Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali

Penelitian ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai filosofis didaktis, humanistis, dan spritual yang terkandung di dalam kesenian tradisional macapat pada masyarakat Bali. Telaah kesenian tradisional macapat dapat dikatakan sebagai aktivitas kebudayaan yang mempunyai fokus penting untuk mengetahui...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: I Made Suarta
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2018-05-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Subjects:
Online Access:http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/364
id doaj-96d4e87a99404451b2db23cdda6fb932
record_format Article
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author I Made Suarta
spellingShingle I Made Suarta
Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
Mudra: Jurnal Seni Budaya
didaktis
humanistis
spritual
macapat
author_facet I Made Suarta
author_sort I Made Suarta
title Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
title_short Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
title_full Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
title_fullStr Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
title_full_unstemmed Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat Bali
title_sort nilai-nilai filosofis didaktis, humanistis, dan spiritual dalam kesenian tradisional macapat masyarakat bali
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
issn 0854-3461
2541-0407
publishDate 2018-05-01
description Penelitian ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai filosofis didaktis, humanistis, dan spritual yang terkandung di dalam kesenian tradisional macapat pada masyarakat Bali. Telaah kesenian tradisional macapat dapat dikatakan sebagai aktivitas kebudayaan yang mempunyai fokus penting untuk mengetahui identitas masyarakat, partisipasi, serta eksistensi suatu peradaban masyarakat. Pada dasarnya, tembang macapat tidak berbicara dengan dirinya sendiri dan menyuarakan dirinya sendiri. Ia berhadapan dan menyuarakan kompleksitas kehidupan kultural masyarakat Bali. Oleh karena itu, macapat mengandung nilai-nilai filosofis (didaktis, humanistis, dan spiritual) di dalamnya, sehingga menjadikannya sebagai wacana sosial dan terlibat secara tidak langsung dalam dinamika interaksi sosio-kultural pada masyarakat Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang beranjak dari pendekatan fungsional terhadap seni bersastra tradisional Bali. Sumber data dalam penelitian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sumber data primer (sumber data yang berasal langsung dari subjek) dan skunder (sumber data berasal dari buku/ teks/ kitab/ literature). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi kepustakaan. Langkah analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah operasional, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Ketiga tahapan tersebut saling berinteraksi dan memiliki koneksi, berawal dari pengumpulan data dan berakhir pada penarikan simpulan. Nilai didaktis yang terdapat di dalam tembang macapat mengajarakan manusia tentang pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk menjadi manusia yang bermoral dan beretika. Ajaran humanis dalam tembang macapat memberikan pedoman dan petunjuk kepada manusia bahwa menjalani kehidupan di dunia harus selalu mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Gotong royong, persaudaraan, persahabatan, dan kerukunan adalah nilai-nilai humanisme yang terdapat dalam tembang macapat. Nilai-nilai spiritual yang terdapat dalam tembang macapat adalah mengajarkan manusia untuk selalu melaksanakan ajaran agama untuk mendapatkan keseimbangan sekala dan niskala. This study aims to understand the didactic, humanistic, and spiritual philosophical values embodied in the traditional art of macapat in Balinese society. The study of traditional arts macapat can be regarded as a cultural activity that has an important focus to know the identity of society, participation, and the existence of a civilization society. Basically, tembang macapat not speak to himself and voice himself. He confronts and voices the complexity of Balinese cultural life. Therefore, macapat contains philosophical (didactic, humanistic, and spiritual) values in it, thus making it a social discourse and indirectly involved in the dynamics of socio-cultural interaction in Balinese society. This research uses descriptive qualitative research design that moved from the functional approach to traditional Balinese literature. Sources of data in the study are classified into two, namely primary data sources (source data derived directly from subject) and secondary (source data comes from books / text / books / literature). Data collection methods used are observation and literature study. Step analysis of this data is done by using descriptive qualitative method. This method is done by using some operational steps, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. These three stages interact and have a connection, starting from data collection and ending in drawing conclusions. The didactic value contained in the tembang macapat teaches people the importance of education and science to become moral and ethical human beings. Humanist teachings in tembang macapat provide guidance and guidance to humans that live life in the world must always adhere to the norms prevailing in society. Gotong royong, brotherhood, friendship, and harmony are the values of humanism contained in tembang macapat. Spiritual values contained in the tembang macapat is to teach people to always implement the teachings of religion to get the balance sekala and niskala.
topic didaktis
humanistis
spritual
macapat
url http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/364
work_keys_str_mv AT imadesuarta nilainilaifilosofisdidaktishumanistisdanspiritualdalamkeseniantradisionalmacapatmasyarakatbali
_version_ 1725890460925296640
spelling doaj-96d4e87a99404451b2db23cdda6fb9322020-11-24T21:48:56ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072018-05-0133219119910.31091/mudra.v33i2.364182Nilai-nilai Filosofis Didaktis, Humanistis, dan Spiritual dalam Kesenian Tradisional Macapat Masyarakat BaliI Made Suarta0Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, IKIP PGRI BaliPenelitian ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai filosofis didaktis, humanistis, dan spritual yang terkandung di dalam kesenian tradisional macapat pada masyarakat Bali. Telaah kesenian tradisional macapat dapat dikatakan sebagai aktivitas kebudayaan yang mempunyai fokus penting untuk mengetahui identitas masyarakat, partisipasi, serta eksistensi suatu peradaban masyarakat. Pada dasarnya, tembang macapat tidak berbicara dengan dirinya sendiri dan menyuarakan dirinya sendiri. Ia berhadapan dan menyuarakan kompleksitas kehidupan kultural masyarakat Bali. Oleh karena itu, macapat mengandung nilai-nilai filosofis (didaktis, humanistis, dan spiritual) di dalamnya, sehingga menjadikannya sebagai wacana sosial dan terlibat secara tidak langsung dalam dinamika interaksi sosio-kultural pada masyarakat Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang beranjak dari pendekatan fungsional terhadap seni bersastra tradisional Bali. Sumber data dalam penelitian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sumber data primer (sumber data yang berasal langsung dari subjek) dan skunder (sumber data berasal dari buku/ teks/ kitab/ literature). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi kepustakaan. Langkah analisis data ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah operasional, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Ketiga tahapan tersebut saling berinteraksi dan memiliki koneksi, berawal dari pengumpulan data dan berakhir pada penarikan simpulan. Nilai didaktis yang terdapat di dalam tembang macapat mengajarakan manusia tentang pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk menjadi manusia yang bermoral dan beretika. Ajaran humanis dalam tembang macapat memberikan pedoman dan petunjuk kepada manusia bahwa menjalani kehidupan di dunia harus selalu mematuhi norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Gotong royong, persaudaraan, persahabatan, dan kerukunan adalah nilai-nilai humanisme yang terdapat dalam tembang macapat. Nilai-nilai spiritual yang terdapat dalam tembang macapat adalah mengajarkan manusia untuk selalu melaksanakan ajaran agama untuk mendapatkan keseimbangan sekala dan niskala. This study aims to understand the didactic, humanistic, and spiritual philosophical values embodied in the traditional art of macapat in Balinese society. The study of traditional arts macapat can be regarded as a cultural activity that has an important focus to know the identity of society, participation, and the existence of a civilization society. Basically, tembang macapat not speak to himself and voice himself. He confronts and voices the complexity of Balinese cultural life. Therefore, macapat contains philosophical (didactic, humanistic, and spiritual) values in it, thus making it a social discourse and indirectly involved in the dynamics of socio-cultural interaction in Balinese society. This research uses descriptive qualitative research design that moved from the functional approach to traditional Balinese literature. Sources of data in the study are classified into two, namely primary data sources (source data derived directly from subject) and secondary (source data comes from books / text / books / literature). Data collection methods used are observation and literature study. Step analysis of this data is done by using descriptive qualitative method. This method is done by using some operational steps, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. These three stages interact and have a connection, starting from data collection and ending in drawing conclusions. The didactic value contained in the tembang macapat teaches people the importance of education and science to become moral and ethical human beings. Humanist teachings in tembang macapat provide guidance and guidance to humans that live life in the world must always adhere to the norms prevailing in society. Gotong royong, brotherhood, friendship, and harmony are the values of humanism contained in tembang macapat. Spiritual values contained in the tembang macapat is to teach people to always implement the teachings of religion to get the balance sekala and niskala.http://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/364didaktishumanistisspritualmacapat