Site selection arahan eksplorasi untuk konservasi ex situ tumbuhan dengan pendekatan spasial di Pulau Bali

Abstrak Kebun Raya “Eka Karya” Bali (KREKB) melakukan eksplorasi tumbuhan di dataran tinggi kawasan timur Indonesia sebagai langkah awal dalam konservasi ex situ tumbuhan. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi lokasi eksplorasi tumbuhan di Pulau Bali bagi KREKB. Metode penelitian meng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rajif Iryadi, Agung Kurniawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2020-09-01
Series:Majalah Geografi Indonesia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/mgi/article/view/43151
Description
Summary:Abstrak Kebun Raya “Eka Karya” Bali (KREKB) melakukan eksplorasi tumbuhan di dataran tinggi kawasan timur Indonesia sebagai langkah awal dalam konservasi ex situ tumbuhan. Tujuan studi ini adalah untuk memberikan rekomendasi lokasi eksplorasi tumbuhan di Pulau Bali bagi KREKB. Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis SIG berjenjang tertimbang secara spasial dan overlay pada parameter pembatas, yaitu: kawasan hutan dan historis eksplorasi, dengan variabel fisik seperti: bentuklahan, elevasi, tutupan vegetasi, dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan hutan di Kabupaten Jembrana (36.576,74 ha) dan Buleleng (32.424,87 ha) merupakan wilayah yang memenuhi kelas direkomendasikan - sangat direkomendasikan untuk eksplorasi tumbuhan. Kondisi lokasi yang sangat direkomendasikan memiliki cakupan yang sempit dengan tantangan medan yang berat, namun berpeluang tinggi untuk mendapatkan tumbuhan prioritas konservasi, baik sebagai koleksi baru maupun terancam kepunahan.   Abstract As one of the main role in plant conservation, Bali Botanic Garden (BBG) has regularly conducted flora expeditions around the mountain areas in the eastern part of Indonesia. This study aimed to provide recommendations for BBG in terms of flora exploration sites in Bali. The methods used GIS analysis approach with spatially weighted tiers with scoring and overlay on the limiting parameters namely forest area and historical exploration, with other physical variables such as landform, elevation, vegetation cover, and land use. The results showed that forest area in Jembrana (36,576.74 ha) and Buleleng (32,244.87 ha) were the areas which met the recommended - highly recommended class for flora exploration. The highly recommended locations characterised by narrow area with a challenging hard terrain, however the chance of obtaining the priority plant for conservation, either new collections or threatened species, is higher.
ISSN:0215-1790
2540-945X