MODEL INTEGRASI NILAI ISLAM DALAM PEMBELAJARAN SAINS

Dalam konteks masa kini, agama dan sains memiliki relasi yang saling melengkapi, dapat didialogkan, dan didiskusikan. Dikotomi antara sains dan agama dapat diintegrasikan secara akurat, sehingga antara sains dan agama tidak berdiri sendiri-sendiri. Adanya integrasi antara sains dan agama, diharapkan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Azmah Marvavilha, Suparlan Suparlan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Yogyakarta 2019-01-01
Series:Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Subjects:
Online Access:https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/view/23129
Description
Summary:Dalam konteks masa kini, agama dan sains memiliki relasi yang saling melengkapi, dapat didialogkan, dan didiskusikan. Dikotomi antara sains dan agama dapat diintegrasikan secara akurat, sehingga antara sains dan agama tidak berdiri sendiri-sendiri. Adanya integrasi antara sains dan agama, diharapkan akan menambah keyakinan dan semakin menyadari keagungan Allah swt. Dalam konteks pembelajaran sains, integrasi sains dan agama dapat dikategorikan dalam tiga konteks, yakni bayani, burhani, dan ‘irfani. Bayani, sains diintegrasikan dengan teks Alquran. Burhani, sains diintegrasikan dengan konteks sosial, budaya, dan realitas alam. Irfani, sains diintegrasikan dengan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ketiga konteks tersebut, diharapkan pembelajaran akan semakin lebih bermakna. In contemporary context, religion and science have a complementary relations, it can be dialogued and discussed. The dichotomy between science and religion can be accurately integrated, so that between science and religion does not stand alone. The existence of integration between science and religion, is expected to add confidence and be more aware of the majesty of Allah swt. In the context of science learning, the integration of science and religion can be categorized in three contexts, bayani, burhani, and 'irfani. Bayani, science is integrated with the text of the Alquran. Burhani, science is integrated with the social context, culture, and the reality of nature. Irfani, science is integrated with benefits in everyday life. With these three contexts, learning is expected to be more meaningful.
ISSN:1412-1271
2579-4248