em></strong></div><div><em>Cryptococcosis is systemic infection that caused by Cryptococcus sp. Predilection of this fungi is the central nervous system and brain membrane. There are 5 species of Cryptococcus sp. that cause cryptococcosis in human; but the majority are caused by Cr. neoformans and Cr. gattii. The diagnosis of cryptococcosis is made based on clinical symptoms, laboratory and radiological</em></div><div><em>examinations. Laboratory examinations performed by morphological identification, serology and PCR. Morphological examination with India ink is positive when the number of fungi is around 10 10 &nbsp;cells/ml. Cultur examination is performed in Sabouraud dextrose agar (SDA) and niger sheed agar (NSA) medium, fungi grows in 5-7 days. Antigen and antibody detection could be performed on body fluid and do not take a long time. Detection of Cr. neoformans antibody can not show positive result in acute infection, IgA still positive after 1-2 years of healing phase and IgG can be persistent. The immunocompromised person showed very complex result and inconsistent in determining the diagnosis. Polysaccharides are the most instrumental component in Cr. neoformans virulence. The component of Polysaccharide especially glucuronoxylomannan is the most important marker in the</em></div><div><em>diagnosis of cryptococcosis. Antigen detection of Cr. neoformans can show positive result in acute/chronic infection, high sensitivity and specificity. Polysaccharides can be detected from 10 ng/ ml of body fluid, so in minimal level of antigen we still can diagnose cryptococcosis.</em></div><div><em><strong>Keywords:</strong> Cr. neoformans, glucuronoxylomannan, antigen</em></div>http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/4018
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Robiatul Adawiyah
Ridhawati Syam
spellingShingle Robiatul Adawiyah
Ridhawati Syam
Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
Journal Kedokteran Indonesia
author_facet Robiatul Adawiyah
Ridhawati Syam
author_sort Robiatul Adawiyah
title Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
title_short Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
title_full Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
title_fullStr Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
title_full_unstemmed Deteksi Antigen pada Kriptokokosis
title_sort deteksi antigen pada kriptokokosis
publisher Universitas Indonesia
series Journal Kedokteran Indonesia
issn 2338-1426
2338-6037
publishDate 2014-08-01
description <div><strong>Abstrak</strong></div><div>Kriptokokosis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan Cryptococcus sp. Predileksi jamur tersebut adalah susunan saraf pusat dan selaput otak. Terdapat 5 spesies Cryptococcus sp. yang menyebabkan penyakit pada manusia; yang paling banyak adalah Cr. neoformans dan Cr. gattii. Diagnosis kriptokokosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan laboratoris serta radiologis. Pemeriksaan laboratoris dilakukan dengan identifikasi morfologi, serologi dan</div><div>PCR. Pemeriksaan secara morfologi dengan tinta India positif &nbsp;bila jumlah sel jamur 10 &nbsp;sel/ml spesimen. Kultur dilakukan di media sabouraud dextrose agar (SDA) dan niger sheed agar (NSA), jamur tumbuh setelah 5-7 hari. Deteksi antigen dan antibodi dilakukan pada cairan tubuh dan tidak membutuhkan waktu lama. Deteksi antibodi Cr.neoformans memiliki kelemahan yaitu tidak menunjukkan hasil positif pada infeksi akut, IgA masih positif setelah 1-2 tahun fase penyembuhan, IgG dapat persisten, pada individu imunokompromis menunjukkan hasil yang sangat kompleks dan dalam menentukan diagnosis sering tidak konsisten. Polisakarida adalah komponen paling berperan dalam virulensi Cr. neoformans. Komponen polisakarida terutama glucuronoxylomannan merupakan petanda penting dalam diagnosis kriptokokosis secara serologis. Deteksi antigen Cr. neoformans memiliki kelebihan yaitu menunjukkan hasil positif pada infeksi akut/kronis, sensitivitas dan spesifisitas tinggi, dapat mendeteksi polisakarida hingga 10 ng/ml sehingga dengan kadar</div><div>antigen yang minimal tetap dapat mendiagnosis kriptokokosis.</div><div><strong>Kata kunci:</strong> Cr. neoformans, glucuronoxylomannan, antigen</div><div><br /></div><div><strong><em>Abstract</em></strong></div><div><em>Cryptococcosis is systemic infection that caused by Cryptococcus sp. Predilection of this fungi is the central nervous system and brain membrane. There are 5 species of Cryptococcus sp. that cause cryptococcosis in human; but the majority are caused by Cr. neoformans and Cr. gattii. The diagnosis of cryptococcosis is made based on clinical symptoms, laboratory and radiological</em></div><div><em>examinations. Laboratory examinations performed by morphological identification, serology and PCR. Morphological examination with India ink is positive when the number of fungi is around 10 10 &nbsp;cells/ml. Cultur examination is performed in Sabouraud dextrose agar (SDA) and niger sheed agar (NSA) medium, fungi grows in 5-7 days. Antigen and antibody detection could be performed on body fluid and do not take a long time. Detection of Cr. neoformans antibody can not show positive result in acute infection, IgA still positive after 1-2 years of healing phase and IgG can be persistent. The immunocompromised person showed very complex result and inconsistent in determining the diagnosis. Polysaccharides are the most instrumental component in Cr. neoformans virulence. The component of Polysaccharide especially glucuronoxylomannan is the most important marker in the</em></div><div><em>diagnosis of cryptococcosis. Antigen detection of Cr. neoformans can show positive result in acute/chronic infection, high sensitivity and specificity. Polysaccharides can be detected from 10 ng/ ml of body fluid, so in minimal level of antigen we still can diagnose cryptococcosis.</em></div><div><em><strong>Keywords:</strong> Cr. neoformans, glucuronoxylomannan, antigen</em></div>
url http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/4018
work_keys_str_mv AT robiatuladawiyah deteksiantigenpadakriptokokosis
AT ridhawatisyam deteksiantigenpadakriptokokosis
_version_ 1715075496996241408