IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL

<p>Bantul regency is a one region from five regencies in Jogjakarta Province. There are 17 district in Bantul regency, which is Srandakan district n the south side and sedayu district in the north side and close to the border with Sleman regency. The biggest potential is an agricultural sector...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Karsinah Karsinah
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Semarang 2013-09-01
Series:JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan
Subjects:
Online Access:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak/article/view/3890
id doaj-9e9e7d34ab16442e858d613b22735d36
record_format Article
spelling doaj-9e9e7d34ab16442e858d613b22735d362020-11-24T22:36:25ZengUniversitas Negeri SemarangJEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan2460-51232013-09-016210.15294/jejak.v6i2.38903305IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTULKarsinah Karsinah0Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang<p>Bantul regency is a one region from five regencies in Jogjakarta Province. There are 17 district in Bantul regency, which is Srandakan district n the south side and sedayu district in the north side and close to the border with Sleman regency. The biggest potential is an agricultural sector, tourism,and manufacturing industry that expected to reduce the poverty level. Therefore, it is neccesary to identified a poor families in agricultural sector and non agricultural sectors. Furthermore, to identified the disparity level between an agricultural sector and non agricultural sectors at Argomulyo village (agriculture village), bangunjiwo village (handicraft industrial village) and parngtritis village (tourism vllage). The data that needed is a primary data with using a sampling method that conducted in argomulyo, bangunjiwo and parangtritis village. The responden is 30 peoples each village. The research result shows that the people in parangtritis village have the highest income per capita which is the lowest income is the people in argomulyo village. In the other side, the residential ratio in bangunjiwo village is higher than in parangtritis village.</p><p> </p><p>Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jumlah kecamatan sebanyak 17 kecamatan dimulai dari Kecamatan Srandakan letak wilayahnya di selatan dan Kecamatan Sedayu yang letaknya di utara dan berbatasan dengan Kabupaten Sleman. Potensi yang terbesar yang dimiliki yaitu sektor pertanian , sektor pariwisata maupun sektor industri pengolahan yang diharapkan akan mampu mengurangi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Selanjutnya mengidentifikasi tingkat disparitas pendapatan antara sektor pertanian dan sektor non pertanian masyarakat Desa Argomulyo (desa pertanian), Desa Bangunjiwo (desa industri kerajinan), dan Desa Parangtritis (desa wisata). Data yang digunakan adalah data primer dengan mengambil sampel 3 desa yaitu Desa Argomulyo , Desa Bangunjiwo dan Desa Parangtritis dengan masing-masing desa sebanyak 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan Desa Parangtritis mempunyai pendapatan rata-rata tertinggi sedangkan yang terendah adalah Desa Argomulyo. Sebaliknya untuk kepemilikan rumah masyarakat Desa Parangtritis masih banyak yang belum memiliki rumah sendiri dibandingkan dengan Desa Bangunjiwo yang sudah 90 % memiliki rumah sendiri.</p>http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak/article/view/3890povertyagriculturehandicraft industrybeach tourism/fishermen
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Karsinah Karsinah
spellingShingle Karsinah Karsinah
IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan
poverty
agriculture
handicraft industry
beach tourism/fishermen
author_facet Karsinah Karsinah
author_sort Karsinah Karsinah
title IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
title_short IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
title_full IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
title_fullStr IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
title_full_unstemmed IDENTIFIKASI KELUARGA MISKINDI SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN KABUPATEN BANTUL
title_sort identifikasi keluarga miskindi sektor pertanian dan non pertanian kabupaten bantul
publisher Universitas Negeri Semarang
series JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan
issn 2460-5123
publishDate 2013-09-01
description <p>Bantul regency is a one region from five regencies in Jogjakarta Province. There are 17 district in Bantul regency, which is Srandakan district n the south side and sedayu district in the north side and close to the border with Sleman regency. The biggest potential is an agricultural sector, tourism,and manufacturing industry that expected to reduce the poverty level. Therefore, it is neccesary to identified a poor families in agricultural sector and non agricultural sectors. Furthermore, to identified the disparity level between an agricultural sector and non agricultural sectors at Argomulyo village (agriculture village), bangunjiwo village (handicraft industrial village) and parngtritis village (tourism vllage). The data that needed is a primary data with using a sampling method that conducted in argomulyo, bangunjiwo and parangtritis village. The responden is 30 peoples each village. The research result shows that the people in parangtritis village have the highest income per capita which is the lowest income is the people in argomulyo village. In the other side, the residential ratio in bangunjiwo village is higher than in parangtritis village.</p><p> </p><p>Kabupaten Bantul merupakan salah satu dari lima kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan jumlah kecamatan sebanyak 17 kecamatan dimulai dari Kecamatan Srandakan letak wilayahnya di selatan dan Kecamatan Sedayu yang letaknya di utara dan berbatasan dengan Kabupaten Sleman. Potensi yang terbesar yang dimiliki yaitu sektor pertanian , sektor pariwisata maupun sektor industri pengolahan yang diharapkan akan mampu mengurangi masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Bantul. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi keluarga miskin di sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Selanjutnya mengidentifikasi tingkat disparitas pendapatan antara sektor pertanian dan sektor non pertanian masyarakat Desa Argomulyo (desa pertanian), Desa Bangunjiwo (desa industri kerajinan), dan Desa Parangtritis (desa wisata). Data yang digunakan adalah data primer dengan mengambil sampel 3 desa yaitu Desa Argomulyo , Desa Bangunjiwo dan Desa Parangtritis dengan masing-masing desa sebanyak 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan Desa Parangtritis mempunyai pendapatan rata-rata tertinggi sedangkan yang terendah adalah Desa Argomulyo. Sebaliknya untuk kepemilikan rumah masyarakat Desa Parangtritis masih banyak yang belum memiliki rumah sendiri dibandingkan dengan Desa Bangunjiwo yang sudah 90 % memiliki rumah sendiri.</p>
topic poverty
agriculture
handicraft industry
beach tourism/fishermen
url http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak/article/view/3890
work_keys_str_mv AT karsinahkarsinah identifikasikeluargamiskindisektorpertaniandannonpertaniankabupatenbantul
_version_ 1725720353363197952