Hibriditas Musik Dangdut dalam Masyarakat Urban

<p>Dangdut, merupakan jenis musik yang mengalami dan menemani perubahanyang terjadi di Indonesia. Eksistensinya menandakan dangdut merupakan jenismusik yang paling bertahan selama beberapa dekade. Konsistensinya yang tidakkunjung memudar memutuskan bahwa dangdut merupakan jenis musik yangdapat...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Michael H.B. Raditya
Format: Article
Language:English
Published: Gedung Rektorat ISI Yogyakarta 2014-11-01
Series:Journal of Urban Society's Arts
Subjects:
Online Access:http://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/772
Description
Summary:<p>Dangdut, merupakan jenis musik yang mengalami dan menemani perubahanyang terjadi di Indonesia. Eksistensinya menandakan dangdut merupakan jenismusik yang paling bertahan selama beberapa dekade. Konsistensinya yang tidakkunjung memudar memutuskan bahwa dangdut merupakan jenis musik yangdapat mewakili rakyat Indonesia. Eksistensi dan konsistensi dangdut diwujudkandengan adanya proses hibriditas yang dilakukan. Dangdut tidak semata-matabersikeras menjunjung nilai keaslian dangdut, tetapi dangdut selalu mengikutike mana arah perkembangan zaman. Hibriditas menjadi kekuataan dangdut,dan membedakan jenis musik ini dengan yang lain. Dangdut menerima segalaperbedaan, bahkan dangdut memadupadankan seluruh elemen yang ada. Dalammelihat proses hibriditas yang terjadi, habitus musikal menjadi poin terpentingdalam keberadaannya. Habitus yang ada membentuk hibriditas dalam arena-arenayang ada. Memadupadankan konsep habitus dan hibriditas merupakan mediasidalam memecahkan proses eksistensi dangdut. Etnografi, metode penelitian senidan pembacaan sejarah menjadi metode yang digunakan dalam menafsirkanfenomena yang ada. Hasil yang didapat dalam penelitian ini, bahwasanya dangdutsebagai musik hibrid tidak dapat mengacu pada satu gaya saja. Habitus menjadipoin terpenting, terlebih bila halnya terjadi di urban area. Habitus dalam arenaarenatertentu berbaur dan membentuk habitus baru, dan seterusnya. Habitussebagai unsur dalam hibriditasi itu tidak mengarah pada keglobalan semata, tetapijuga kelokalan yang ada.</p><p> </p><p>The Hybridity of Dangdut Music in Urban Society. Dangdut is a type of music thatendures and witnesses the transformation which has existed in Indonesia. Its existenceindicates that dangdut is the most durable type of music that has been sustained for somedecades. The consistency of dangdut which is not faded over time, has made dangdutto be a type of music that is able to represent Indonesian people. The existence andconsistency of dangdut can be realized by the hybridity process. Dangdut has adjustedits nature to the respective era instead of maintaining its original nature. The hybridityis the strength of dangdut that is able to differentiate dangdut with other types of music.Dangdut embraces all differences and is even able to matchmake with all other existingelements. In looking at how the hybridity process exists, the musical habitus has beenthe most important element. The habitus has shaped the hybridity in the existing arena.Matchmaking the concept of habitus and the hybridity is the mediation in solving theexistence process of dangdut. The ethnography is the method of art research and historythat have been employed in interpreting the existing phenomena. The finding of thisstudy contends dangdut, as the hybrid music, that cannot refer to only one style. The habitus plays as the most important point, in particular in the urban area. In certain arenas, thehabitus mingles and forms the new habitus and etc. The habitus as an element in the hybridity doesnot only merely aim at the globalization, but also at the localization.</p>
ISSN:2355-2131
2355-214X