25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE

Penelitian terhadap novel yang berjudul Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan (1) tipologi politik pencitraan fatamorgana, (2) tipologi politik pencitraan kamuflase, (3) tipologi politik pencitraan hantu, dan (4) tipologi politik pencitraan nomad. Data peneli...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Fathorrahman
Format: Article
Language:Indonesian
Published: UMSurabaya Publishing 2017-08-01
Series:Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Subjects:
Online Access:http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/article/view/558/409
id doaj-8f56577043854dc7b31633936f79af4d
record_format Article
spelling doaj-8f56577043854dc7b31633936f79af4d2020-11-25T00:19:38ZindUMSurabaya PublishingLingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya2302-57782580-32552017-08-01122535 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYEFathorrahman 0MTs AL-AMIEN IPenelitian terhadap novel yang berjudul Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan (1) tipologi politik pencitraan fatamorgana, (2) tipologi politik pencitraan kamuflase, (3) tipologi politik pencitraan hantu, dan (4) tipologi politik pencitraan nomad. Data penelitian ini adalah novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye dan sejumlah buku acuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori simulasi pencitraan Jean Baudrillard. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan teknik analisis kualitatif. Tahapan yang dilakukan dengan teknik ini melalui reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan kesimpulan data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) cerminan politik pencitraan fatamorgana ditemukan dalam bentuk konsep yang berasal dari pikiran tokoh cerita dan pengarang sendiri, (2) politik pencitraan kamuflase ditemukan pada sosok tokoh cerita, Thomas, Rudi, Tuan Shinpei, Jenderal Bintang Tiga, dan Petinggi Partai yang berperilaku bukan yang sesungguhnya, (3) politik pencitraan hantu ditemukan melalui peristiwa dalam rangkaian cerita yang memiliki dampak perasaan takut, sedih, dan trauma, dan (4) politik pencitraan nomad ditemukan pada para tokoh cerita yang selalu berubah-rubah pendirian, berganti-ganti identitas diri, untuk penyesuaian diri terhadap suatu keadaan dan kepentingan yang diinginkan. Dengan demikian, tipologi politik pencitraan dalam karya sastra merupakan pencitraan yang tidak hanya bertumpu pada realitas tetapi melampaui realitas atau hiperrealitas sehingga sulit dicarikan referen dalam dunia nyata.http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/article/view/558/409hiperrealitaspencitraanpolitiktipologi
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Fathorrahman
spellingShingle Fathorrahman
25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
hiperrealitas
pencitraan
politik
tipologi
author_facet Fathorrahman
author_sort Fathorrahman
title 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
title_short 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
title_full 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
title_fullStr 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
title_full_unstemmed 25 TIPOLOGI POLITIK PENCITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE
title_sort 25 tipologi politik pencitraan dalam novel negeri di ujung tanduk karya tere liye
publisher UMSurabaya Publishing
series Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
issn 2302-5778
2580-3255
publishDate 2017-08-01
description Penelitian terhadap novel yang berjudul Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan (1) tipologi politik pencitraan fatamorgana, (2) tipologi politik pencitraan kamuflase, (3) tipologi politik pencitraan hantu, dan (4) tipologi politik pencitraan nomad. Data penelitian ini adalah novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye dan sejumlah buku acuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori simulasi pencitraan Jean Baudrillard. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan teknik analisis kualitatif. Tahapan yang dilakukan dengan teknik ini melalui reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan kesimpulan data. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) cerminan politik pencitraan fatamorgana ditemukan dalam bentuk konsep yang berasal dari pikiran tokoh cerita dan pengarang sendiri, (2) politik pencitraan kamuflase ditemukan pada sosok tokoh cerita, Thomas, Rudi, Tuan Shinpei, Jenderal Bintang Tiga, dan Petinggi Partai yang berperilaku bukan yang sesungguhnya, (3) politik pencitraan hantu ditemukan melalui peristiwa dalam rangkaian cerita yang memiliki dampak perasaan takut, sedih, dan trauma, dan (4) politik pencitraan nomad ditemukan pada para tokoh cerita yang selalu berubah-rubah pendirian, berganti-ganti identitas diri, untuk penyesuaian diri terhadap suatu keadaan dan kepentingan yang diinginkan. Dengan demikian, tipologi politik pencitraan dalam karya sastra merupakan pencitraan yang tidak hanya bertumpu pada realitas tetapi melampaui realitas atau hiperrealitas sehingga sulit dicarikan referen dalam dunia nyata.
topic hiperrealitas
pencitraan
politik
tipologi
url http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/article/view/558/409
work_keys_str_mv AT fathorrahman 25tipologipolitikpencitraandalamnovelnegeridiujungtandukkaryatereliye
_version_ 1725370792566325248