Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi
Berat badan lahir dianggap faktor penentu yang paling penting dari kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari besar risiko kehamilan tidak diinginkan terhadap berat bayi berdasarkan persepsi ibu di Indonesia tahun 2010 beserta faktor-faktor perancunya. Peneliti...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Indonesia
2013-03-01
|
Series: | Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/21 |
id |
doaj-9abe081825d74c00a2b3386579fa0e56 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-9abe081825d74c00a2b3386579fa0e562020-11-24T23:24:38ZindUniversitas IndonesiaKesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional1907-75052460-06012013-03-017835435910.21109/kesmas.v7i8.2121Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir BayiDevinita Ayu Nurcahyani0Indang Trihandini1Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaDepartemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaBerat badan lahir dianggap faktor penentu yang paling penting dari kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari besar risiko kehamilan tidak diinginkan terhadap berat bayi berdasarkan persepsi ibu di Indonesia tahun 2010 beserta faktor-faktor perancunya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Namun, studi ini memiliki variabel dari hasil kehamilan sehingga memungkinkan menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Berdasarkan hasil analisis multivariat ditemukan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang didasarkan pada persepsi ibu sekitar 1,27 kali lebih besar daripada ibu yang mengalami kehamilan diinginkan setelah dikontrol oleh usia ibu, usia kehamilan, frekuensi periksa kehamilan di pelayanan antenatal dan jumlah pil zat besi. Pada model probabilitas, risiko ibu dalam melahirkan BBLR pada kelompok kehamilan tidak diinginkan (4,42%), kelompok kehamilan diinginkan (3,52%) dengan kondisi usia ibu yang tidak berisiko (20 - 34 tahun), usia kehamilan cukup bulan, frekuensi pelayanan antenatal adekuat minimal 4 kali dan pil zat besi minimal 90 hari. Birth weight is considered to be one of the most important determinants of health and child survival. Therefore, this study aimed to study to explore the risk of unintended pregnancy on infant weight based on the perception of the mother in Indonesia in 2010 along with the risk of the counfonders. This study is analytical research and used data from Indonesia Basic Health Survey. This study had a variable pregnancy outcomes, therefore a retrospective cohort study design was performed in this study. Based on the multivariable analysis was found the risk ratio gave low birth weight on mothers who experiences unintended pregnancy 1,27 times compared mothers who have experienced desired pregnancy after adjustment by age of mother, age of pregnancy, antenatal care and the amount of iron tablets. The probability derived giving birth to LBW babies in mothers during her intended pregnancy is 4.42% compared 3.52% among mothers with desired pregnancy with certain conditions, such as age group (20 - 34 years), adequate of pregnancy age, four times antenatal care frequency, and adequate of the amount of zinc tablets minimum in 90 days.http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/21berat badan lahir rendah (BBLR)kehamilan tidak diinginkanpelayanan antenatallow birth weightunintended pregnancyantenatal care |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Devinita Ayu Nurcahyani Indang Trihandini |
spellingShingle |
Devinita Ayu Nurcahyani Indang Trihandini Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional berat badan lahir rendah (BBLR) kehamilan tidak diinginkan pelayanan antenatal low birth weight unintended pregnancy antenatal care |
author_facet |
Devinita Ayu Nurcahyani Indang Trihandini |
author_sort |
Devinita Ayu Nurcahyani |
title |
Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi |
title_short |
Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi |
title_full |
Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi |
title_fullStr |
Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi |
title_full_unstemmed |
Kehamilan yang Tidak Diinginkan dan Berat Badan Lahir Bayi |
title_sort |
kehamilan yang tidak diinginkan dan berat badan lahir bayi |
publisher |
Universitas Indonesia |
series |
Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional |
issn |
1907-7505 2460-0601 |
publishDate |
2013-03-01 |
description |
Berat badan lahir dianggap faktor penentu yang paling penting dari kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari besar risiko kehamilan tidak diinginkan terhadap berat bayi berdasarkan persepsi ibu di Indonesia tahun 2010 beserta faktor-faktor perancunya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Namun, studi ini memiliki variabel dari hasil kehamilan sehingga memungkinkan menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Berdasarkan hasil analisis multivariat ditemukan bahwa ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang didasarkan pada persepsi ibu sekitar 1,27 kali lebih besar daripada ibu yang mengalami kehamilan diinginkan setelah dikontrol oleh usia ibu, usia kehamilan, frekuensi periksa kehamilan di pelayanan antenatal dan jumlah pil zat besi. Pada model probabilitas, risiko ibu dalam melahirkan BBLR pada kelompok kehamilan tidak diinginkan (4,42%), kelompok kehamilan diinginkan (3,52%) dengan kondisi usia ibu yang tidak berisiko (20 - 34 tahun), usia kehamilan cukup bulan, frekuensi pelayanan antenatal adekuat minimal 4 kali dan pil zat besi minimal 90 hari.
Birth weight is considered to be one of the most important determinants of health and child survival. Therefore, this study aimed to study to explore the risk of unintended pregnancy on infant weight based on the perception of the mother in Indonesia in 2010 along with the risk of the counfonders. This study is analytical research and used data from Indonesia Basic Health Survey. This study had a variable pregnancy outcomes, therefore a retrospective cohort study design was performed in this study. Based on the multivariable analysis was found the risk ratio gave low birth weight on mothers who experiences unintended pregnancy 1,27 times compared mothers who have experienced desired pregnancy after adjustment by age of mother, age of pregnancy, antenatal care and the amount of iron tablets. The probability derived giving birth to LBW babies in mothers during her intended pregnancy is 4.42% compared 3.52% among mothers with desired pregnancy with certain conditions, such as age group (20 - 34 years), adequate of pregnancy age, four times antenatal care frequency, and adequate of the amount of zinc tablets minimum in 90 days. |
topic |
berat badan lahir rendah (BBLR) kehamilan tidak diinginkan pelayanan antenatal low birth weight unintended pregnancy antenatal care |
url |
http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/21 |
work_keys_str_mv |
AT devinitaayunurcahyani kehamilanyangtidakdiinginkandanberatbadanlahirbayi AT indangtrihandini kehamilanyangtidakdiinginkandanberatbadanlahirbayi |
_version_ |
1725559683476881408 |