Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)

Penelitian ini bertujuan mengeskplorasi konstruksi manusia Indonesia yang ideal menurut subjek terjajah dan mengeskplorasi dampaknya secara politis dan ideologis atas konstruksi identitas yang ditawarkan dalam drama di era Pujangga Baru. Penelitian ini menggunakan sudut pandang kajian pascakolonial,...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dwi Susanto
Format: Article
Language:English
Published: Balai Bahasa Jawa Timur 2016-06-01
Series:Atavisme
Subjects:
Online Access:http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/174
id doaj-8ae139e93a2349f8bf1caa5c24243b9e
record_format Article
spelling doaj-8ae139e93a2349f8bf1caa5c24243b9e2020-11-25T02:05:45ZengBalai Bahasa Jawa TimurAtavisme1410-900X2503-52152016-06-01191607410.24257/atavisme.v19i1.174.60-74166Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)Dwi Susanto0Universitas Sebelas MaretPenelitian ini bertujuan mengeskplorasi konstruksi manusia Indonesia yang ideal menurut subjek terjajah dan mengeskplorasi dampaknya secara politis dan ideologis atas konstruksi identitas yang ditawarkan dalam drama di era Pujangga Baru. Penelitian ini menggunakan sudut pandang kajian pascakolonial, terutama mengenai konsep identitas dalam masyarakat kolonial atau subjek terjajah dan bagaimana mereka mengartikulasikan identitas mereka. Data yang digunakan dalam penelitian adalah struktur drama (isi teks), latar sosial, dan gagasan di era drama itu. Sumber data penelitian ini adalah drama Sandhyakala ning Majapahit (yang terbit pertama kali tahun 1932) karya Sanusi Pane, Lukisan Masa (yang terbit pertama kali tahun 1937) karya Armijn Pane, dan Gadis Modern (yang terbit pertama kali tahun 1941) karya Adlin Affandi serta berbagai pustaka yang relevan dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas keindonesiaan dibangun atas dasar tradisi yang diadaptasikan dengan perubahan zaman. Subjek terjajah melakukan resistensi yang bersifat ambivalen sekaligus menunjukkan gagasan mimikri. Kata-Kata Kunci: identitas subjek terjajah, drama Pujangga Baru, kolonialisme Abstract: This research aims to explore the identity construction of ideal Indonesian, as well as colonial subject. In addition, the research also aims to explore the political and ideological implications of the identity construction. The identity construction is played by the Pujangga Baru’s plays. This research uses postcolonialism criticism especially the identity concept in the colonial society and how the colonial subject represents his/her identity. The research uses text structures, the ideas and concepts in those eras and the discourse of thinking as data. The data source is Sandhyakala ning Majapahit (1932) by Sanusi Pane, Lukisan Masa (1937) by Armijn Pane, and Gadis Modern (1941) by Adlin Affandi and other books relevant to this topic. The result of this research is that Indonesian identity construction is based on tradition adapted with the social changes or spirits of the ages. The colonial subject demonstrates resistance and ambivalence. Key Words: identity of colonial subject, Pujangga Baru’s plays, colonialismhttp://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/174identitas subjek terjajahdrama Pujangga Barukolonialismeidentity of colonial subjectPujangga Baru’s playscolonialism
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Dwi Susanto
spellingShingle Dwi Susanto
Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
Atavisme
identitas subjek terjajah
drama Pujangga Baru
kolonialisme
identity of colonial subject
Pujangga Baru’s plays
colonialism
author_facet Dwi Susanto
author_sort Dwi Susanto
title Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
title_short Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
title_full Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
title_fullStr Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
title_full_unstemmed Identitas Keindonesiaan dalam Drama Indonesia di Era Pujangga Baru (1930—1942)
title_sort identitas keindonesiaan dalam drama indonesia di era pujangga baru (1930—1942)
publisher Balai Bahasa Jawa Timur
series Atavisme
issn 1410-900X
2503-5215
publishDate 2016-06-01
description Penelitian ini bertujuan mengeskplorasi konstruksi manusia Indonesia yang ideal menurut subjek terjajah dan mengeskplorasi dampaknya secara politis dan ideologis atas konstruksi identitas yang ditawarkan dalam drama di era Pujangga Baru. Penelitian ini menggunakan sudut pandang kajian pascakolonial, terutama mengenai konsep identitas dalam masyarakat kolonial atau subjek terjajah dan bagaimana mereka mengartikulasikan identitas mereka. Data yang digunakan dalam penelitian adalah struktur drama (isi teks), latar sosial, dan gagasan di era drama itu. Sumber data penelitian ini adalah drama Sandhyakala ning Majapahit (yang terbit pertama kali tahun 1932) karya Sanusi Pane, Lukisan Masa (yang terbit pertama kali tahun 1937) karya Armijn Pane, dan Gadis Modern (yang terbit pertama kali tahun 1941) karya Adlin Affandi serta berbagai pustaka yang relevan dengan topik penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas keindonesiaan dibangun atas dasar tradisi yang diadaptasikan dengan perubahan zaman. Subjek terjajah melakukan resistensi yang bersifat ambivalen sekaligus menunjukkan gagasan mimikri. Kata-Kata Kunci: identitas subjek terjajah, drama Pujangga Baru, kolonialisme Abstract: This research aims to explore the identity construction of ideal Indonesian, as well as colonial subject. In addition, the research also aims to explore the political and ideological implications of the identity construction. The identity construction is played by the Pujangga Baru’s plays. This research uses postcolonialism criticism especially the identity concept in the colonial society and how the colonial subject represents his/her identity. The research uses text structures, the ideas and concepts in those eras and the discourse of thinking as data. The data source is Sandhyakala ning Majapahit (1932) by Sanusi Pane, Lukisan Masa (1937) by Armijn Pane, and Gadis Modern (1941) by Adlin Affandi and other books relevant to this topic. The result of this research is that Indonesian identity construction is based on tradition adapted with the social changes or spirits of the ages. The colonial subject demonstrates resistance and ambivalence. Key Words: identity of colonial subject, Pujangga Baru’s plays, colonialism
topic identitas subjek terjajah
drama Pujangga Baru
kolonialisme
identity of colonial subject
Pujangga Baru’s plays
colonialism
url http://atavisme.kemdikbud.go.id/index.php/atavisme/article/view/174
work_keys_str_mv AT dwisusanto identitaskeindonesiaandalamdramaindonesiadierapujanggabaru19301942
_version_ 1724937029176786944