Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)
<p>Sesuai dengan Permen kominfo No. 22/PER/M/KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (<em>Free To Air</em>), pada tahun 2018 semua TV analog migrasi secara penuh ke TV digital. Dengan demikian ada alokasi tersisa...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments
2013-09-01
|
Series: | Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah |
Subjects: | |
Online Access: | https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/55 |
id |
doaj-a4227ddf1be248058f1ae34d9a2006fe |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-a4227ddf1be248058f1ae34d9a2006fe2020-12-29T07:40:26ZindMinistry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and EquipmentsBuletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah1693-09912443-15242013-09-0111318920810.17933/bpostel.2013.11030255Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE)Sri Ariyanti<p>Sesuai dengan Permen kominfo No. 22/PER/M/KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (<em>Free To Air</em>), pada tahun 2018 semua TV analog migrasi secara penuh ke TV digital. Dengan demikian ada alokasi tersisa sebesar 2 x 45 Mhz FDD yang disebut sebagai digital dividend. Frekuensi tersebut rencananya akan digunakan untuk teknologi LTE. Namun sebelum digelar teknologi LTE pada frekuensi <em>digital dividend</em> tersebut maka perlu dikaji bagaimana penggunaan <em>digital dividend</em> untuk layanan LTE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan link budget frekuensi 700 MHz untuk LTE, mengetahui perbandingan kapasitas user pada daerah tipe dense-urban, urban, sub-urban dan rural, mengetahui estimasi jumlah pelanggan LTE, mengetahui jumlah operator LTE optimum dan pembagian bandwidthnya. Metode penelitian dengan menggunakan studi literatur. Kajian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkauan paling besar yaitu daerah rural kemudian disusul berturut-turut daerah sub urban, dense urban dan urban. Kapasitas user per site dalam 1 Km<sup>2</sup> dari urutan terbesar ke kecil berturut-turut yaitu daerah rural, sub urban, urban dan dense urban. Estimasi jumlah pelanggan LTE di Indonesia paling besar yaitu di daerah dense-urban yaitu mencapai 500 user/Km<sup>2</sup> pada tahun ke 8. Jumlah operator LTE-700 MHz paling optimum sebanyak 3 operator dengan pembagian bandwidth masing-masing 15 MHz.</p>https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/55digital dividendltefrekuensi 700 mhz |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Sri Ariyanti |
spellingShingle |
Sri Ariyanti Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah digital dividend lte frekuensi 700 mhz |
author_facet |
Sri Ariyanti |
author_sort |
Sri Ariyanti |
title |
Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) |
title_short |
Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) |
title_full |
Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) |
title_fullStr |
Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) |
title_full_unstemmed |
Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE) |
title_sort |
studi pemanfaatan digital dividend untuk layanan long term evolution (lte) |
publisher |
Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments |
series |
Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah |
issn |
1693-0991 2443-1524 |
publishDate |
2013-09-01 |
description |
<p>Sesuai dengan Permen kominfo No. 22/PER/M/KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (<em>Free To Air</em>), pada tahun 2018 semua TV analog migrasi secara penuh ke TV digital. Dengan demikian ada alokasi tersisa sebesar 2 x 45 Mhz FDD yang disebut sebagai digital dividend. Frekuensi tersebut rencananya akan digunakan untuk teknologi LTE. Namun sebelum digelar teknologi LTE pada frekuensi <em>digital dividend</em> tersebut maka perlu dikaji bagaimana penggunaan <em>digital dividend</em> untuk layanan LTE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan link budget frekuensi 700 MHz untuk LTE, mengetahui perbandingan kapasitas user pada daerah tipe dense-urban, urban, sub-urban dan rural, mengetahui estimasi jumlah pelanggan LTE, mengetahui jumlah operator LTE optimum dan pembagian bandwidthnya. Metode penelitian dengan menggunakan studi literatur. Kajian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkauan paling besar yaitu daerah rural kemudian disusul berturut-turut daerah sub urban, dense urban dan urban. Kapasitas user per site dalam 1 Km<sup>2</sup> dari urutan terbesar ke kecil berturut-turut yaitu daerah rural, sub urban, urban dan dense urban. Estimasi jumlah pelanggan LTE di Indonesia paling besar yaitu di daerah dense-urban yaitu mencapai 500 user/Km<sup>2</sup> pada tahun ke 8. Jumlah operator LTE-700 MHz paling optimum sebanyak 3 operator dengan pembagian bandwidth masing-masing 15 MHz.</p> |
topic |
digital dividend lte frekuensi 700 mhz |
url |
https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/55 |
work_keys_str_mv |
AT sriariyanti studipemanfaatandigitaldividenduntuklayananlongtermevolutionlte |
_version_ |
1724367871654494208 |